#GS - 04

667 113 16
                                    

#sebelumnya

Alvi dan Denis beranjak dari tempat duduk nya dan berlari kearah Alvaro dengan berteriak, "LU GAK KESURUPAN KAN AL!!!"

.
.
.
.
.

#SelamatMembaca

"ALVARO!" Teriakan Alvi dan Denis di lorong membuat mereka menjadi pusat perhatian, meskipun mereka sudah jadi pusat perhatian tanpa melakukan apapun.

Hanya saja saat ini mereka berteriak memanggil Alvaro Mahardika

Denis dan Alvi menghiraukan tatapan siswa-siswi yang ada di lorong. Dengan menambah kecepatan, Denis dan Alvi akhirnya bisa bersejajar dengan Alvaro.

"Lu kenapa sih Al?" Tanya Denis penasaran

Alvaro menoleh menatap Denis dengan tatapan yang menurut Denis tatapan yang tak dimengerti oleh Alvaro atas pertanyaannya

Denis menghelakan napasnya kesal, berhenti di depan ruang OSIS yang diikuti Alvaro dan Alvi juga. "Maksud gw, lu ada angin dari mana sikap lu jadi begitu? Yang di kantin itu loh!" Jelas Denis membuat Alvaro menganggukkan kepalanya
Bukannya menjelaskan setelah menganggukkan kepalanya, Alvaro malah masuk kedalam ruang OSIS. Kelakuan Alvaro itu membuat Denis dan Alvi kesal sendiri. Tanpa basa-basi pun mereka masuk dengan cepat.

"Jadi gimana? Gw minta penjelasan dari lu!" Ujar Denis dengan duduk di meja sedangkan Alvi menyenderkan tubuhnya di lemari sementara Alvaro duduk di bangku dirinya sendiri.

"Seperti apa yang kalian liat kan?!" Ujar Alvaro tanpa menatap kedua sahabatnya karena fokus dengan laporan-laporan dari beberapa anggota OSIS
Dan dan Alvi memandang satu sama lain, lalu berjalan mendekati Alvaro.

"Gw pengen denger penjelasan dari mulut lu sendiri. Takutnya kita mikirnya ke jauhan dan beda sama realitanya!" Jelas Alvi membuat Alvaro menutup laporan-laporan itu dan memandang kedua sahabatnya

"Berisik!"

Satu kata yang keluar dari mulut Alvaro benar-benar membuat Denis dan Alvi ingin mencekik Alvaro.

"Yang bener Napa Al! Gw pengen tau!" Kesal Alvi yang sudah sampai ubun-ubun

Alvaro yang mendengar kekesalan sahabatnya menatap sesaat mereka lalu menatap gelang yang ada di pergelangan tangannya, "lu tanya gw jawab!"

Denis dan Alvi langsung mengambil bangku dan meletakan di hadapan Alvaro dengan tidak sabar. Karena jarang-jarang, ah mungkin tidak pernah Alvaro membuka sesi tanya jawab tentang dirinya. Jadi ini adalah kesempatan emas mereka untuk tau.

"Kapan lu kenal sama dia?" Tanya Denis

"Dia siapa? Lebih spesifik!" Ujar Alvaro yang tak lepas dari gelang yang ada di pergelangan tangannya itu.

"Mahinka, kapan lu kenal dia? Atau liat dia deh! Disaat lu lagi apa? Dan disaat dia lagi apa? Dimana?" Ujar Denis yang benar-benar penasaran

Alvaro menoleh kearah Denis sesaat kemudian kembali menatap gelang, "di bulan ini, lagi napas, lagi napas, di bumi!"

Jawaban Alvaro membuat Denis dan Alvi tercengang. Bukan apa-apa, masalahnya Denis dan Alvi sudah berharap tinggi akan jawaban Alvaro yang membuat mereka senang. Tapi nyatanya, es tetap lah es.

Dengan sekali hentakan, Denis dan Alvi berdiri dan berjalan ke pintu. Sebelum Alvi menutup pintu, ia menatap Alvaro yang sedang menatapnya, "ngeselin lu bongkahan es dari kutub Utara!"

Brakk..

Alvaro masih menatap pintu yang di banting keras oleh Alvi dengan tatapan datar. Lalu kembali menatap gelang yang ada di pergelangan tangannya.

Gadis Senja (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang