Happy Reading
Jangan lupa vote and comment ya, biar aku semangat bikinnya.
Mon maap juga aku baru belajar nulis wkwk...:) jadi maklum yaaa
*********
Pagi itu Dias seperti biasanya datang kerumah Amara untuk menjemput Amara berangkat sekolah. Karena memang mereka selalu berangkat sekolah bersama.
Sesampainya Dias di depan rumah Amara, Dias kemudian langsung turun dari mobilnya dan langsung mengetuk pintu rumah Amara.
"permisi" ucap Dias sembari mengetuk pintu rumah Amara.
Pintu rumah Amara pun terbuka dan tampaklah sosok pujaan hatinya, Amara Deandra Athlana. Dengan memasang wajah datarnya Amara menatap Dias sekilas lalu berjalan meninggalkan Dias.
Dias melongo melihat kelakuan Amara, seperti nya Amara masih marah kepadanya. Dias kemudian berlari mengejar Amara lalu membukakan pintu mobil untuk Amara.
"aku bisa sendiri" ucap Amara datar
Dias hanya mengangguk mendengar ucapan dari Amara, lalu berjalan menyusul masuk kedalam mobil. Suasana di dalam mobil begitu hening Amara tidak berbicara sedikitpun ia terus memainkan handphonenya. Amara seperti tidak menyadari bahwa ada Dias di sana.
Karena merasa hubungannya sedang tidak cukup baik dengan Amara, Dias kemudian menepikan mobilnya ke pinggir jalanan, sebelum nya Dias sempat melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya dan masih menunjukkan pukul enam kurang lima belas menit.
"Amara" panggil lirih Dias sembari meraih tangan Amara
Amara terlihat menarik tangannya dari genggaman tangan Dias, Amara masih tak bergeming bahkan ia tak menjawab panggilan Dias.
"Sayang, maafin aku. Kita gak bisa terus begini" ucap kembali Dias dengan tatapan gusar
Amara memberanikan menatap Dias, "terus kamu mau apa? " tanya Amara dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.
Dias mengusap air mata di wajah Amara dengan kedua ibu jarinya lalu menarik Amara kedalam pelukannya.
Amara pun menumpahkan seluruh kesakitannya di dalam pelukan Dias"Maafin aku, aku sayang sama kamu" ujar Dias
Amara melepaskan pelukannya dan menghapus Sisa air matanya dengan tangan nya sendiri lalu kemudian menatap wajah Dias"aku juga minta maaf, aku cuma gak mau kehilangan kamu"
"aku janji gak akan ninggalin kamu"
Senyuman pun kembali mengembang di wajah Amara, kini Amara sudah tidak lagi marah kepada Dias, syukurlah akhirnya Dias kini bisa bernafas lega karena hubungannya dengan Amara sudah membaik.
Amara terkekeh pelan melihat Dias, "ayo jalan nanti telat"
"haha, iya"
" Buka Blokir ran akunya dong" mohon Dias.
"Iya nanti aku buka, sekarang cepet jalan"
Dias kemudian kembali melajukan mobilnya dan melanjutkan perjalanan menuju sekolahnya, hari ini Dias sangat bahagia, begitu juga dengan Amara karena masalah mereka sudah teratasi.
Sesampainya di parkiran sekolah mereka berdua kemudian turun dari mobil menuju kelas mereka. Mereka memang satu kelas sejak dulu bahkan mereka sampai satu bangku, Amara lebih suka duduk bersama Dias daripada bersama teman ceweknya di kelas, Amara berfikir duduk dengan Dias lebih nyaman daripada dengan teman ceweknya yang selalu ngegosip.
*****
"Sayang " panggil Dias sedikit keras sehingga membuat Amara terkaget.