I can't resist 🔞

333 20 24
                                    

Seungyoon mendengar suara pintu mobil dibuka jadi ia membuka matanya dan menyadari bahwa ia berada di Mobil yang belum pernah ia naiki sebelumnya. Ia menoleh ke kursi pengemudi dan tidak mendapati siapa pun karena orang itu sudah keluar dari mobil. Seungyoon menoleh keluar dan melihat Seunghoon ada di depan pintu mobil tepat di samping tempat duduknya. Seunghoon membuka pintu itu.

"Aigoo Yoonie, sudah bangun hm?" Seunghoon mengusap pipi Seungyoon dan mengecup bibirnya sekilas. Sikapnya berbanding terbalik jika dibandingkan dengan dirinya beberapa jam lalu.

"Aku dimana?" Seungyoon bertanya dengan linglung.

"Kau di dalam mobilku yang sekarang berada di garasi rumahku, orang tuaku sedang pergi selama seminggu, ayo keluar."

Seungyoon mengerjapkan matanya dan menatap Seunghoon dengan bingung. Seunghoon yang tidak diberi respon kembali memberi kecupan di bibir Seungyoon. "You still kinda stoned? Ingin Aku gendong?"

Seungyoon mengangguk dan Seunghoon dengan segera mengangkat tubuh Seungyoon dan menggendongnya ala koala. Ia menutup pintu mobilnya lalu membawa Seungyoon yang berada di pelukannya masuk ke dalam rumah. Seunghoon langsung menuju kamarnya dan merebahkan Seungyoon di kasurnya.

"Hoony, Aku ingin minum."

Seunghoon dengan buru-buru mengambil segelas air dari dapur dan membawanya kembali ke kamar lalu memberinya kepada Seungyoon. "Minum pelan-pelan."

Seungyoon meminum air putih itu hingga tidak tersisa satu tetes pun dan langsung mengendurkan dasinya. Ia membaringkan tubuhnya dan tidak berkata apa-apa lagi. Ia malas berbicara dengan Seunghoon. Seunghoon menahan nafasnya saat melihat Seungyoon bersikap seperti itu.

Seungyoon yang menutup matanya tiba tiba merasakan tubuhnya ditindih, ia membuka matanya dan seperti yang ada di benaknya Seunghoon berada di atas tubuhnya sekarang.

"Sialan, Aku sudah menahan diriku dari beberapa jam yang lalu."

Seunghoon melumat bibir Seungyoon dan dia tidak bisa melakukan apa-apa selain membalasnya. Seunghoon beralih ke lehernya dan memberi kecupan menggelitik di sana.

"Aku menahan diriku untuk tidak menyetubuhimu di mobil, Kau tahu? Siapa yang menyuruhmu berdandan seperti ini?"

Seungyoon diam saja dan mencoba untuk menahan rasa senang yang bergejolak di dalam dirinya saat mendengar pujian itu, mungkin orang lain akan berpikir bahwa Seunghoon menganggap dirinya sebagai objek sex biasa. Namun Seungyoon tahu, Seunghoon benar ada perasaan lebih untuknya.

"Aku melihatmu mencium perempuan tadi." Seungyoon akhirnya berkata.

Seunghoon yang tadi ingin membuka jas milik Seungyoon mengurungkan niatnya dan mengsejajarkan kepalanya dengan Seungyoon lalu menatapnya, "Maaf, Aku terpaksa melakukan itu."

"Kau tidak terlihat seperti terpaksa."

"Bukan begitu maksudku."

"Lalu?"

Seunghoon menghela nafasnya lalu turun dari atas tubuh Seungyoon dan berbaring di sampingnya, "Maaf, Aku tahu itu salah, hanya saja Aku tidak bisa menolak, Yoonie. Mereka mengenalku seperti ini. Mereka akan menatapku aneh jika tiba-tiba Aku menolak perempuan."

"Ya, ya, ya. Terserah lah, Aku malas berdebat."

Seungyoon sedikit mengerti keadaan tersebut karena bagaimana pun, Seungyoon sangat yakin bahwa masih ada segelintir orang yang mencemooh Seunghoon apabila ia tiba-tiba mengaku berkencan dengan anak Freshman kecil yang tidak terlalu populer dan jelas-jelas laki-laki. Tapi, mencium orang lain saat kau sudah berkencan adalah masalah lain lagi.

Newcastle, uk. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang