Part 5

16 3 1
                                    

Happy Reading !!!

Jangan lupa vote and comment ya, biar aku semangat bikinnya.

Mon maap juga aku baru belajar nulis wkwk...:) jadi maklum yaaa

*********


Amara terbangun dari tidur lelapnya tadi malam, Amara masih merasakan kebahagiaan tadi malam saat Dias menemaninya sampai ia tertidur pulas. Amara bangkit dari tempat tidurnya lalu beranjak menuju kamar mandi, selepas mandi Amara kemudian bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah karena sebentar lagi Dias pasti menjemput nya.

Amara kemudian turun dari kamarnya ke latai bawah rumahnya dan ternyata mamahnya sudah pulang. Amara melihat mamahnya tengah menata sarapan di meja makan.

"mamah " teriak Amara kemudian berlari memeluk mamahnya.

"hmmm, baru di tinggal sebentar aja udah kangen" goda mamahnya.

"kapan pulang mah?" tanya Amara

"tadi malem, sekitar jam dua belasan lah, pintu tumben di kunci siapa yang kunci? "

"Dara kali yang ngunci, soalnya Amara udah tidur duluan"

"tumben adik kamu kunci pintu, kan Dara kalau gak di ingetin pasti gak akan di kunci itu pintu"

Kedua anaknya ini memang pelupa dan teledor, bahkan urusan mengunci pintu rumah pun harus di ingatkan.

"Dias kali mah, soalnya Dias semalam kesini," tebak Amara

"iya kali yah"

Amara kemudian mengambil beberapa lapis roti tawar lalu di beri selai cokelat kesukaan Dias, Amara memang sering membawakan Dias bekal, kecuali ketika Amara sedang marah kepada Dias.

"nih susunya buat Dias" mamah Amara memberikan botol berisi susu untuk Dias

"makasih mah, Dias kayanya udah dateng deh soalnya udah kedengaran suara mobilnya"

"aku berangkat ya mah, bilangin ke papah juga mmwahh" pamit Amara sembari mencium pipi mamahnya. Dan kemudian berlari menemui Dias.

Diana memang sudah sangat kenal terhadap Dias, Diana juga merasa bahwa Dias adalah anak yang baik, selain itu juga Dias sayang bukan hanya kepada Amara saja tapi juga kepada adiknya Amara yaitu Dara. Sehingga Diana sangat merestui dan mendukung yang tebaik untuk Amara puterinya.

"Pagi sayang..." sapa Amara kepada Dias dengan suara yang di buat semanja mungjin

"pagi juga sayang nya Dias ganteng...." balas Dias dengan suara yang manis

"nih sarapan buat kamu" Amara memberikan kotak berisi roti lapis dan juga susu dalam botol

"makasih sayang"

Dias kemudian memberikan satu ciuman kepada kening Amara, yang berhasil membuat pipi Amara merah merona.

"nanti aku makan, mamah udah pulang? " tanya Dias

"udah tadi malem katanya"

"hem yaudah nanti aku maen deh kerumah kamu, sekalian mau ketemu mamah"

Amara kemudiam menganggukan kepalanya lalu menarik lengan Dias yang sedari tadi terus menatapnya sehingga membuat Amara tak kuat menahan nya, karena hari ini Dias terlihat begitu tampan.
"ayo berangkat " ajak Amara

Mereka pun berangkat menuju sekolah, tapi Amara merasa Dias salah jalan, setahu Amara ke sekolah kan gak harus belok. Apa Amara yang lupa jalan menuju sekolah atau Dias mau ngapa-ngapain Amara.

"kita mau kemana? " tanya Amara kebingungan

"ke rumah Karina, kemaren aku janji mau jemput dia soalnya dia mau daftar pindah sekolah, gak papa kan? "

"oh, iya gak papa "

Meskipun sejujurnya Amara merasa cemburu akan kedekatan Dias dan Karina. Namun Amara harus menghargai keputusan Dias, apalagi ini adalah teman lama Dias.

Dias kemudian menepikan mobil nya di depan sebuah rumah yang cukup besar, Dias kemudian turun dari dalam mobilnya

"bentar ya"

Amara hanya menganggukan kepalanya, Amara berfikir ini pasti adalah rumah Karina.

Kemudian Dias mengetuk pintu rumah tersebut dan keluarlah seorang perempuan yang cukup cantik bahkan tubuhnya lebih bagus dari tubuh Amara.

Amara melihat Dias sedikit berbicara dengan Karina, namun tak begitu lama karena Dias mengajak untuk langsung berangkat, syukurlah Amara bisa melihat Dias seperti menjaga jarak terhadap Karina. Amara bisa melihat sorot mata Karina sepertinya menyukai Dias.

Saat Karina akan membuka pintu mobil depan, Amara dengan cepat kemudian menurunkan kaca mobil tersebut lalu melemparkan senyuman kepada Karina, Amara menangkap ekspresi wajah Karina seperti kaget karena ada dirinya di bangku depan. kemudian Karina pindah membuka pintu mobil yang belakang dan duduk tepat di belakangnya.

" oh iya Rin, ini Amara Pacar gue" ucap Dias memperkenalkan Amara kepada Karina

"oh, halo gue Karina"

"Amara"

"kita jalan ya"ajak Dias

Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju sekolahnya, Amara kemudian turun dari mobilnya tanpa menunggu Dias membukakan pintu mobil nya, sebenarnya Amara merasa geram terhadap kelakuan Karina terhadap Dias, padahal Karina tahu Dias sudah memiliki pacar namun tetap saja Karina mencoba mendekati Dias.

                             *****

Dias yang menyadari perubahan sikap Amara bisa menangkap bahwa Amara cemburu dan kesal atas kelakuan Karina terhadapnya, Dias tak ingin jika Amara salah paham kepada dirinya dan akan membuat hubungannya dengan Amara runyam.  Dias kemudian menghentikan langkah kaki Amara dengan meraih tangannya. Dias memberikan isyarat dengan menggelengkan kepalanya agar Amara tidak pergi.

" Dias lo bisa anter gue ke ruangan TU? "tanya Karina

"biar gue aja yang anter, soalnya Dias ada tugas, ya kan sayang" ucap Amara sembari menginjak Kaki Dias sehingga membuat Dias melonjak menahan sakit

"ahh iyaa, gue masih ada tugas"

Amara pun menarik tangan Karina lalu berjalan menuju Ruangan TU. "itu ruang TU nya lo tinggal bilang aja, kalo lo mau pindah kesini, sorry gue ga bisa nungguin lo soalnya gue ada ulangan, Dias juga pasti udah nungguin gue"

" lo sama Dias sekelas? " tanya Karina

"sebangku malah" jawab Amara sengaja memanas-manasi Karina.

"gue pergi dulu ya bayy" pamit Amara kemudian berlalu meninggalkan Karina.

"makasih Mar"

Amara hanya mengacungkan jempolnya tanpa melirik Karina. Kemudian ia melanjutkan langkahnya  menuju ruangan kelasnya.

                            *****

Menurut kalian Karina bakal rebut Dias atau nggak?

Terus Dias bakal berpaling dari Amara atau nggak?

Penasaran yaa...

#Diassadavir
#AmaraDeannn
#Karinanabila

Jan lupa vote and comment ya:)

Best Regards,

Duniaandini.

KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang