90's : play

659 50 4
                                    

Taekwoon mengalihkan pandangannya dari ponsel yang awalnya menjadi fokus perhatiannya.

Seseorang membuka pintu kamarnya tanpa mengetuk , siapa lagi jika bukan Hakyeon yang sudah pasti ingin mengganggunya.

"Apa kali ini?" Tanya Taekwoon hafal.

"Mau bermain kartu? aku sedang bosan"

"Mainlah sendiri"

Blam!

Hakyeon menutup pintu kamar kasar "Mana ada orang bermain kartu sendirian" Ucapnya kesal.

"Baiklah baiklah, tapi jika kau kalah kau harus-"

-

Hakyeon tersenyum menang, Taekwoon harus membuka kaosnya karena ia kalah dipermainan pertama.

"Uwa! Bersiaplah Jung Leo kau akan membuka semuanya" Yakin Hakyeon.

Bukan Cha Hakyeon namanya jika tak percaya diri, Taekwoon menyetujui bermain dengan Hakyeon dengan aturan yang kalah harus melepaskan pakaian di tubuhnya.

Kali ini Taekwoon dapat menunjukan senyum di bibirnya, Hakyeon kalah.

"Ck!"

Decakan keluar dari bibir Hakyeon, ia melepaskan celana pendeknya menyisakan celana dalam yang... yaa mungkin sekarang masih bisa ditutupi oleh kaos kebesarannya.

"Kau tidak bisa berhenti Cha Hakyeon" Goda Taekwoon saat kartu yang tersisa di tangan Hakyeon adalah Joker.

Mau tidak mau Hakyeon memilih melepaskan celana dalamnya, sekarang ia duduk bersimpuh dengan baju yang ia tarik untuk menutupi bagian bawahnya.

"Kau curang!!!" Teriak Hakyeon tak terima ia tak mungkin kalah tiga kali berturut turut.

"Aku hanya memilih kartu yang benar, bagainana caranya aku curang?"

Kecurigaan Hakyeon memang benar, Taekwoon curang tapi itu kesalahan Hakyeon sendiri ia duduk tepat membelakangi cermin besar yang ada di kamar Taekwoon.

Hakyeon terlalu lugu untuk menyadari itu, semua sudah direncanakan Taekwoon sejak awal.

"Jadi... lepaskan bajumu"

Hakyeon menarik kaosnya perlahan mengangkat tangannya untuk membuat kaos pink itu keluar dari kepalanya.

Pemandangan yang membuat satu sudut bibir Taekwoon terangkat.

"Mau memainkannya lagi?"

"Ya! Kau mengejekku apa kau ingin aku menguliti diriku sendiri"

"Aniya, kali ini yang menang bisa meminta apapun"

"Apapun?"

"Ya apapun"

"Seperti tidak mengabaikan ku saat bicara?"

"Ya apapun itu" Setujui saja toh Taekwoon yang akan menang.

Kali ini kartu Joker ada di tangan Taekwoon pilihan tinggal dua dan sekarang adalah giliran Hakyeon untuk memilih.

"Berapa lama lagi aku harus menunggu?" Ucap Taekwoon bosan.

Oh lihatlah kepura-puraan itu padahal sejak tadi ia menikmati pemandangan di depannya.

Tubuh Hakyeon yang polos tanpa seutas benang pun menghalangi pandangan Taekwoon.

"Baiklah, yang ini!" Hakyeon mengambil kartu di tangan Taekwoon yakin.

"Waaaa!!!!!!!!!!! Ini gila! Aku tidak mau melakukannya!!!!" Erang Hakyeon saat melihat kartu yang ia pilih.

.

Hakyeon menunduk menahan sakit.

"Hyung kau kenapa?"

"O-oh ani" Hakyeon menggeleng saat semua mata adik-adiknya menatap penasaran kearahnya.

Dan satu orang terlihat tak perduli.

Ting!

Pintu lift terbuka, Hakyeon ragu untuk melangkahkan kakinya.

Vibrator yang berada di dalam analnya semakin bergetar karena Taekwoon mempercepatnya.

"Nnhh..."

"Hyung?" Tegur Jaehwan dengan tatapan aneh "Cepat keluar"

Hakyeon mengangguk ia melangkahkan kaki gemetarnya perlahan. Mencengkram ujung bajunya hingga kusut.

Hari ini VIXX akan melakukan pertemuan dengan presdir mereka untuk membahas comeback album yang akan datang.

Semua orang tiba di ruang rapat, dan sudah mendudukan diri mereka di kursi masing-masing.

Keringat dingin membasahi tubuh Hakyeon, seks toy sialan itu terus bergetar di dalamnya.

"Sa-sajangnim a-aku permisi ke toilet sebentar" Ucap Hakyeon gemetar.

"Oh hyung! Kenapa tidak pergi dari tadi tidak baik menahannya" Ucap Wonshik yang yakin jika Hakyeon menahan kencingnya.

"N-ne aku akan segera kembali"

Hakyeon tidak kuat lagi ia tidak bisa menuruti permintaan Taekwoon, singa mesun itu sengaja memintanya untuk menggunakan vibrator seharian.

Belum ada setengah hari rasanya Hakyeon hampir mati.

Hakyeon tak bisa berlari ia hanya berjalan secepat yang ia bisa untuk sampai di bilik toilet.

Tok! Tok!

"Kau akan mengeluarkannya? Sekarang?"

Suara itu mengagetkan Hakyeon yang baru ingin membuka celananya.

"Ti- ngh!" Hakyeon meringis ia terjatuh kelantai tak kuat menahan berat tubuhnya.

"Baiklah, buka pintunya" Pinta Taekwoon kali ini.

Dengan keadaan memprihatinkan Hakyeon menarik pintu di bilik toilet itu.

"Aahh... lihat ini kau sudah membasahi celanamu" Menaikan kedua alisnya tatapan mesum Taekwoon membuat Hakyeon semakin tersiksa.

"Jaa' aku akan membantumu mengeluarkannya"

Taekwoon mengangkat tubah Hakyeon mendudukanya ke atas closet, namja berbahu lebar itu menurutkan celana Hakyeon sekaligus.

"Woonie.. " Tatap Hakyeon malu, wajahnya memerah mencoba menutupi adik kecilnya.

"Kau lupa siapa yang memasukan benda ini tadi pagi um?" Taekwoon menjauhkan tangan Hakyeon.

Jemari panjang nan indah itu menerobos masuk kedalam anal Hakyeon mencari benda yang sebelumnya ia masukkan.

"Ngh! Woonie...aahhh...nnh..."

Hakyeon dengan napas sengal, keringat dan juga percum yang keluar dari penisnya membuat Taekwoon ingin memakannya sekarang juga.

Andai saja tak ada yang menunggu mereka, kali ini Taekwoon harus menahan napsu.

"Lain kali mau bermain kartu lagi?"

.

.

#190624
gie.

#190624gie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌟♥️

90's ; LEON/ NEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang