2 Maret 2020.
Suzy membuka matanya perlahan. Merasakan tubuhnya terhimpit karena tangan yang melingkar diperutnya. Ia memiringkan tubuhnya dan menatap pria bermarga Oh yang masih terlelap itu dengan tatapan lembut.
"Teruskan tidurmu." Ucap Suzy pelan kemudian menyingkirkan tangan Sehun dari tubuhnya. Beranjak dari tempat tidur dan masuk ke kamar mandi dengan gaun tidur seperti tuan putri yang sudah disiapkan Sehun sebelumnya.
Suzy tak bisa menahan senyumnya ketika melihat sikat gigi baru yang sudah terpasang disana. Menyadari Sehun sudah menyiapkan segalanya untukknya dirumahnya itu. Ia menggelengkan kepalanya pelan kemudian membasuh wajahnya dengan senyum bodohnya.
"Ouh." Seru Sehun ketika melihat Suzy yang berdiri didepan cermin menyikat giginya.
"Aku pikir aku melihat hantu perawan." Ucap Sehun membuat Suzy tak bisa berkata-kata. Ya meskipun ia sendiri setuju bahwa ia seperti hantu perawan dengan penampilannya saat itu. Wajah tanpa make-up, rambut yang terurai dan gaun tidur berwarna putih panjang.
Dengan mata yang masih setengah terbuka Sehun meraih sikat gigi dan menyikat giginya disebelah Suzy.
"Aku akan mengantarmu." Ucap Sehun bergumam dengan mulut penuh busa pasta gigi.
"Aku tak bermaksud membangunkanmu." Balas Suzy.
"Gwencantanika." Gumamnya lagi yang hanya diangguki oleh Suzy. Suzy memundurkan tubuhnya kemudian berbalik menghadap Sehun. Dengan sigap mendorongnya keluar kamar mandi dan menutup pintunya. Membuat Sehun tertawa kecil sambil menggosok gigi dengan bersandar di pintu itu.
--------|||-----------
Myungsoo menggosok matanya yang gatal sambil berjalan masuk ke ruangan karyawan. Menyapa hoobaenya yang juga baru saja bangun dan membuat kopi didepan dispenser.
"dr. Kim, anda juga mau?." Tanyanya yang hanya mendapat persetujuan Myungsoo dengan lambaian tangan sementara Myungsoo membenamkan tubuhnya di meja.
"Kudengar anda minum banyak semalam." Ucapnya memulai percakapan.
"Eung, aku bahkan tak mengingat apa saja yang aku minum." Ucap Myungsoo menegakkan tubuhnya dan memijat lengannya.
"Deusaeyo (silahkan)." Ucapnya menyodorkan kopi untuk Myungsoo.
"Prof. Song tadi sudah mengirim pesan akan datang terlambat. Jadi anda tidak perlu terburu-buru mengecek keadaan pasien dan memberikan laporan nanti." Jelasnya.
"Ah, kimchi jiggae pasti enak saat aku minum kopi seperti ini." Gumam Myungsoo menatap kopinya.
"Anda mau saya pesankan?." Tanyanya sambil mengeluarkan ponselnya. Myungsoo menggoyangkan tangannya dan berdiri.
"Aniya, gwencana. Aku bisa memakannya saat makan siang nanti. Gomawo." Ucap Myungsoo berjalan dan melemparkan cup kopinya tepat masuk kedalam tempat sampah. Meninggalkan hoobaenya yang bertepuk tangan kecil melihatnya.
--------
Myungsoo yang masih mengantuk berjongkok dibasement rokok yang sepi itu dan mengeluarkan rokok dari sakunya kemudian menghela nafasnya bersamaan dengan asap yang keluar dari mulutnya. Melihat pesan yang masuk ke ponselnya dari Yeeun yang bertanya apa ia tau kabar tentang eonninya yang belum ia balas. Dalam hatinya ia ingin membalas Suzy sudah kembali ke Korea, tapi ia tahu dalam waktu dekat Suzy pasti akan menemuinya. Meskipun tanpa ia ketahui Yeeun sudah bertemu dengan eonninya itu.
"Bahkan adiknya sendiri tidak tau." Gumam Myungsoo pelan.
Ciiit....
Sebuah mobil berhenti tak jauh dari tempatnya berjongkok. Membuatnya harus bersembunyi agar tak ada yang melihatnya merokok. Mau dibilang apa jika ada yang melihat seorang dokter yang merokok.
KAMU SEDANG MEMBACA
S I L E N C E
RomanceApakah ini tentang seseorang yang harus tinggal untuk keluarganya dan seseorang yang harus pergi tidak bisa dipertemukan. Atau saat-saat di hidup kita di mana kewajiban kita sebagai anak maupun diri kita sendiri di pertaruhkan. aku rasa ini tentang...