O4 | TERIKAT

321 16 0
                                    

Sering menghabiskan waktu bersama belum tentu karena dia suka bersama denganmu, bisa jadi dia hanya bosan, dan kebetulan memang kau yang selalu berada di sisinya.

Sering bercanda dan tertawa bersama belum tentu akan saling jatuh hati, bisa jadi itu memang hobinya untuk membuat orang lain tertawa.

Dia selalu pergi kearahmu bukan juga karena cinta yang menuntunnya. Dan juga dengan keberadaan kamu yang selalu di dekatnya, kamu yang mencoba terikat.

Bagaimana jika dia juga melakukan hal itu ke semua teman perempuannya, atau dia melakukan itu karena dia memang orang yang mudah bergaul.

Itu yang temanku katakan padaku untuk mencoba menepis rasa agar aku tidak semakin terikat.
Ternyata benar, saat aku sudah terikat denganmu aku mengetahui sesuatu.

Sesuatu yang selalu aku coba untuk meragukan kebenarannya.
Sesuatu yang selalu aku anggap sebagai lelucon hanya untuk membuatku cemburu.
Tapi ternyata, itu semua benar, kau sendiri yang mengatakannya.

Kau jatuh cinta pada temanku, teman sebangku selama dua tahun.
Bagaimana tidak terluka?

Setelah mengetahui itu, aku jadi berfikir.
Mungkinkah kau selalu menghampiriku hanya untuk melihatnya?
Mungkinkah kau selalu melemparkan lelucon karena kau tau dia juga tertawa karena itu?
Mungkin saja iya.

Ternyata jatuh cinta memang selalu sesakit ini.

Memberanikan diri, mencoba menutupi rasa kecewa, aku bertanya pada orang yang kau sukai, temanku. ' Bagaimana jika dia menyatakan perasaannya padamu? akankah kau menerimanya?'

Jelas tertangkap bahwa aku cemburu, tetapi tidak aku akui itu.
Dia menjawabnya dengan singkat ' Aku saja tidak terlalu kenal dengannya, bagaimana aku bisa jatuh cinta dan menerima perasaannya? '
Jawaban yang kuterima sedikit membuat hatiku merasa tenang, hanya sedikit.

Pada saat awal aku suka dengannya, aku hanya mengetahuinya sebatas nama.
Dan saat perasaan ini semakin tumbuh, aku mencoba mencari tahu tentangnya.
Yang membuat aku jatuh kedalam hatimu sedalam ini.

Bahkan ketika kita berkumpul bersama seperti biasa.
Temanmu berusaha untuk mencomblangi dengan cara meledeki kalian berdua.
Kau malu bersemu, tidak menolak sepatah kata pun.
Tidak seorangpun tau aku jatuh cinta padamu, tidak ada. Jadi wajar saja jika tidak ada yang mengetahui aku terluka karena itu.

Dan pada akhirnya aku yang sudah terikat denganmu hanya merasa seperti bergelantungan.
Aku terikat denganmu namun kau tidak menyadarinya, sudah sekuat itu namun kau tetap tidak merasa tercekik.
Disitulah aku merasa seperti hanya sedang bergelantungan, tidak disadari keberadaannya.

Bergelantungan denganmu seperti ini hanya membuatku semakin sakit. Aku tidak mampu menahan hembusan angin yang kuat, tidak manpu menahan panas yang semakin membuatku terbakar.
Aku tidak sekuat itu, aku melepaskan ikatan ini.

  Jurnal Pedih tentang Hati yang ringkih.

Ara.
Maret 24

Jurnal PedihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang