You're gonna be fine.

137 21 12
                                    

Mino menyalakan rokoknya dengan Seunghoon yang membantu menyalakan pemantik api miliknya dan berjalan keluar dari Art Gallery yang baru saja mereka kunjungi. Mino dan Seunghoon memutuskan untuk mencari Smoking Area namun justru tidak menemukannya alhasil mereka berdua pergi ke gang yang lumayan kecil di samping Art Gallery tersebut lalu merokok disana. Jinu dan Seungyoon masih asik memotret di dalam gedung Gallery dan Mino tidak ingin merusak kesenangan mereka hanya karena Ia ingin merokok, jadi Mino hanya menyeret Seunghoon untuk diajak keluar.

"Apa kau masih canggung dengan Kang Seungyoon?" Mino bertanya kepada Seunghoon yang sekarang bersandar di tembok dengan asap mengebul di sekitarnya.

Seunghoon dengan gelagapan menjawab, "Hah? Canggung apanya?"

"Kau jadi lebih banyak diam dari tadi." Mino berujar. Mino belum mengetahui hubungan antara Seunghoon dan Seungyoon, jadi wajar apabila Ia menanyakan sesuatu seperti ini.

"Aku memang tipikal orang yang malas bicara kan?" Seunghoon berujar memberi pembelaan.

Mino menghisap rokoknya lalu menghembuskan asapnya begitu saja, "Kau selalu banyak berbicara kepadaku."

"Ya, karena Kau kan temanku dari lama dan teman satu-satunya, mereka orang baru."

Mino tertawa renyah lalu kembali fokus dengan aktifitas merokoknya hingga tiba-tiba Seunghoon menanyakan sesuatu yang agak mengusiknya.

"Hubunganmu bagaimana?" tanya Seunghoon.

Mino mencoba mengalihkan tatapannya, "Hubungan apa?"

"Kau dengan Kim Jinu dan Somi, bodoh."
"Ada apa dengan mereka?" Mino agak sedikit kesal jadi ia menjawab dengan nada dan ekspresi yang agak arogan.

Seunghoon menghela nafasnya, "Kau tidak bisa terus-terusan begini. Tinggalkan salah satunya. Kalau kau tetap memainkan mereka berdua yang ada kau malah akan kehilangan keduanya."

"Ini hubunganku Hoony, Aku yang menjalankan. Kalau Aku melakukan ini itu berarti Aku sudah memikirkan resikonya, Aku bisa menanggung resiko apapun." Mino berujar dengan spontan.

Sebenarnya, Mino sama sekali belum memikirkan resiko atau ganjaran apa yang akan Ia terima ketika mendekati Jinu padahal Ia sudah berpacaran dengan Somi. Mino hanya mengikuti kemauannya yakni meladeni rasa tertariknya dengan Jinu, di sisi lain, Mino pikir mengakhiri hubungan dengan Somi yang sudah pindah dari sini dan terpaksa ldr bukan perkara mudah, meskipun sama-sama di Newcastle, jarak tempat tinggal keduanya terbilang lumayan jauh, ditambah dengan kesibukan masing-masing yang membuat Mino semakin malas berhubungan dengan Somi.

Saat dalam keadaan bosan, Jinu dengan kurang ngajarnya datang dan menarik perhatiannya. Mino agak kesal pada dirinya sendiri awalnya, Jinu tidak melakukan apa-apa namun tanpa alasan dirinya tertarik pada Jinu begitu saja.

Namun akhirnya Mino sadar, susah untuk tidak tertarik dengan orang seperti Jinu.

"Kau hanya bosan dengan Somi itu sebabnya kan mendekati Jinu kan?" Seunghoon berujar kembali.

Mino menjatuhkan rokoknya ke tanah dan menginjaknya lalu melipat kedua tangannya. "Kau tau apa?"

Seunghoon lagi-lagi menghela nafas dan menatap Mino yang sudah kesal. "Kau temanku, Kau selama ini memiliki reputasi yang baik. Kau tidak bisa menghancurkan reputasi yang Kau bangun susah payah hanya dengan rasa bosan semata. Berilah reputasi itu harga diri, cukup Aku yang dipandang buruk oleh orang lain, Kau tidak perlu."

Mino kesal karena apa yang Seunghoon katakan adalah benar adanya. Ia tidak terima akan hal itu, Mino juga merasa berat berada di situasi ini. Mino menginginkan Jinu hanya saja di sisi lain Somi memberatkannya.

"Kau hanya peduli reputasi sialan itu, ck. Menyebalkan."

Seunghoon mematikan rokoknya, "Bukan begitu maksud—"

Mino tanpa memperbolehkan Seunghoon melanjutkan perkataannya dengan cepat menyambar, "Jangan buat seolah-olah disini Aku bad guy nya. Somi juga salah karena dia sibuk. Untuk Jinu, sial.. Aku juga tidak mau tertarik dengannya hanya saja susah untuk mengabaikan orang macam Jinu. Aku tidak bisa bohong kepada diriku sendiri. Lagi pula, apa yang salah sih denganmu? Kau jadi aneh Lee Seunghoon, dulu Kau selalu biasa saja saat Aku melakukan hal bodoh dan hanya menimpali dengan candaan."

Mino dapat melihat secara jelas bahwa Seunghoon ikut kesal kepadanya. Seunghoon jalan mendekat kearah Mino namun Mino justru malah ikut jalan mendekat kearahnya.

Belum sempat berhadapan, suara keras datang dari jalan di depan gang tempat Mino dan Seunghoon mengagetkan keduanya yang tadi hampir ingin baku hantam, mereka sontak menoleh dan melihat mobil berwarna hitam menabrak trotoar disana. Yang paling membuat Mino tersentak adalah teriakan Seungyoon.

"Jinu!"

Mino meninggalkan Seunghoon yang membatu disana dan cepat menghampiri Seungyoon yang berlutut di dekat Jinu yang mengaduh sambil memegangi kaki kanannya.

"Aku seharusnya tidak mengejar Jinu karena membawa kameraku tadi, Ini semua salahku." Seungyoon berkata dengan tubuh bergetar.

"Tidak Kang Seungyoon, ini bukan salahmu." Seunghoon berkata.

"Jinu hanya terserempet, Ia akan baik-baik saja." Mino berucap dengan amarah dan rasa panik yang terlihat dari wajahnya.

Beberapa orang berkumpul di sekitar mereka. Amarah Mino semakin memuncak saat melihat bahwa pemilik mobil itu sama sekali tidak keluar dan bertanggung jawab, ia mengepalkan tangannya dan dengan cepat memukul kaca mobil itu.

"Keluar! Brengsek!"

Perempuan yang Mino pernah lihat keluar dengan oleng, perempuan itu tampak agak mabuk. Yang membuat Mino makin kesal adalah, Somi kekasihnya, dengan beberapa perempuan lain keluar juga dari mobil itu.

"Babe, kenapa kau-" Somi melihat kearah Jinu, Ia memegangi temannya yang barusan menyetir mobilnya dan berkata, "Maafkan temanku, dia setengah mabuk."

"Kalian bodoh, Aku akan melaporkannya pada polisi." Seunghoon berujar dengan wajah dinginnya seperti biasa. Mino terus mengepalkan tangannya dan tiba-tiba ia teringat Jinu yang masih tergeletak di tanah.

Mino meninju spion Mobil itu hingga kacanya pecah dan jemari Mino luka, Somi dan teman-temannya tampak kaget, Mino tidak menghiraukan mereka dan menghampiri Jinu lalu mengangkat tubuhnya dengan hati-hati.

"Biar kami yang antar ke rumah sakit." Somi menarik lengan baju Mino namun Mino membentaknya, "Diam! Sialan!"

Beberapa orang asing yang berada di dekat Mino mengusulkan rumah sakit kecil yang syukurnya ada di sekitar sini dan hanya berjarak sekitar 100 meter dari sana. Mino menatap Seunghoon dan Seungyoon lalu berkata,

"Tolong laporkan kasus ini ke polisi, Aku mohon." Seunghoon mengeluarkan ponselnya dan mengangguk, Seungyoon ingin ikut dengan Mino namun Seunghoon menarik tangannya dan menahannya.

Mino berlari membawa Jinu di pelukannya yang hanya bisa merintih kesakitan menuju rumah sakit dengan orang asing yang ikut berlari di depan Mino dan mencoba menunjukan jalan.

"Kau akan baik-baik saja, tenang saja oke? Aku disini." Mino berkata kepada Jinu yang sekarang menangis di pelukannya.

Newcastle, uk. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang