"Rissa, kamu mandi dong. Masa udah sore gini anak perawan belum mandi?" Tutur Iva yang melihat anaknya hanya tiduran di sofa sambil memainkan hp sejak bangun tidur.
"Aduh, bentar lagi deh. Kan hari ini aku rencananya mau full males-malesan."
"Kita nanti malem mau ada dinner loh, sama papa juga. Kamu emang mau ditinggal sendiri di rumah?"
"Ya, aku sih gak apa-apa." Jawab Rissa yang masih tetap pada posisi awalnya.
"Kamu ikut aja lah, Ris. Lagipula nanti bakal ada sesuatu yang penting tau." Sahut Iva dengan nada misterius.
"Apaan tuh, Ma?"
"Ada deeeh, makanya kamu ikut aja ya. Mandi sekarang, terus pake baju yang rapi. Kalau bisa sih dress ya. Dandan yang cantik juga!"
"Hm." Sahut Rissa kurang minat setelah mendengar kata-kata akhir Ibunya.
Ngapain coba dinner doang harus pake dress sama dandan? Biasanya pake kaos dan celana jeans juga kelar. Batin Rissa sambil jalan ke kamar mandi.
•••
"Tan, kok lo biasa aja sih? Bukannya disuruh rapi banget ama mama?"
"Emang iya? Gue cuman disuru siap-siap trus pake yang casual gitu, gak formal." Sahut Kintan yang sedang bermain hape dengan keadaan sudah siap jalan.
"Lah, papa mana, Ma? Katanya nanti kita mau sama Papa juga kan." Tanya Rissa celingak-celinguk.
"Nanti papamu nyusul."
Rissa hanya ber-'oh' ria menanggapi jawaban Ibunya. Lalu ia masuk ke kamarnya dan mulai mempercantik diri—sesuai perintah mamanya tadi sore.
Aduh, gini aja kali ya, giliran lagi males make up malah disuru make up, bodoamat deh. Batin Rissa di depan kaca meja rias.
Rissa pun hanya memakai make up seadanya.
•••
"Ka, kamu bawa mobil sendiri ya."
"Ha? Kenapa gak barengan aja sama Mama Papa?" Tanya Raka ke Rana.
"Udah, ikutin aja kata-kata Mama." Jawab Rana.
"Ya tapikan kayak kurang kerjaan banget. Padahal kita bisa barengan aja loh. Kalau aku bawa mobil juga kan jadi boros."
"Nanti tuh bakal ada sesuatu, makanya kamu ikutin aja kata Mama." Jawab Rana seadanya.
"Sesuatu apaan coba? Iya deh iya." Sahut Raka yang malas berdebat kecil dengan Mamanya.
•••
Rissa, Kintan dan Mamanya ternyata sampai duluan di restoran yang berada di salah satu hotel ternama di Jakarta. Mereka menghampiri meja yang telah dipesan dari beberapa hari sebelumnya.
Tanpa menunggu lama, Gavin—Papa Rissa pun sampai dan menghampiri mereka.
"Papa, Mama, kenapa kita gak pesen makanannya aja? Kan udah berempat." Tanya Rissa bingung.
"Sebentar ya, sayang. Masih ada yang kita tunggu." Jawab Gavin sambil tersenyum.
Rissa hanya membalas dengan anggukan kepala.
Tiba-tiba ada notifikasi Line. Rissa langsung membukanya. Berhubung hapenya sepi, jadi setiap ada chat yang masuk pasti langsung ia balas.
Ornella
ris, dmn?Clarissa G.R
di hotelOrnella
yah
gue mau ke rmh lo tdnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Okay
RomanceTipikal perjodohan para orangtua pada anaknya yang masih remaja. Gak se-clingy yang kalian kira.