♑ Chapter 26 | Kecelakaan ♑

274 36 14
                                    

Sepulangnya dari camping, Romeo merebahkan dirinya di atas kasurnya yang empuk dengan barang-barang nya yang masih berantakan.

"Ya ampun nih anak. Bukannya diberesin dulu, langsung rebahan." Rama mengambil tas Romeo lalu meletakkannya di bak cucian kotor.

"Gue kasih lo istirahat saat ini, nanti malam lo tetep jualan seblak," ucap Rama di samping Romeo.

Pemuda itu langsung bangkit dari rebahannya, "Gila lo? Gue habis camping harusnya kasih gue istirahat sehari kek paling bentar."

"Bodo amat! Dulu pas gue awal pindah disini juga lo kayak gitu kan? Bilang nggak, gue jamin lo udah nyusul bokap--"

"Oke, oke gue jualan. Plis jangan bawa bokap gue." Romeo berjalan dengan malas ke kamar mandi.

"Maaf Rom, tadi keblabasan."

"Ya ampun capek banget akkhh..." Caca menghempaskan tubuhnya ke kasur empuknya lalu memejamkan matanya.

"Kurang dari seminggu gue bakal ketemu sama Mama kandung gue hahaha," gumam Caca dengan tertawa hambar.

Malam sebelum berangkat camping...

Vira duduk di samping Caca yang tengah asyik melihat TV.

"Ca, Mama mau ceritain semuanya kenapa kamu bisa hidup sama Mama." Ucapan Vira berhasil membuat Caca menoleh ke arahnya.

"Gimana?"

"Jadi pas Mama kandungmu ngelahirin kamu dan udah ditaruh di ruangan tersendiri, Mama ambil kamu diam-diam tanpa sepengetahuan orang lain. Lalu akhir-akhir ini Mama nyadar kalo Mama nggak pantes jadi Mama yang baik buat kamu. Mama hubungi suster di rumah sakit tempat kami lahir, lalu meminta nomor orang tua kandungmu. Setelah itu ... " Penjelasan Vira menggantung karena air matanya tiba-tiba membasahi pipi wanita itu. Caca tersenyum kecil lalu mengusap air mata Vira dan mengelus bahu mamanya.

"Akhirnya Mama udah nemu dan hubungi orang tua kamu berniat mau balikin kamu. Dan ya... Orang tuamu sangat senang mendengarnya, mereka akan mengambilnya kalau sudah pulang dari luar negeri. Maafin Mama ya, Caca." Vira beralih memeluk erat Caca dan menangis sesenggukan.

Mengingat kembali cerita Vira, membuat air mata Caca keluar dari sudut matanya.

"Si anjir gue kenapa nangis dah hahaha." Caca beranjak dari rebahannya lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Malam harinya, Caca pergi ke dapur untuk membantu Vira membuat makan malam. Bagaimana juga Vira telah berbuat baik akan mengembalikan Caca ke orang tua kandungnya.

"Tumben mau bantuin," sindir Vira.

"Sekali-kali deket sama Mama. Udah lama nggak kayak gini... Atau mungkin nggak pernah sama sekali?" terka Caca.

"Iya kayaknya nggak pernah. Ya udah kamu matiin kompornya. Sop nya udah matang tuh. Oh iya nanti habis makan, beliin seblak ya? Mama lihat, ada yang jualan. Kayaknya baru deh."

"Seblak? Hmmm... Oke deh, nanti habis makan aku beliin."

Caca menuangkan sop ayam ke dalam mangkuk dengan hati-hati. Setelah itu ia duduk berhadapan dengan Vira dan mulai menyantap makanan dengan damai.

CAPRICORN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang