90's : angel

439 41 1
                                    

Dia tidak pernah jatuh cinta, tidak setelah kematian wanita itu.

Pintu hatinya ia kunci dan kunci itu ia buang entah kemana.

Laut, gunung, lembah tempat di mana tak akan ada yang bisa menemukannya dengan mudah.

Tapi bukan berarti tak bisa.

Akankah ada hari dimana ia tersenyum karena seseorang. Lagi.

Cha Hak Yeon. Yeon, Yeonie biasa ia di panggil. Temannya banyak, perempuan mau pun laki-laki.

Ah ia sendiri adalah seorang laki-laki.

Gemar menari dan beryanyi selalu terlihat ceria dan bersemangat. Kekuranganya ia tak pandai dalam berolahraga.

Meski tubuhnya lentur teknik menari tak bisa di pakainnya saat melakukan olahraga.

"Hakyeon-ah bagaimana kau ini, menendang bola saja tidak bisa" Keluh sang guru.

Hakyeon mempoutkan bibirnya "maaf songsaenim, kalau kau menyuruhku menari aku bisa"

Anak-anak lain tertawa menanggapi perkataan Hakyeon.

"Jung Taekwoon" Panggil saem pada satu-satunya anak yang sama sekali tak menggubris perkataan Hakyeon.

"Tolong kau ajari dia, aku tidak ingin dia selalu mengulang pelajaranku"

"Aku tidak bisa mengajari orang seperti dia"

"Ha? 'Seperti dia' memangnya seperti apa aku?!" Kesal Hakyeon.

"Kau seperti wanita, menari saja tidak usah bermain bola"

"Ya!"

.
.

Yang ingin berteman dengannya banyak apalagi yang ingin berkencan dengannya.

Para gadis menggila saat melihatnya bermain bola bukan hanya sepak bola ia juga hebat bermain basket.

2 tahun menyandang jabatan sebagai kapten club futsal dan basket di sekolah.

"Cih! Apa bagusnya, wajahnya sedingin es apa dia tidak punya ekspresi? Tidak pernah tertawa tidak pernah tersenyum malah menghina ku!!"

"Jangan berlebihan nanti kau menyukainya"

"YA! Lee Jaehwan diam!!! kau pikir di mana kita?!"

"Di sekolah" Jawabnya enteng, itu tadi Lee Jaehwan teman Hakyeon sejak di sekolah dasar.

"Kenapa sulit sekali mengakui orientasi seksualmu?"

"Aku tidak seperti dirimu, orang tua ku..." Ya, Jaehwan tahu itu paman dan bibi berharap anaknya adalah seorang lelaki normal.

Hakyeon tak pernah mengatakan pada siapa pun, Jaehwan juga tahu sendiri saat tak sengaja melihat Hakyeon menangis.

Menyukai lelaki normal sulit untuknya, sangat sulit.

"Lihat siapa yang datang" Tunjuk Hakyeon mengalihkan pembicaraan "Aku pergi, bersenang-senanglah" Hakyeon beranjak meninggalkan Jaehwan dan kekasihnya yang baru saja datang.

"Ada apa dengannya?" Tanya Wonshik penasaran.

"Heat" Dusta Jaehwan tertawa.

.
.

Taekwoon menatapnya, tak pernah lebih lama dari sebelumnya.

Kakinya bergerak begitu lincah dapat dengan mudah melakukan gerakan yang mungkin orang kebanyakan tidak bisa lakukan.

Lekuk tubuhnya tercetak jelas padahal ia hanya memakai pakaian olahraga sekolah.

"Oh kau sudah datang" Hakyeon sedikit kaget melihat Taekwoon menatapnya.

90's ; LEON/ NEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang