Part 8

21 2 0
                                    

Happy Reading !!!

Jangan lupa vote and comment ya, biar aku semangat bikinnya.

Mon maap juga aku baru belajar nulis wkwk...:) jadi maklum yaaa

*********

Hidup Amara kini berubah seratus delapan puluh derajat, rasanya Amara ingin mati saja dari muka bumi ini. Semangat hidup Amara kini hilang bahkan selera makannya juga ikut hilang. Semuanya berubah setelah Amara divonis dokter mengidap penyakit kanker Hati. Dan dokter memperkirakan bahwa umur Amara tidak lama lagi.

Namun demi Dias Amara mencoba untuk bertahan, demi mimpi bersama Dias Amara akan melakukan nya asalkan Dias bahagia.

"Mah Amara minta Dias jangan sampai tahu kalo Amara sakit parah ya mah" ucap Amara

"Tapi sayang, Dias harus tahu,"

"Amara gak mau bikin Dias sedih mah, Amara mohon"

Diana terdiam, sepertinya Diana memikirkan sesuatu. Tak lama Diana kembali menatap Amara yang tengah tertidur di ranjang kamarnya.

"Baiklah mamah gak akan kasih tahu Dias,"

Amara sengaja merahasiakan penyakitnya dari Dias, ini semua demi kebaikan Dias. Amara ingin Dias hidup tanpa dipenuhi beban pikiran terhadapnya. Apalagi sebentar lagi Ujian Nasional akan segera dilaksanakan.

Biarlah Amara yang menanggung semuanya.

•••

Dias datang menjenguk Amara dengan membawa buah-buahan di tangannya, Ada Dara disana tengah menonton televisi seperti biasanya. Dias kemudian melempar kan senyuman kepada Dara. Dan kemudian dibalas oleh Dara.

"kak Dias mau ketemu ka Amara?" tanya Dara yang langsung dibalas anggukan oleh Dias.

"langsung aja kak,"

"makasih Dar,"

"sama-sama kak,"

Dias kemudian duduk di samping Amara yang tengah terbaring, wajahnya masih sedikit pucat namun Amara tampak lebih baik.

"gimana keadaan kamu? " tanya Dias dengan lembut

"aku baik kok, kamu jangan khawatir" jawab Amara kemudian meraih tangan Dias.

Dias tersenyum.

Sejujurnya Amara merasa sakit jika harus berada di dekat Dias.

Dias kemudian menyuapi Amara beberapa potong apel yang tadi ia bawa.

"Enak?"

Amara mengangguk pelan "Enak"

Dias turun dari tepi ranjang Amara lalu ia duduk di lantai, Dias sengaja melakukan nya agar wajahnya dan wajah Amara sejajar.

" kamu istirahat ya"

"iya, aku tidur dulu ya"

Amara tersadar dari tidurnya. Dan ternyata Dias juga sampai ketiduran ketika menemani Amara,

Tring...

Handphone Dias, berbunyi ada satu pesan masuk, Amara tak tega jika harus membangunkan pacarnya.

Amara kemudian membuka handphone Dias dan melihat dari siapa pesan itu berasal. Ternyata pesan itu berasal dari Karina.

Amara memang sering membuka handphone Dias, karena Dias sendiri yang bilang bahwa dia tidak pernah macam-macam.

Amara kini membuka isi pesan dari Karina

Dias, kamu dimana? maafin aku soal kemaren. Tapi aku bener-bener cinta sama kamu. Bisa kita ketemu?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang