O8 | SEMI

649 19 0
                                    

Untuk waktu yang lama aku sendirian.
Semuanya baik-baik saja saat aku sendiri.
Dulu rasanya nyaman saat aku sendirian.
Aku tidak merasakan sedih karena ditinggalkan.

Dan, kamu datang kehidupku yang sepi.
Kamu hadir dengan semua rasa yang membuatku bahagia.
Bagaikan musim semi, kamu telah melelehkan musim dinginku.

Musim semi yang hangat, berwarna, dan indah.
Tumbuhan bermekaran menunjukkan keindahannya yang mampu membuat semua orang terkagum.
Semua orang tersenyum bahagia dan mulai mengabadikan momen bersama musim semi yang indah.

Semua hal ini tidak pernah aku rasakan sebelumnya.
Kamu yang pertama membuatku jatuh terlalu dalam dengan semua keindahanmu.
Kamu yang pertama berhasil mewarnai hatiku karena cintamu.
Hal ini yang membuatku tidak ingin kembali ke musim dingin, aku tidak ingin sendiri lagi.

"Ternyata yang selama ini membeku terlihat semakin indah saat ia mencair, wujud indah yang selama ini tertutup lapisan keras dan dingin sekarang telah mencair" Kamu mengatakannya dengan mata berbinar menatapku.

Selama ini aku tidak memiliki seseorang untuk berjalan melihat dunia.
Aku tidak memiliki seseorang untuk bersandar.
Bagiku semua bisa dilakukan sendiri.
Ternyata, aku merasakan sesuatu yang tidak pernah aku rasakan saat aku sendiri.

Waktu berlalu dan musim berganti.
Pada saat itu, aku menyadari kamu hadir hanya sementara.
Kehangatan itu tidak akan lagi aku rasakan.

Kamu menenangkanku dan berkata musim semi akan datang lagi.
Tapi aku tidak ingin sendirian lagi.
Hanya ada satu orang yang mampu melelehkanku. Hanya satu. Kamu.

Aku membayangkan jika kehangatan ini hilang.
Jika aku akan berakhir sendirian lagi.
Jika musim semi tidak datang lagi.
Jika tidak ada lagi yang akan hadir memberiku cinta.
Aku hanya ingin kamu.

Aku menangisi kepergianmu dibawah indahnya daun yang gugur berjatuhan.
Bahkan saat aku bersedih, musim semi tetap menunjukkan keindahannya.
Seakan menyuruhku untuk tidak menangis.

Ternyata rasanya semenyakitkan ini, sedih karena ditinggal seseorang.
Aku tidak pernah merasakan ini saat aku sendirian.

Dan aku sekarang sendirian lagi,
Menangis bagai hujan yang deras,
Berharap musim semi kembali dengan kehadiranmu.

Jurnal Pedih bersama hati yang tidak lagi bersemi.

Ara
April 17.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jurnal PedihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang