♑ Chapter 15 | di Bawah Langit Malam ♑

347 46 51
                                    

Now playing
Cherry Blossom - Chen Exo

🎶

Saat Caca dan Nini berjalan menuju kelas, tiba-tiba pundak Caca ditepuk seseorang dari belakang.

"Anjir lo ngagetin gue aja."

"Niatnya aku nggak mau ngagetin, tapi kamu nya yang malah kaget. Cuma nepuk pundak doang."

"Iya juga sih. Btw, ini bukannya jam pelajaran, ya? Kok lo masih keliaran di sini sih. Lo nggak boleh terus-terusan kayak gini. Apa kabar nilai lo nantinya," omel Caca. Sedangkan Nini hanya menahan tawanya daritadi.

"Apakah aku pertama kali dinasehatin sama calon istri?" goda Romeo.

"Berkali-kali gue ngingetin lo. Bisa nggak sekali aja contoh si Leo. Sehari aja," ujar Caca sambil melangkahkan kakinya menuju kelas yang sudah tidak menyeret Nini lagi.

"Seperti Leo? Savage nya? Nggak akan, Ca. Mending aku seperti Allana aja asalkan bisa buat hari-hari mu bahagia."

"Ih bukan dinginnya, tapi pinternya. Tunggu dulu, lo tadi bilang apa? Mending jadi Allana? Jadi orang sinting? Lo udah sinting kali," balas Caca sambil tertawa kecil.

"Eh, aku sama Allana itu bagaikan langit sama bumi."

"Duh dasar suami istri, tiap hari gelut mulu. Nikah aja deh sana," cibir Nini.

"Ayok Ca, kita ke KUA sekarang." Caca menghindar saat Romeo ingin menggendong dirinya.

"Ngapain lo? Ke KUA? Mending lo sama Sagi aja deh yang ke KUA."

"Dih, Ca. Gini-gini aku juga masih normal tau!"

"Lagian siapa suruh lo nurutin omongan Nini." Di satu sisi, Nini sudah tertawa terpingkal-pingkal melihat kelakuan konyol Romeo.

"Ya udah aku masuk kelas dulu. Bye, see you," pamit Romeo.

Pulang sekolah, Caca ingin bermain sebentar ke rumah Nini, sekalian ada hal yang harus ia bicarakan.

"Tumben banget lo main ke rumah gue, Ca," ujar Nini sambil memarkirkan motornya.

"Ya... Lagi kangen aja sih sama rumah lo. Sekalian ada sesuatu yang pengen gue omongin."

"Oh gitu, ya udah ayo masuk."

Mereka berdua mulai masuk ke dalam rumah yang begitu megahnya. Ada suara orang berteriak, dan itu sepertinya ada di lantai 2.

"Maaf ya Ca, itu suara adik gue. You know kan, dia lagi ngapain," jelas Nini.

Nini memiliki adik perempuan kelas 9 SMP, namanya Cindy. Dia juga hobinya nge fangirl seperti kakaknya.

"CINDY, TURUN DONG!!! KATANYA LO KANGEN SAMA KAK CACA!" teriak Nini dari ruang tamu.

"Nggak teriak juga bisa kan?" tanya Caca sambil menutup telinganya.

"Bisa. Tapi sama aja kalo kita samperin ke kamarnya, kita juga harus ngeluarin volume kayak tadi."

"Apaan sih, Kak?! Ganggu orang lagi fanchant aja," celetuk Cindy.

"Katanya lo kangen sama temen gue. Nih human nya."

CAPRICORN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang