Chap 10.

2.8K 310 40
                                    

Aku berfikir semuanya selsai sampai disini, hubungan antara aku dan Bright.


Flashback

"Namaku Film, namamu siapa phi?"

"Win khrab."

Wanita cantik itu menganggukan kepalanya dan langsung bergelayut pada lengan bright. "P'Bright kha, apa yang kau lakukan dengannya di kamar tadi hah!"

Bright menatap adik sepupunya dengan raut datar seperti biasa. "Tak ada."

"Jangan berbohong phi, kau pasti menyembunyikan sesuatu."

"Jangan konyol Film."

Film akhirnya melepaskan gelayutannya dan menatap jengkel bright. "Baiklah, lupakan."

Aku tak tau harus berbuat apa, perasaan canggung karna baru bertemu orang baru. Aku hanya menundukan wajahku tanpa berniat pergi atau apapun, tapi telinga sialanku harus mendengar sesuatu yang membuat duniaku seolah berhenti.

"p'Bright, p'Nevvy bilang akhir tahun ini kau akan melamarnya? Aku tak tau kalau hubungan kalian bisa selama ini phi, bisa kali kasih tau rahasia biar awet 555."

"..."

Aku sudah tak ingin lagi disini, Nevvy? Nama siapa lagi yang kini aku dengar, apa mulai jatuh cinta padanya harus semenyakitkan ini?

"Aku rasa aku mendapat pesan dari ibuku untuk pulang sekarang, senang bertemu denganmu film."

Aku berdiri dan mulai melangkah keluar dari kamar bright.

"Aku akan mengantarmu."

Aku berbalik kemudian tersenyum. "Tak perlu, aku bisa pulang sendiri. Jangan lupa minum obatmu, jangan melakukan hal konyol seperti tadi, kau mengerti kan? Kalau begitu aku pergi ya. Sampai jumpa semua."

Flasback OFF



"Bright sialan, membuatku jatuh cinta disaat ia bahkan masih punya seseorang di hatinya."

Aku berjalan memasuki rumahku, aku bahkan mengabaikan panggilan ayah dan ibuku. Aku hanya butuh sendirian, aku ini laki - laki tak seharusnya aku seperti ini. Aku duduk diatas kasurku, menatap kosong kearah depan, aku tak tau apa yang aku fikirkan sekarang semua seolah lenyap hanya karna satu orang.

TOK! TOK! TOK!

Aku menolehkan wajahku dan melihat ibuku masuk kedalam kamarku, ia membawakan kue kesukaanku. Aku tersenyum kearah ibuku.

"Mae.."

Ibuku duduk disebelahku. "Makan kue ini luk, Mae tau kau menyukainya."

Aku menerima kue pemberian ibuku, dan mulai memakannya tapi lagi - lagi meski aku memakan kue ini fikiranku kosong dan yang aku inginkan hanya melepaskan rasa sesak ini.

"Apa kau memilik masalah luk?"

Ibuku menyentuh rambutku, dan itu perlahan membuatku menjatuhkan air mata. Setiap sentuhan ibuku selalu mwmbuatku tenang. "A-aku.."

"Tak apa luk, menangislah. Mae disini na.." Ibuku memelukku dengan lembut, dan seketika aku tak bisa lagi menahan tangisanku sendiri.

"Kenapa mae hiks.. kenapa jatuh cinta itu menyakitkan mae hiks.. kenapa dia jahat padaku mae hiks.. aku harus bagaimana mae hiks.."

Kurasakan elusan tangannya pada rambutku, dan yang aku lakukan hanya menangis didalam pelukan ibuku sampai aku tak sadar aku tertidur.

****

Hari ini aku pergi lebih pagi ke kampus, aku berjalan memasuki parkiran universitasku dan menyimpan sepedahku. Aku berjalan perlahan dan sekarang mata sialku harus melihat hal yang tak ingin ku lihat. Disana ada Bright dan seorang wanita, dia bukan Film dia juga bukan Love jadi aku bisa simpulkan itu mungkin seseorang bernama Nevvy, apa wanita itu sekarang kuliah disini? Yah apa peduliku, aku harus menjalani hidupku seperti semula disaat aku tak mengenal Bright vachirawit.

Hari ini ada kegiatan di klub gitar, aku tentu saja datang kesana tak perduli disana ada dia atau tidak. Aku membuka pintu klub dan mulai berbaur dengan yang lain, saat tengah asik dengan teman temanku orang yang baru saja masuk membuatku tersenyum kecut.

"Baiklah semuanya, hari ini ada murid pindahan dia bernama Nevvy."

"Sawaddi kha, Nevvy kha."

Wanita itu terlihat cantik dan sopan.

"Bright ajarkan dia semua tentang gitar."

Bright tak menjawab apapun, aku tak bisa menatapnya untuk sekarang yang ku lakuan hanyalah menyibukan diri sendiri. Tapi tuhan tak membiarkanku tenang hanya untuk sejenak, Bright memilih duduk di belakang punggungku, itu membuatku 2 kali lebih sedih karna harus mendengar semua percakapan mereka berdua.

Setelah klub selsai aku berjalan cepat agar aku bisa segera pulang, tapi lagi - lagi seseorang yang paling ku hindari datang.

"Apa yang terjadi padamu? Apa aku berbuat salah?"

Tidak, kau tak berbuat salah.

"Jawab aku Win."

"Tak ada."

"Kalau begitu kenapa kau menghindariku?"

Kuatkan hatimu Win. "Aku tak merasa menghindarimu."

"Apa ini karna Nevvy?"

Aku membalikan badanku dan menatapnya. "Dia tak melakukan kesalahan apapun padaku."

"Kalau begitu berhenti mengabaikan telpon, chat, dan aku!"

"...."

"P'BRIGHT KHA.."

"Aku harus pergi sekarang."

Aku berjalan cepat dan mulai menaiki sepedahku agar segera pulang, ini yang terbaik untuk ku, untuknya, dan untuk semua orang. Aku memutuskan untuk mampir ke cafe depan universitasku terlebih dahulu dan mulai memesan minumanku.

"Nong Win?"

Aku menoleh dan melihat seorang pria yang tak asing untukku. "P'Earth."

"Mau duduk bersamaku? Kebetulan hari ini phi datang sendirian."

Aku mengangguk. "Baiklah phi."

Aku dan p'Earth membicarakan tentang banyak hal, dari A sampai Z, dari yang penting sampai yang tak penting, dari yang lucu sampai menyedihkan. Aku tertawa keras mendengar semua lelucon dari pria di depanku.

"p'Earth kau memang yang terbaik 555."

P'Earth menyentuh rambutku dan mulai mengusapnya. "Aku senang melihatmu tertawa, karna aku perhatikan kau belakangan ini terlihat murung."

Aku tak bisa menepis tangan orang itu dari rambutku, tapi aku juga tak nyaman jika ada orang yang memperlakukanku seperti ini.

TAP!

"Jauhkan tanganmu darinya!"

Aku menoleh dan melihat Bright sudah berdiri di sebelah Earth, Earth tersenyum sinis dan langsung berdiri. "APA MASALAHMU HAH? KAU SIAPANYA DIA? KAU SUAMINYA? KAU PACARNYA? KAU KELUARGANYA? BUKANKAN? JADI URUS URUSANMU SENDIRI SIALAN!"

Aku terkejut, aku tak pernah melihat p'Earth meninggika suaranya.

"Dia memang bukan pacarku, tapi dia akan segera menjadi istriku. Kau paham? P'Earth?"

Aku menatap Bright, aku tak tau harus mengatakan apa sekarang.

"p-p'Bright kha?"

Kami semua menoleh dan melihat Nevvy yang baru saja datang membawa minumannya dan Bright.

ผมรักคุณ (Love Pattern) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang