01.10
“Apa yang sedang kau lakukan?” tanya Seul Gi saat melihat Irene meletakkan kepalanya di atas meja.
“Aku mengantuk, aku ingin tidur sebentar disini,” ucap Irene sambil memejamkan matanya. Kepalanya bergerak kesana kemari, mencari posisi yang nyaman untuk tidur. Seul Gi mengernyit dan mengedarkan pandangannya pada se-isi kelas. Semuanya sudah pulang dan tinggal mereka berdua yang tersisa dikelas seni itu. Dan yang membuat Seul Gi tidak mengerti adalah kenapa sahabatnya itu tidak pulang dan malah ingin tidur disini?
“Apa kau sudah gila?”
“Mungkin,” ucap Irene pelan dengan mata terpejam. Seul Gi mendengus.
“Hey, sepertinya kau melupakan sesuatu, Irene-ah,”
“Sepertinya tidak. Dan jikapun ada, aku tidak ingin tahu,”
“Oh ayolah, Irene-ah. Bukankah Sehun menyuruhmu untuk datang ke Aula Music?” tanya Seul Gi pada Irene yang sepertinya telah menemukan posisi yang nyaman untuk tidur. Gadis itu tidak menjawab dan hanya membisu dengan damai.
“Jangan katakan jika kau tidak akan kesana,”
“Memangnya kenapa jika aku memang tidak akan kesana? Lagipula, itu sama sekali tidak penting. Pria itu mungkin hanya akan menebarkan pesonanya disana. Seperti biasa. Jika kau tertarik, kau saja yang datang kesana,”
“Kau bercanda? Hey, Sehun sendiri yang memintamu untuk datang. Itu berarti ada sesuatu yang harus kau lihat. Kau pasti tahu SKY, bukan? Grup Band yang paling terkenal dikampus ini. Dan Sehun adalah Vocalist utamanya. Oh, jangan katakan jika kau tidak tahu tentang mereka,”
“Aku memang tidak tahu,” ucap Irene sekenanya. Seul Gi memutar bola matanya dengan malas. Sahabatnya itu memang sangat buta dengan hal-hal seperti itu. Sangat berbanding balik dengan hal-hal yang berkaitan dengan sebuah novel. Bisa ditebak, pasti ia sangat tahu novel apa saja yang menjadi keluaran terbaru pada minggu ini.
“Jika memang kau tidak tahu, maka kau harus datang kesana,”
“Aku tidak tahu, dan aku tidak ingin tahu. Lagipula apa untungnya melihat pria itu bernyanyi? Itu membosankan,”
“Terserah apa yang sedang kau fikirkan tentang Sehun. Yang jelas, kau tetap harus kesana sekarang juga. Dia pasti sangat mengharapkan kedatanganmu,”
“Aku malas,” desis Irene sambil membalikkan kepalanya yang semula menghadap Seul Gi kini beralih membelakangi gadis itu.
“Kau harus datang kesana, ayo cepat!” ujar Seul Gi sambil menarik tangan Irene. Irene terlonjak kaget dan membuat ia langsung membuka matanya lebar.
“Yak! Apa yang kau lakukan? Bukankah sudah kukatakan, aku tidak ingin datang! Ahh lebih baik aku pulang,” pekik Irene sambil menepis tangan Seul Gi. Gadis itu segera menyambar tasnya dan bergegas keluar. Meninggalkan Seul Gi yang tersisa disana.
“Hahhh gadis itu,”
***
Aula Music.
01.15 PM.
“Sehun, kapan kita mulai? Apa lagi yang kau tunggu?” desis Kai yang melihat Sehun yang tak kunjung memberikan isyarat untuk memulai permainan music mereka. Sementara para mahasiswa yang sudah hadir di acara tersebut tampak ramai dan saling berbisik. Tampak sudah tidak sabar untuk melihat pertunjukan band paling populer dikampus itu, SKY.
“Sebentar lagi,” ucap Sehun pelan. Mata tajamnya menjelajah setiap sudut kerumunan mahasiswa yang hadir. Mencari seseorang yang tak kunjung tertangkap oleh indera penglihatannya. Tangan kanannya bergerak untuk mengusap wajahnya kasar. Tampak gusar. Sejujurnya, saat ini ia merasa sedikit panik. Takut jika seseorang itu tidak akan datang. Dan jika seseorang itu benar-benar tidak datang, itu berarti pertunjukan itu tidak akan terlaksana. Karena Sehun sengaja mengadakan acara itu hanya untuk gadis itu. Gadis yang sangat ia harapkan kedatangannya. Tapi lihatlah sekarang, bahkan gadis itu belum menunjukan batang hidungnya sama sekali. Kai menatap Chanyeol yang sudah bersiap dengan KeyBoard nya, Chanyeol yang tahu akan maksud tatapan Kai hanya tersenyum sambil mengangkat bahu, membuat Kai mendengus sebal.
Tak lama kemudian, pandangan Sehun berhenti pada sesosok gadis yang baru saja muncul dari balik pintu Aula. Beberapa detik kemudian, gadis itu mengangkat wajahnya dan tidak sengaja menatap wajah Sehun yang juga sedang menatapnya. Membuat pandangan mereka bertemu. Sehun tersenyum miring ke arah gadis itu.
“Kau terlambat,” desis Sehun sendirian. Mungkin suaranya itu hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri. Irene yang melihat gerakan mulut Sehun hanya menautkan alisnya. Tampak bingung.
“Sekarang,” ucap Sehun pada Kai dan Chanyeol. Mereka pun segera memulai permainan music mereka.
***
“Aku benar-benar sudah gila, untuk apa aku kemari?” racau Irene pada dirinya sendiri sesaat setelah ia memasuki Aula Music. Gadis itu berniat untuk pulang, namun sesampainya digerbang kampus, tiba-tiba otaknya memikirkan hal-hal yang tak masuk akal namun mampu membuat kakinya berbalik hingga akhirnya ia berada disana, menyatu dengan kerumunan mahasiswa yang 98% adalah wanita, menunggu permainan music dari band yang paling popular dikampus ini.
Irene mengangkat wajahnya kearah panggung, tanpa dia sadari, tatapannya bertemu dengan pria itu. Pria itu tampak tersenyum sekilas dan mengucapkan sesuatu yang sepertinya diarahkan untuk Irene. Meskipun Irene berada dibarisan paling belakang, namun ia dengan jelas dapat melihat senyuman licik dari pria itu.
maeumgwa bandaero apeun mari nawa neoreul himdeulge haetteon nado naega himdeun geol dajimgwa dareuge naajin ge eopseo neul shilmanghage haetteon nado huhwehaneun geol ijeul su eopseul geot gata barami chagaweojimyeon ipgimeul bureoseo sumkkyeoreul manjideon bam haengbokan useumsoriro pogeunhi kkeureoaneumyeo byeolppitcheoreom binnal naeireul kkumkkudeon bam…
Irene terpaku ditempatnya berdiri. Matanya menatap pria itu dengan intens. Baru pertama kali ia melihat pria itu bernyanyi, dan juga baru pertama kali ia mendengar suara pria itu saat bernyanyi. Dan saat ini, Irene menangkap sesuatu yang baru ia sadari dari pria itu. Suaranya begitu merdu. Bahkan kali ini ia seolah tengah melihat Sehun yang sangat berbeda dari biasanya. Sehun yang begitu tampan dan juga tampak seperti seorang malaikat yang mempunyai suara merdu yang bisa membius siapa saja yang mendengarnya. Bukan Sehun yang biasanya, yang sangat cuek, dingin, menyebalkan, dan juga sikap buruknya yang lebih mirip seperti setan. Tapi kali ini? Entahlah, Irene merasa jika pria yang tengah bernyanyi itu bukanlah Oh Sehun yang dikenalnya. Tapi Oh Sehun yang lain.
I’ll search the universe neol dashi chajeul ttaekkaji hnochi aneul kkeoya tikkeul gateun gieokdo gyejeore saegyeojin uriye chueogeun dashi myeot beonigo dorawa neol bureul tenikka…
SKY. Grup band yang sangat populer dikampus KyungHee. Terdiri dari tiga pria tampan dan juga mempesona. Oh Sehun, Park Chanyeol, dan Kim Jongin yang terkenal sebagai Kai. Bahkan nama band itu diambil dari nama mereka. Sehun bertindak sebagai Vocalist. Tidak dapat diragukan lagi jika pria itu memang pantas atas posisi tersebut, mengingat jika memang suaranya begitu merdu. Sedangkan Chanyeol bertindak sebagai KeyBoard. Permainan jemari tangannya diatas KeyBoard memang sungguh mengagumkan. Ia juga menjadi pencipta lagu disetiap lagu-lagu band itu. Sudah banyak lagu-lagu dengan bermacam genre yang sudah ia ciptakan. Dan juga setiap lagunya selalu menjadi hits untuk band itu. Dan yang terakhir adalah Kai. Pria berwajah seksi itu bertindak sebagai gitaris. Tapi terkadang, didalam beberapa kesempatan ia juga sering menunjukan bakat rappernya yang memang sangat bagus.
Tiga pria tampan, tiga pria mempesona, tiga pria berbakat. Membuat SKY sangat populer dikampus itu. Bahkan hampir semua gadis dikampus itu mengidolakan mereka. Irene memang sering mendengar selintingan kabar tentang grup band itu. Tapi melihat mereka tampil seperti sekarang, ini benar-benar pertama kali untuknya. Bukan karena band itu jarang tampil, justru mereka selalu ada disetiap acara kampus. Tapi Irene lah yang tidak pernah menghadiri acara-acara hiburan dikampus itu. Misalnya saja, acara PenSi. Disaat semua mahasiswa tampak berbondong-bondong untuk menghadiri acara itu, Irene malah pergi ke perpustakaan dan berdiam diri disana dengan novel-novelnya.
I’ll search the universe neol dashi chajeul ttaekkaji nochi aneul kkeoya tikkeul gateun gieokdo gyejeore saegyeojin uriye chueogeun dashi gieoi dorawa neol chajeul tenikkageuge saranginikka... saranginikka.
Suara riuh tepuk tangan menyadarkan Irene dari lamunannya. Sepertinya ia benar-benar telah terhipnotis oleh suara merdu pria itu sehingga ia tidak menyadari jika lagu yang dinyanyikan Sehun sudah berakhir. Irene menatap Sehun yang tampak tersenyum miring padanya. Sejenak Irene berfikir, sepertinya ada sesuatu yang tengah direncanakan oleh pria itu. Beberapa detik kemudian, Sehun tampak berjalan menembus kerumunan mahasiswa menuju Irene yang berada dibarisan belakang sambil memfokuskan pandangannya pada gadis itu. Irene mengerjapkan matanya ke arah Sehun. Memberikan isyarat agar pria itu tidak berjalan ke arahnya. Tapi sia-sia saja, Sehun tidak mempedulikan isyarat Irene. Bahkan ia tidak peduli dengan para mahasiswa yang tampak antusias, berharap jika Sehun akan berjalan ke arah mereka.
Irene mundur beberapa langkah saat ia menyadari jika Sehun sudah dekat dengan posisinya. Hanya tinggal beberapa langkah lagi, maka pria itu akan sampai ditempatnya.
“Apa yang akan dilakukannya?”
***
Tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
UNIVERSE (Oh Sehun Fanfiction)
RandomAkankah Cinta Kembali Meninggalkanku? -kehadirannya membawa kenangan tentang masa lalu- "Berbicara soal bosan, kapan kau akan berhenti menjadi pria cassanova yang mempermainkan para gadis?" -Irene "Aku mulai berfikir untuk berhenti jika kau bersedia...