UNIVERSE ( Chapter 7 )

110 13 2
                                    

***

Irene’s Home,
08.00 PM.


Pria itu memerlukan waktu untuk kembali tersadar sebelum ia lupa bagaimana caranya berkedip. Mini dress berwarna cokelat muda dengan kerutan yang mengukir indah tubuh gadis itu benar-benar pas. Gadis itu mengenakan high heels berwarna senada serta rambut yang digulung ke atas dan menyisakan juntaian dibagian samping. Penampilan gadis itu membuat Sehun berpikir bahwa sosok bidadari itu benar-benar ada, berada dihadapannya sekarang, terlihat begitu nyata dan tidak manusiawi.

“Kita jadi pergi tidak?” tanya Irene membuyarkan lamunan Sehun akan dirinya yang terlihat sangat sempurna malam ini. Pria itu mengangguk dan menunggu Irene berjalan mendahuluinya. Oh Tuhan, berjalan dibelakang gadis itu dan memperhatikan setiap pergerakan tubuh gadis itu saat berjalan terasa sangat menyiksanya. Membuat pikirannya melayang ke fantasi gila tentang gadis itu.

Sehun memutuskan untuk jalan terlebih dahulu sebelum pikirannya jauh menembus batas akan gadis itu malam ini. Jika itu terjadi, ia tidak akan memaafkan dirinya sendiri.

Sebenarnya siapa yang salah? Bukankah ia sendiri yang memilih gaunnya dan memberikannya pada gadis itu? Senjata makan tuan.

Irene merengut saat melihat Sehun yang malah berjalan mendahuluinya, bukannya berjalan bersama. Pria macam apa sebenarnya dia itu?

“Kau tunggu disini. Aku akan mengambil mobilnya,” ujar Sehun saat sampai di depan gerbang rumah Irene.


***


Sial. Gadis itu benar-benar merusak segalanya. Pikirannya, fokusnya, dan caranya untuk bernafas. Berdiam-diaman untuk waktu yang lama dalam keadaan seperti ini malah memperburuk suasana. Ia kembali mengingat dengan apa yang dikatakan oleh Kai tempo hari, apa ia mulai jatuh cinta pada gadis itu? Sial! Ada apa dengan jantungnya? Ini benar-benar kacau. Dan kini, ia seharusnya fokus menyetir agar tidak menabrak. Tapi gadis itu, merenggut fokusnya dan membuatnya kalang kabut, tak dapat berfikir jernih. Ia bisa saja, menepikan mobilnya dan… menerjang gadis itu diwaktu yang sama. Tapi, niatnya untuk menjaga gadis itu baik-baik dan atas semua usaha yang telah dilakukannya sampai sekarang, mampu melenyapkan semua ide gilanya. Namun Sehun tidak tahu, bahwa gadis itu juga merasakan hal yang sama dengannya saat ini.

Irene merasakan hal yang sama, gugup. Berada satu mobil dengan Sehun saat ini. Ia mengambil mp3 nya dan memasang headset ketelinganya, berharap dapat menetralisirkan rasa gugupnya. Hasilnya nihil. Ia bahkan merasa telinganya itu menolak musik yang dimainkan, memaksanya untuk melepas benda itu dan kembali memasukannya kedalam tas hitam berukuran mini yang biasa dibawa pada acara pesta atau pertemuan resmi. Ini bukan pertama kalinya ia berada didekat pria itu, namun entah kenapa saat ini sangat terasa berbeda.

Setelan BlackSuit yang membungkus tubuh proporsional pria itu, serta gaya rambut yang dinaikkan keatas, mampu membuat Irene tidak berkedip saat pertama kali melihat pria itu turun dari mobilnya, beruntung ia langsung tersadar. Namun lihatlah sekarang, kebisuan ini benar-benar memperburuk suasana. Dan apalagi ini? Wangi apa yang pria itu gunakan sebenarnya hingga tercium dalam seisi mobil.

“Bae Joo Hyun,” panggil Sehun lirih, terlihat sekali jika ia menahan nafasnya.

“Hmm,” gumam Irene tanpa menoleh.

“Kau baik-baik saja?”

“Ya...”


***


Chanyeol Birthday Party.
08.40 PM


Sehun menutup pintu mobilnya dan berjalan sejajar bersama Irene. Acaranya sudah dimulai sepuluh menit yang lalu. Pria itu berjalan menghampiri seorang pria yang sedang berjalan menyambut tamu yang lainnya, yang tak lain adalah Chanyeol.

“Hei!” sapa pria itu merangkul Sehun dan menepuk punggungnya.

“Kekasihmu?” lanjut Chanyeol sambil mengendikkan dagunya kearah
Irene yang berdiri dibelakang Sehun. Chanyeol memang sudah sering mendengar tentang Irene, namun ia tidak menyangka jika Sehun akan mampu mengajaknya.

“Ah ya, dia Bae Joo Hyun,” ujar Sehun, melingkarkan tangannya disekitar pinggul gadis itu dan menariknya mendekat.

“Senang bertemu denganmu.” Irene membungkuk pelan. Merasa risih dengan sentuhan pria itu ditubuhnya. Oh oke, ini bukan karena dia membencinya. Hanya saja, kerja jatungnya mendadak semakin kencang dan tidak terkontrol. Meloncat-loncat kegirangan seperti ingin keluar. Sehun memalingkan wajahnya kearah gadis itu dan berbisik pelan ditelinga Irene.

“Apa ada yang salah? Jantungmu berdetak kencang sekali. Aku bahkan bisa mendengarnya.”

Sialan. Sempat-sempatnya menggoda gadis itu dalam suasana seperti ini? Oh Tuhan, jika saja ada penggantian organ dalam, mungkin ia akan mengganti semua organ nya yang konslet karena pria itu. Irene menyikut pinggang  Sehun dan menatapnya penuh amarah.

“Aku harus menyambut tamu yang lain. Kalian bisa menikmati hidangan disini,” ujar Chanyeol sambil berjalan dan berhenti tepat disamping Sehun dan berbisik.

“Bukankah ini pertama kalinya kau mengajak seorang gadis ke acara seperti ini?”

Sehun hanya tersenyum dan kembali menatap Irene yang masih menatapnya seperti tadi.

“Kau terlihat seksi jika seperti itu,” ujarnya sukses membuat gadis itu membelalakan matanya dan mematung ditempat, menatap punggung pria itu yang berlalu. Sihir apa yang digunakan pria itu hingga membuatnya menjadi seperti ini?

UNIVERSE (Oh Sehun Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang