5. Wedding?

10 1 0
                                    

"Ris, ayo bangun dong nak!" Ujar Iva sambil mengguncang tubuh Rissa.

"Udah jam berapa ini, Ris, bangunnn!"

"Engghh." Gumam Rissa sambil berganti posisi dalam tidur.

"Bangun udah siang, kamu lupa kalo hari ini bakal nikah sama Raka?"

Rissa yang mendengarkan hal tersebut langsung membuka matanya lebar, ia baru ingat kalau hari ini adalah hari pernikahannya.

"Iya ini aku bangun." Jawab Rissa tidak minat.

"Nah gitu dong."

•••

Prosesi Ijab Kabul telah rampung sejak dua jam yang lalu. Acara hari ini dilaksanakan di ballroom sebuah hotel ternama di Jakarta.

Saat ini Rissa dan Raka sedang mempersiapkan diri untuk acara resepsi nanti malam. Mempelai wanita sedang di-make up di kamar orang tuanya—karena ia tentunya malas harus bersiap-siap untuk resepsi dengan satu kamar dengan Raka.

"Kak, jangan tebel-tebel ya, gak biasa pake gini-ginian takut aneh juga." Ujar Rissa ke sang MUA.

"Haha, santai aja, Dek, aku ngerti kok. Jadi aku bakal dandanin kamu sebagai remaja aja ya, tapi mungkin harus agak sedikit formal, kan gimanapun juga ini acara resepsi." Jawab sang MUA santai.

"Oke deh."

"Dek, lo sebelomnya pasti udah tau ya rencana Mama Papa ini?" Tebak Rissa sekarang ke Kintan.

"Enggak, gue baru tau pas dinner itu juga." Jawab Kintan santai.

"Boong banget, masa iya Mama Papa cuman keep antara mereka berdua aja."

"Sumpah dah, gue juga pas denger lo mau dijodohin tuh kaget, Kak. Mana lo bentar lagi UN lah, UTBK lah, dan lain-lain. Tapi malah dihadapin beginian."

"Hm, yaudahlah mau gimana lagi gue." Balas Rissa pasrah.

"Tapi, not bad lah, Kak, sama Kak Raka. Dia ganteng kok, trus gak tau kenapa ya, gue punya feeling aja lo berdua bakal langgeng, hehe." Ucap Kintan cengengesan.

Rissa pun tidak membalas perkataan Kintan lagi.

•••

Di sini lah mereka, sedang berdiri melayani tamu-tamu yang berdatangan. Mereka pikir acara ini hanya kecil-kecilan dan tertutup atau khusus buat keluarga terdekat. Ternyata pikiran mereka salah. Acara ini dihadiri dengan tentu saja keluarga dan rekan kerja orang tua mereka masing-masing.

Ternyata walaupun rekan kerja doang, tapi banyak juga ya anjir. Batin Raka yang rasanya tidak sabar untuk istirahat.

Mereka sengaja tidak mengundang teman-teman sekolahnya, karena tidak ingin ketahuan. Kecuali Nella, Dita, dan Lia yang merupakan sahabat terdekat Rissa lalu Dhika dan Farel yang merupakan teman main terdekat Raka.

"Aaaa, cantik banget sih temen gue yang satu ini, kapan lagi kan bisa ngeliat lo kaya begini." Ceplos Nella sambil menekan kata 'begini' yang sedang menyalami Rissa dan Raka.

"Hm, makasih loh, Nel." Balas Rissa.

"Waaah, temen gue udah jadi istri orang aja nih. Selamat Rissaaaa." Ujar Lia sambil memeluk Rissa.

"Selamat ya, Ris. Gak nyangka gue, cepet banget. Semoga bahagia selalu ya lo." Kata Dita sambil memeluk Rissa.

"Aaa, makasih ya Lia, Ditaa." Jawab Rissa.

"Eh, lo jagain ya temen gue ini, awas aja kalo dia sampe kenapa-kenapa karna lo." Ujar Dita ke Raka.

"Ye." Balas Raka malas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OkayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang