Chap 12.

1.4K 152 28
                                    


1 bulan Win jalani untuk menemani sosok tampan yang kini terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Win tersenyum getir melihat pemandangan di depannya, tangan yang memakai penyangga, wajah dengan banyak luka, entah apa yang membuatnya bisa begini ia sangat ingin mengetahuinya. Win menghela nafasnya.

" p'Bright aku tau kau sudah bangun, jangan sampai ku pukul kepalamu sampai kau tidur lagi untuk waktu yang lama!."

Bright tak merespon ucapan Win, win menahan kekesalannya.

" 1."

"..."

"2."

"...."

"ti-"

"Eeunghh, Win sejak kapan kau disini?" Bright membuka matanya dan metap heran Win yang kini duduk di sebelahnya.

Win tersenyum manis. "Sejak kau yang terus mengeluh pada dokter dan suster kalau kau tak mau minum obatmu."

Bright tersenyum kikuk. "Hehe anu itu."

"Jadi kenapa tuan muda Bright tidak mau meminum obatnya hm?" Win masih setia tersenyum manis pada Bright.

"Itu karna obatnya pahit, siapa juga yang mau minum obat yang pahit, iya kan?" Bela Bright.

"aaaa karna rasanya ya?"

Win berjalan mengambil obat untuk bright yang ada di nakas, kemudian mengangkat obatnya sejajar dengan wajahnya. "Kalau aku yang menyuapin tetep pahit ga ya? umm?"

Demi apapun di dunia ini Bright tak pernah melihat Win bertingkah seperti ini padanya, jantungnya bedetak terlalu kencang, damagenya ga bisa di tahan terlalu gemassssssss.

"aku rela makan semua obat yang pahit asal kau yang memberinya." Tanpa sadar keluar darah dari hidung bright, dan ia hanya tersenyum bodoh sambil melihat win yang terus berjalan kearahnya.

"HEHHHH P'BRIGHT BODOH MAKAN CEPAT OBATMU! KAU NIAT HIDUP ATAU EMANG INGIN MATI HAHHH? AAISHHHH AKU TAK MENGERTI LAGI. KALAU KAU TAK MAKAN OBATMU SEKARANG AKU AKAN MEMBUATMU MATI DI TANGANKU!"

Bright segera mengambil obatnya dan langsung meminumnya, hal yang paling ia takut di dunia ini adalah makhluk bernama Win Metawin. SIALAN ternyata dari tadi ia hanya membayangkan Winnya berubah menjadi anak baik yang manis.

Win duduk di kursi sebelah ranjang Bright, dan mulai membantu bright berkemas karna hari ini ia sudah di perbolehkan untuk pulang.

"Phi, apa adikmu akan menjemput?"

Bright menggelengkan kepalanya tanda taktau.

"Kenapa kau sangat menyusahkan phi? Astaga."

"Kau pacarku jadi sudah sewajarnya membantuku. Sekarang bantu aku berdiri."

"Phi aku tegaskan ya! Aku ini pacarmu bukan pembantumu, bukan asistenmu, bukan sekertarismu." Win terus menggerutu tapi tetap saja tubuhnya mengikuti kata hatinya dan membantu segala keperluan Bright.

"Oh, jadi aku boleh punya pembantu, asisten, dan sekertaris?"

Bright menatap polos Win, dan tentu saja itu membuat Win sangat kesal. "Wahhhh, jika kau berani punya hal seperti itu aku pasti kan masa depanmu tak bisa lagi berreporduksi! CEPAT JALANNNN!"

Win berjalan dengan hentak kaki yang keras, sedangkan bright hanya bisa menahan tawanya melihat tingkah lucu kelinci kesayangannya.

****

Kini Bright sudah sampai di rumahnya, Win masih setia mengikutinya dari belakang sesampainya di kamar Bright langsung menghempaskan tubuhnya keatas ranjang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ผมรักคุณ (Love Pattern) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang