Hari Senin siswa diwajibkan untuk menjalankan upacara bendera, para siswa pun datangnya lebih awal lagi. Pukul setengah tujuh SMA Global, yang biasanya sudah melakukan rutinitas belajar mengajar di kelas untuk saat ini melakukan upacara. Otomatis kelas masuk pukul tujuh pagi yang biasanya setengah tujuh, hari ini upacaranya di lapangan tidak di aula karena cuacanya sangat cerah.
Fadil datang agak terlambat tepat bel berbunyi, gerbang juga akan segera ditutup dan para siswa sudah berhamburan di lapangan untuk upacara. Hari ini kondisi tubuhnya sedang tidak fit ia pun tadi menjalani sholat subuh di rumah. Sebenarnya Fadil ingin berangkat sekolah bareng Najma hanya kondisi tubuhnya tidak bisa diajak kompromi.
Dengan langkah yang sangat lemas Fadil sudah berada di lapangan yang bagian kelasnya ia berdiri dibarisan tengah mendengar cemarah sebelum upacara mulai dari pak Samsu melakukan inspeksi.
"AYO...... AYO... BARIS YANG RAPI!!" seru pak Samsu memeriksa para siswa yang sudah di lapangan.
"DASI.... DASI... BENERANIN JANGAN MEMAKAI ASAL!!!"
"IYA, PAK!!" seru beberapa siswa.
"BAJUNYA MASUKIN, PASANG NAME TAG NYA!!"
"PAKAI IKAT PINGGANG WARNA HITAM!!"
"CELANANYA JANGAN DIPENSILKAN, ITU SAMPE NGETAT YANG LELAKI!! ROKNYA JUGA ADUH, JANGAN SEKSI YANG PEREMPUAN!!"
"BAIK PAK!!"
"PAKAI TOPI YANG BENER,!!"
"RAMBUTNYA DI KUNCIR YANG PEREMPUAN!!"
"YANG PAKAI KERUDUNG JUGA YANG RAPI JANGAN MASIH ADA RAMBUTNYA YANG KELIATAN, TUTUP BAGIAN DADA DAN LEHER!!
"SEPATUNYA WARNA HITAM, KAUS KAKINYA JANGAN LAIN SEBELAH INI BUKAN MOS!!!"
"IYA, PAK!!"
Pak Samsu sudah berkoar-koar mengelilinginya baris dari kelas X-XII untuk memeriksa atribut seragam siswa, jika ada yang kurang lengkap maka akan dikasih sangsi atau siswa yang berusaha untuk kabur dari lapangan.
Oki yang melihat wajah pucat Fadil pun bertanya.
"Lo kalo sakit ya mending izin ke UKS aja!" saran Oki."Aku nggak kenapa-kenapa kok Ki, cuma pusing tadi abis joging," ucap Fadil bohong.
"Beneran lo nggak sakit?" tanya Oki ragu dengan jawaban Fadil.
"Iya aku cuma kecapekan aja abis lari dari rumah ke sini, hehe," ucap Fadil mencari alasan.
Oki hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah Fadil yang tidak berubah. Sekolah dengan jalan kaki, padalah Oki tahu jarak rumah Fadil sampai ke sekolah sekitar 10 km. Fadil memang ajaib.
"Kira-kira upacaranya lama nggak ya?"
"Kalo lo nggak kuat ya udah nggak usah ikut upacara aja, langsung ke kelas."
"Aku mau denger pengumuman kepala sekolah."
"Lo mau bikin orang malu lagi kayak waktu itu?" tanya Oki menyindir.
"Nggak lah dia kan sekarang lagi nggak dapet apa-apa!"
"Iya, lagian upacaranya udah mulai."
****
Najma baru saja tiba di sekolah disambut kedua temannya yang berada di koridor untuk siap-siap menuju lapangan.
"Lo, lagi ngapain?" ucap Icha kepada Yumna.
"Gue lagi pake loution biar kulit gue nggak pecah-pecah!" jawab Yumna.
Icha menghela nafas berat dan langsung mengalihkan pandangan ke Najma.
![](https://img.wattpad.com/cover/209288417-288-k621933.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Najma
Fiksi RemajaAchmad Fadillah cowok Sholeh idaman semua orang dengan sejuta pesona di sekolah, tiba-tiba jatuh cinta kepada gadis berjilbab berwajah datar bernama Najma Wulandari sang siswa teladan. Menceritakan tentang perjuangan seorang Fadil untuk mendapatkan...