Hari Jumat kali ini rupanya sangat disenangi oleh semua siswa. Kenapa? Karena hari ini merupakan hari terakhir mereka sekolah di semester ganjil.
Libur pergantian semester telah dimulai. Menurut Rissa, ini adalah waktu yang pas untuk balas dendam yaitu bangun siang. Ya walaupun hampir tiap weekend ia juga bangun siang, tapi kali ini ia bisa melakukannya selama dua minggu berturut-berurut.
•••
"Hai, Maaaa!" Sapa Rissa sambil salim ke Ibunya saat baru masuk ke rumah.
"Eh, anak Mama udah pulang. Tumben banget sih pulang sekolah seneng banget, biasanya juga ngeluh." Sahut Ibunya—Iva.
"Iyalah, namanya juga mau libur panjang. Kintan belom pulang, Ma?" Tanya Rissa sambil cengengesan.
Kintan adalah adiknya yang hanya berbeda satu tahun dan mereka berbeda sekolah.
"Katanya mau jalan-jalan dulu sama temennya."
"Hm, yaudah deh." Jawab Rissa.
Pengambilan raport di sekolahnya memang sudah dilaksanakan seminggu yang lalu. Namun para murid disuruh agar tetap masuk sekolah sampai tanggal yang ditentukan agar sama rata dengan sekolah negeri—ya, Rissa menempuh pendidikan di sekolah swasta.
Sebenarnya bisa saja Rissa tidak masuk sekolah, tapi ia pikir bosen juga kalau di rumah sementara pasti ada teman-temannya yang tetap ke sekolah juga.
Rissa memasuki kamarnya yang bernuansa cerah didominasi perintilan-perintilan yang dipajang, padahal tidak terlalu penting.
Ia membaringkan tubuhnya setelah mengganti seragam sekolahnya dengan boxer kesayangannya dan tentunya kaos longgar. Tidak lupa, ia juga telah sedikit bersih-bersih.
Liburan gak kemana-mana gabut banget sih. Harus ngapain coba biar gak bosen di rumah? Batin Rissa.
Ia pun membuka hp-nya dan hanya scrolling Instagram. Sampai akhirnya ia terlelap karena matanya lelah.
•••
"Raka, hari Sabtu malam kamu gak ada apa-apa kan?" Tanya Rana—Ibunya Raka.
"Hm? Belum tau sih, emangnya kenapa, Ma? Mau ada apaan?" Jawab Raka yang berbalik tanya.
"Ikut Mama sama Papa dinner ya!"
"Lah, nanti aku jadi nyamuk. Gak mau."
"Apa sih? Jarang-jarang loh kita bisa dinner bertiga gini. Emangnya kamu gak mau apa, Ka?" Tanya Rana sambil senyum penuh arti.
"Hm... Yaudah deh."
"Nah, gitu dong." Jawab Rana antusias.
Raka hanya membalas dengan memutar matanya.
—
Haiii, welcome to my first story! Maaf kalau masih berantakan atau ada typo. Ini pendek karna masih awal yaaa.
Jangan lupa vote dan comment ya 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Okay
RomanceTipikal perjodohan para orangtua pada anaknya yang masih remaja. Gak se-clingy yang kalian kira.