Bel istirahat baru bunyi lima menit yang lalu, arena dan junkyu sudah berada di kantin sekolah.
"Mau makan apa?" tanya junkyu.
Arena melihat sekeliling,"Em... mau bakso" pintanya.
"Gue pesenin, lo duduk disana dulu ya" suruh junkyu dengan menunjuk bangku yang masih kosong.
Arena mengangguk dan bergegas duduk ditempat itu sebelum ditempati orang lain, setelah itu dia memainkan ponselnya sambil menunggu junkyu.
"Halo rena" sapa cewek itu tiba tiba.
Arena menoleh, hyunjin dan lycia berdiri disampingnya.
"Boleh gabung disini nggak?" tanya lycia ramah.
Arena mengerutkan alisnya,"Silahkan, ini kan tempat umum siapapun boleh duduk" balasnya santai.
Setelah itu mereka duduk berhadap hadapan, hyunjin yang disamping arena melirik sekilas.
"Nih makan, gue bawain juga susu strawberry" kata junkyu baru aja dateng habis membeli pesanan mereka.
"Makasih jun" balas arena.
Junkyu melirik orang disebelah arena, kemudian mendengus pelan.
"Nanti habis makan diminum vitamin nya" ingat junkyu kepada arena dan dibalas anggukan oleh arena.
"Kamu lagi sakit ya ren?" tanya lycia.
Arena menggeleng,"Nggak" balasnya datar.
Lycia mengerucutkan bibirnya,"Kamu dingin banget sih ren, aku kan temen kamu satu kelas" katanya.
Arena tidak menyahuti karna dia lagi fokus makan, dia paling nggak suka kalau makan di ajak ngomong.
"Ren, lycia tanya loh" kata hyunjin tiba tiba.
"Bisa diem nggak sih, gue lagi makan jangan ganggu kalau nggak bisa diem mending pergi" balas arena kesal.
"Em... maaf ren, aku ganggu ya" kata lycia.
"Iya"
"Ren! Lo apa apaan sih, lycia cuma nanya nggak perlu juga kaya gitu balesnya!" sentak hyunjin marah.
Arena tersentak kaget, hatinya sakit dan dadanya sesak, tangan kanannya mengepal kuat.
Junkyu kaget,"Gausah bentak bisa nggak sih" balasnya penuh penekanan.
"Ayo ren, kita pergi" ajak junkyu, kemudian dengan cepat mengendong arena pergi dari kantin.
Suasana kantin seketika jadi riuh.
Cabe bikin gara gara aja.
Bikin nggak mood makan tau
Tukang rebut cowok orang
"DIAM!" teriak hyunjin nyalang, kemudian mengandeng tangan lycia pergi dari kantin.
Arena kenapa? batin hyunjin.
Hyunjin mengantar lycia ke kelas,"Kamu masuk sana, aku lagi ada urusan" katanya.
Lycia mengangguk,"Kamu hati hati" balasnya, kemudian hyunjin berlari meninggalkan lycia.
Lycia mendengus, pasti nyusul arena, sialan lo arena batinnya.
Hyunjin berlari kecil ke taman belakang dan benar junkyu sama arena ada disana, tapi bentar bentar mereka pelukkan lagi.
Sebenernya apa yang mereka sembunyiin batinnya.
Hyunjin melangkah mendekat berusaha mendengar pembicaraan mereka.
"Sakit jun"
"Sabar ya ren, lo bisa kok, ini obat lo minum dulu"
"Gue salah jun, gue salah, nggak seharusnya gue punya perasaan ke hyunjin"
Deg.
Hyunjin membulatkan bola matanya, arena suka sama dia, nggak....nggak boleh kaya gini batinnya, kemudian segera mungkin dia pergi dari situ.
I•I
I•I
I•I
"Jangan sakitin diri lo sendiri ren, gue sakit liat lo kaya gini" kata junkyu pelan, mengusap rambut arena pelan.
"Gue... hiks juga nggak mau jun, gue udah terlanjur sayang sama dia" balas arena.
"Gue nggak mau sahabat gue satu satunya sakit sendirian kaya gini"
Tangisan arena makin jadi,"Gue juga nggak tau... hiks, kenapa gue selemah ini" katanya sesegukan.
"Jangan tinggalin gue jun... hiks, gue butuh lo" lanjutnya.
Junkyu mengeratkan pelukkannya,"Gue bakal jagain lo terus ren, lo harus tau lo itu putri kesayangan gue, gue nggak akan biarin siapapun nyakitin putri gue"
"Gue....hiks bakal berusaha lupain perasaan gue jun, gue ikhlas hyunjin sama lycia asal dia bahagia.. hiks" kata reyna.
Junkyu mengangguk,"Yang kuat ya putrinya pangeran, pangeran bakal tetep disamping putri terus" katanya.
Arena mengangguk pelan,"Makasih pangerannya putri" balasnya pelan.
Junkyu terkekeh, mencubit pipi arena pelan,"Tidur aja kalau ngantuk" suruhnya.
"Nanti lo pegel kalau gue tidur disini"
"Nggak kok, udah tidur aja nggak papa" suruh junkyu lagi.
Arena mengangguk dan memejamkan matanya dan akhirnya terlelap.
Karna menghargai cerita orang itu baik maka biasakan sesudah membaca untuk vote and komen, terima kasih🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
PABO
Short StoryYou made me smile but you are also the reason that makes me cry -Arena Anatasya