Chap 2.

3.8K 379 41
                                    

"AKU MEMBENCIMU BRIGHT VACHIRAWIT"

Aku menghempaskan tubuhku keatas ranjang tidurku, mengumpat sumpah serapah untuk pria menyebalkan bernama Bright. Bagaimana tidak dia tiba - tiba bilang kalau aku adalah stalkernya.

Aku bahkan tak mengenalmu!

Aku terus menggeliat kesal di atas kasur sampai kasurku tak berbentuk kasur lagi, ketukan pintu membuatku menghentikan kegitan menggeliat mengumpat Bright.

"Kau kenapa luk?"

Aku menolehkan pandanganku pada ibuku. "Hari yang buruk mae, aku harus bertemu dengan orang yang menyebalkan."

"Dia laki-laki atau perempuan?"

Aku menatap jengkel ibuku. "Mae! Apa harus menanyakan jenis manusia itu? Lagi pula kenapa mae ingin tau?"

"Karna selama hidupmu kau belum pernah seperti ini luk." Ibuku mengedikan bahunya dan masuk kekamarku kemudian duduk disebelahku.

Aku mendudukan diriku kemudian memeluk ibuku. "Dia laki - laki Mae, aku tak kenal dia tapi dia tiba - tiba memanggilku stalkernya."

"Jadi apa kau memang stalkernya?"

"Tentu saja bukan."

"Kalau bukan kenapa kamu harus marah?"

"Itu karna ak—..." aku mengerjapkan mataku "Mae? Kenapa aku marah?"

Ibuku mencubit pelan tanganku. "Kenapa kau bertanya padaku luk?"

"Mae benar juga, kenapa aku harus marah?" aku mengelus bekas cubitan ibuku.

"Kau memang berbeda luk." ibuku mengelus kepalaku dengan lembut.

Aku tersenyum. "Tentu aku tampan Mae."

Ibuku ikut tersenyum "Tidak luk, kau berbeda kau bodoh."

Dengan secepat kilat ibuku pergi meninggalkanku yang masih menyunggikan senyum manisku. "Kenapa hidupmu miris sekali Win. Aku kasian dengan hidupku sendiri."

****

Aku memakan makanan di kantin fakultasku, teman - temanku semuanya diam mereka merasakan aura hitam yang terus keluar dari tubuhku.

"Win sebenarnya apa yang menggangumu?"

Aj membuka percakapan untuk kami berempat, ya disana ada aku, Aj, Bas, dan Drake.

"Tidak ada apa - apa."

Bas menyipitkan matanya. "Apa kau jatuh cinta Win?"

"Bas! Apa kau gila? Dengan siapa aku jatuh cinta?"

"Dengan seseorang pastinya dan dia haruslah manusia."

Aku menatap horror Drake "APA KAU FIKIR YANG AKU SUKAI ITU DEMIT? HAHHHH! YA JELAS MANUSIA LAH."

....

.......

.............

"NAHKANNNNNNNNN...."

Drake sialan.

"Katakan kau menyukai siapa."

"Katakan apa dia cantik?"

"Katakan dia dari fakultas mana?"

Aku tersenyum.

PLAK! PLAKK! PLAKKKKKK!!!

"Oihhhh sakit"

Mereka bertiga mengaduh kesakitan akibat pukulan ganas dariku. "Apakah ini semacam wawancara kerja? Kenapa banyak sekali pertanyaan?"

ผมรักคุณ (Love Pattern) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang