♑ Chapter 1| Badmood ♑

6.1K 311 54
                                    

Now playing
Been Through - EXO

🎶

(Bagi orang lain mungkin mereka akan memilih keluarga dibanding orang yang mencintainya, tapi bagiku aku akan memilih orang yang mencintaiku dibanding keluarga)

Byuuurr...

"Bangun woi, udah pagi. Molor mulu kerjaannya. Sana mandi terus masak buat sarapan kita," kata seseorang sambil terus menyirami gadis yang berusaha bangun dari tidurnya.

"Bisa nggak, sih? Mama kalo bangunin Caca tuh gak pake nyiramin air. Dingin tau nggak?!" Ya, gadis yang disiram air oleh orang yang dipanggil mama itu adalah Caca. Dibangunin mamanya menggunakan air sudah menjadi rutinitas di pagi hari. Kalo di hari-hari sebelumnya, Caca bisa menerimanya. Tapi kali ini dia sudah muak dengan sandiwaranya selama ini.

Plak!

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi halus Caca dan meninggalkan bekas kemerahan.

"Sudah berani ya, kamu ngelawan orang tua. Mama ini orang yang sudah ngelahirin kamu," ujar mamanya Caca.

"Iya, Mama yang udah ngelahirin aku. Tapi dengan cara kasar seperti tadi dan sebelumnya, membuatku ragu kalo yang ngelahirin aku tuh Mama," balas Caca dengan memegangi pipi kirinya.

Plak!

Satu tamparan mendarat lagi di pipi yang sama.

"Cukup! Lebih baik kamu mandi dan siapin sarapan," ujar makhluk yang lebih pantas disebut iblis itu.

"Habis ini aku mau berangkat sekolah, mau ngerjain tugas," bohongnya.

"Dari semalem kamu ngapain aja?"

"Biasa lah. Maraton drakor sampe nangis guling-guling," jawabnya dengan santai dan mulai beranjak ke kamar mandi.

Sesampainya di sekolahnya para sultan, Caca memarkirkan motor Scoopy keluaran tahun 2020 nya. Sekolah para sultan? Ya, SMA Andromeda adalah sekolah yang muridnya rata-rata anaknya sultan.

"Pagi, Caca unch," sapa orang yang mendapat gelar kapten futsal Andromeda itu.

"Hm, pagi juga," balas Caca dengan tidak semangat.

"Kenapa? Berantem lagi sama nyokap?" tanya pria yang bernama Romeo itu sambil berjalan menuju kelas.

"Begitulah. Rasanya tuh gue pengen banget pergi dari rumah yang nggak ada seorang pun peduli sama gue."

"Jangan dong. Bagaimana pun juga itu adalah rumah yang menyimpan banyak kenangan terindah antara kamu dan keluargamu," ujar Romeo berusaha menguatkan hati Caca agar tidak pergi dari rumah.

"Kenangan terindah apaan? Yang ada tuh kenangan buruk bagi gue," kata Caca sambil masuk ke dalam lift bersama Romeo.

"Pagi, Sagi," sapa Caca pada pria yang diberi gelar pakboi oleh siswa lainnya. Tapi Caca tidak peduli entah itu pakboi kek badboy kek Caca nggak peduli.

"Eh, Ragi. Bisa nggak sih pagi-pagi nggak usah ngerusak momen kita berdua," celetuk Romeo yang ada di sebelah Caca.

"Pagi juga, Caca. Eh Romeo, ini lift umum tau gak. Lagian bisa nggak sih manggil gue dengan Sagi dan bukan Ragi. Nggak gue kasih contekan geografi lagi baru tau rasa lo?!" balas Sagi dengan muka datar sedatar-datarnya.

"Jadi lo nyontek pr geografi di Sagi? Makanya kalo masih butuh tuh nggak usah diusilin terus," ujar Caca.

"Ya ampun, Ca. Aku nyontek kan gara-gara aku nemenin kamu terus biar terhibur," elak Romeo.

CAPRICORN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang