ENEMY"Kalau udah dewasa, enaknya punya abang mulai terasa. Alias porotin aje duitnya."
- Hwang Yeji———————
Tuk sementara, sampai berjumpa
Bersama-sama, bercanda lagi~Asik juga.
Siapa bilang konser gak seru?
"Oh ini yang katanya males ikut ngonser," sindir kak Yeji yang ada disebelah gue. Gue ketawa kecil.
Sebenernya males keluar rumah gue tuh, tapi kalau udah diluar ya seneng-seneng aja.
"Gue beralih pekerjaan deh dari siswa ke fans Pamungkas," ucap gue, terpukau sama genre musiknya. Easy listening dan cocok buat remaja seumuran gue.
Tapi, sorry. Gue gak bucin.
"Belajar yang bener, h-tiga bulan lo ujian kan?" ujar kak Yeji. Gue ngangguk singkat.
Rasanya kayak baru kemarin masuk SMA, sekarang udah mau lulus aja.
Kenangan manis, dihari ini
Jadi alasan untuk kembali~"Woo-hoo! Gimana guys? Banyak juga ternyata yang pergi sendirian kesini gak bareng pasangan, siapa tau mau balikan sama mantan kayak lagu ini? Hahaha!"
Hmm, kayak kenal muka MC-nya.
Gue nyenggol lengan kak Yeji.
"Itu siapa? Kok familiar.""Yeonjun."
Gue melototin mata, kaget.
"M-mantan lo?""Mhm."
Akhirnya gue milih diem aja. Kak Yeji sama kak Yeonjun adalah pasangan termanis di SMA gue pada jamannya, dan mereka tiba-tiba putus karena kak Yeonjun.. bosen.
"Sekarang ada band dari kampus kita, nih! Siapa yang nungguin!?"
Suara sorakan orang-orang yang antusias keras banget. Kayaknya band Horizon ini memang terkenal, tapi jujur gue gak terlalu tau mereka.
Cuma sekedar tau mereka ganteng-ganteng, dan band abangnya kak Yeji. Baru liat ganteng dari foto doang, sih.
"Kita sambut, Horizon! Tepuk tangan semuanya!"
Mereka naik keatas panggung, dan keadaan mulai ricuh. Bahkan ada yang teriak histeris. Berlebihan nggak sih..
Nggak, deh.
Karena mereka emang ganteng-ganteng, gila!
"Selamat sore semuanya! Ketemu lagi sama kita nih, udah siap dengerin?"
Gue ikutan teriak. Tiba-tiba excited, ada energi tersendiri yang ngalir ditubuh gue. Kayak lagi nonton band enam hari yang tadi penampilannya keren banget.
"Ntar kalau ketemu kak Wooyoung salamin ya!"
Ah, iya.
Wooyoung yang mana ya?"KAK YEJI!" teriak gue. Orang-orang lagi asik lompat-lompat, termasuk gue sama kak Yeji.
"HAH?"
"WOOYOUNG YANG MANA?"
"GAK KEDENGERAN!"
"WOOYOUNG. YANG. MANA?"
"OH, YANG PAKE KACAMATA SEBELAH GITARIS!"
Uhm—oke. Gue jadi sadar kenapa Choerry kagum sama Wooyoung karena senyum dia manis.
"RYU!"
"Oit?"
"NANTI IKUT GUE KE BACKSTAGE BUAT KETEMU MEREKA YUK!"
Senyum gue melebar. Oke, gue berubah pikiran. Gue gak bakal nitip salam Choerry ke kak Yeji, gue bakal ketemu mereka.
"OKE!"
"Mana jatah traktiran?"
"Eh, beneran nonton lu, ji? Takut uang jajan dipotong mama ya?"
"Loh, ada Yeji?"
"Eyy, San, ada adeknya bang hwa nih!"
Itu suara anggota Horizon. Sementara gue lagi nunggu diluar ruangan karena gue jadi kacang.
Somebody take me home, please.
"Kak, gue pulang aja ya.." bisik gue ke kak Yeji, ngintip dari luar.
"Ih, jangan. Kita mau ditraktir," bujuk kak Yeji.
"Nggak usah," tolak gue halus. Yakali tiba-tiba nerima aja, padahal kan enggak kenal.
"Gapapa, ikut aja!" sahut satu anggota band horizon yang suaranya berat. Gue senyum tipis, yaudah deh.
Nerima nggak enak, nolak lebih nggak enak.
"Lah, bawa temen, Ji?" tanya kak Seonghwa, abangnya kak Yeji. Kak Yeji ngangguk semangat.
"Yaudah skuy berangkat!" ucap temen kak Seonghwa—yang tinggi banget. Gila, beda 20 cm-an kali ya sama gue.
Band horizon isinya tiang semua.
Nggak, deh. Keknya gue aja yang pendek.
Karena gue ada diluar, gue jalan duluan tapi—
BRAKK!
Jus stroberi malah tumpah di baju gue.
Shit.
"Permisi, gue lagi buru-buru."
Gue berdecih gak terima.
"Excuse me, sir? Gak bisa liat didepan ada orang?"Wait, what.
Orang yang nabrak gue.. si Wooyoung?———————