———————
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ENEMY
"Hidup udah keras,
pala lo gausah jadi batu."
- Jung Wooyoung
———————
"Ryu, lo gapap—oh gosh, nembus.." kak Yeji cepet-cepet nutupin tubuh gue dari depan. Anggota band Horizon langsung ngebelakangin gue, sementara kak Wooyoung buru-buru masuk ke dalem stand terus keluar lagi.
Bangsad.
"Woo, lo kenapa buru-buru sih?" tanya kak Seonghwa. "Gue duluan," katanya singkat.
DIH?
Kak Wooyoung mukanya songong banget anjir, nggak ada rasa bersalah sama sekali.
Fix, gue menyesal ikut kak Yeji ke backstage. Harusnya gue nitip salam aja dan langsung pulang.
Tapi udah terlanjur.. sialan.
"Aduh, gue gak bawa jaket," ucap kak Yeji yang masih nutupin gue dari depan.
Gue jadi ikutan bingung.
"Gimana dong?"
Si kakak tinggi lemparin jaketnya ke gue, untung gue reflek nangkep.
Hap!
"Pake yang gue dulu aja," ucapnya. Gue buru-buru pake sebelum melebar kemana-mana.
Gue senyum lebar ke kakak tinggi itu,
"Makasih banyak kak!"
"Yunho."
"Thank you kak Yunho!"
Kak Yunho ngangguk sambil senyum. Senyumnya manis banget?! Lebih manis daripada kak Wooyoung ribet itu, hhh.
"Eh, ini tetep jadi kan traktiran dari bang hwa?" tanya kak Yeji.
"Jadi dong!" ucap cowok yang jadi gitaris tadi.
"Ekhem, kalau pdkt gak usah depan orang ya," bales kak Seonghwa.
Loh, kak Yeji ada yang deketin?
