Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ENEMY
"Jadilah orang bodoamatan, idup lo bakal tenteram. Beneran, deh." - Shin Ryujin
———————
"Ryujin bebebku sayang."
Gue diem.
"Ryujin telinganya copot ya?"
Iya udah diemin aja ntar juga meninggal. Bercanda deng.
"Ryujin? Gue makan nih es krimnya."
Lama-lama muak juga ngehadepin kakel alumni yang nggak punya akhlak ini. "KAK YEJI JANGAN IH!"
"Yaudah temenin gue ke konser ya? Please, gue gak ada temen, Ryu," ucap kak Yeji melas. Gue muter bola mata males.
"Gak."
Gue narik gelas es krim yang kak Yeji pegang. "Kalau gratis sih ayo aja."
"Enak aja anjir?" cibir kak Yeji.
"Yaudah gak ikut gue," bales gue enteng. Kak Yeji buang nafas pasrah, kayaknya udah mulai nyerah ngebujuk.
"Kenapa gak minta temenin kak Lia aja?"
"Dia udah janjian sama yang lain."
"Kembaran lo?"
"Si Hyunjin juga udah bareng temen-temennya."
Sebenernya kasian juga sih gak gue temenin, tapi gue lagi kere. Mending tiduran seharian daripada buang-buang duit, nonton konser, bikin snapgram—yang padahal orang lain gak peduli juga, terus pulang.
Alias unfaedah anjir, kenapa nggak mengistirahatkan diri aja gitu.
"Lo kenapa sih excited banget pengen ke konser itu?"
"Siapa yang bilang gue excited?"
Gue mendelik. "Gue."
"Ih nggak, gue disuruh sama Abang gue. Udah gue tolak, sekarang gue malah diancem sama mama," ucap kak Yeji panjang lebar. Gue manggut-manggut aja.
