"Mungkin dari luar gue keliatan bodoamat, tapi pikiran gue nggak pernah akur dan isi kepala gue selalu kusut tanpa sebab."
— Shin Ryujin
———————
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini saatnya gue ke kampus bermuda. Udah jam pulang, dan sekarang lagi nunggu Somi beres piket diluar kelas.
"Ryu!"
Oh, Choerry.
"Hai sis."
"Lo waktu itu ketemu gak sama kak Wooyoung?" tanya dia sambil masang mata berbinar.
Gue ngangguk pelan. "Ketemu dong, kan ke konsernya."
"Maksudnya ngobrol atau papasan gitu—"
Pft. Gue bahkan sampe musuhan sama dia. Tapi gak perlu diceritain ke dia deh, nggak penting juga.
"Iya, salam lo udah gue sampein kok."
Choerry senyam senyum sendiri. "Terus katanya gimana?"
Ah, gue nggak sempet liat dia jawab apa sekalipun ekspresi dia.
"Eum.. nggak tau, gue lagi buru-buru waktu itu. Btw, kok lo baru muncul hari ini? Kemarin senin kenapa?" tanya gue mengalihkan pembicaraan.
"Oh, itu.. gue ada urusan hehe," katanya. Gue bisa liat guratan sedih dari wajah Choerry.
"Oh.. okay. Gue—"
"RYU! Kuy cabut sekarang," ucap Somi yang kebetulan baru keluar dari kelas. Choerry ikutan noleh.
"Kalian berdua mau kemana?" tanya Choerry.
"Mau ke kampus bermuda hehe. Ada urusan sama katingg ya gak, Ryu?" ucap Somi. Aduh, kenapa harus disebutin segala sih. Semoga reaksi Choerry nggak aneh-aneh.
"Hahah enggak kok. Mau ngembaliin barang doang," ucap gue. Urusan apaan ah anjir Somi, kata-kata dia bisa bikin salah paham.
"Oalaah. Gue pengen ikut—"
Nahkan.
Pengen gue kutuk si Somi jadi udang goreng sekarang juga.
"—tapi sayangnya gabisa. Kalian hati-hati ya! Gue duluan, udah dijemput," Choerry langsung lari ke arah gerbang utama.
