31 Semoga kamu pria terakhir ku

4.6K 104 6
                                    

Saat tengah asik menikmati cumbuan Arka yang ternyata gak kalah ama bang Andi tiba tiba pintu terbuka..
"Aaahhhh" teriak mama Arka
"Astaghfirullah, nak kenapa kalian gak kunci pintu dulu, ih kan mama jadi malu liatian kalian" ujar mama Arka yang langsung nutup pintu lagi dengan wajah yang terkekeh meninggalkan Arka dan Aku yang kaget, tapi sekaligus bingung ama reaksi mama Arka.

"Itu kenapa mama kamu kok bukannya marah malah cengengesan kayak gitu ?" Tanyaku
"em, iya mama udah tau kalo aku gay karena saat aku dulu dapat perlakuan kurang menyenangkan dari senior yang Kusukai itu, aku hanya berani cerita ke mama, dan karena aku anak tunggal jadi mau gak mau mama ikhlas menerima keadaan aku." Jelas Arka

"Dan untuk papa ku dia juga udah tau kalo aku gay, kamu gak perlu khawatir gimana pandangan mereka sama hubungan kita ini. Mereka akan selalu mendukung apapun keputusan yang aku ambil selama itu gak merusak diri sendiri dan orang lain" jelas Arka lagi

Mendengar penjelasan Arka tentang kedua orang tuanya, aku sangat merasa iri dan sedih karena sejak kecil sampai sekarang aku hanya hidup dengan nenekku, tapi meski begitu aku tetap percaya bahwa Tuham telah menyiapkan rencana indah untuk aku kedepannya.

Satu Minggu setelah kejadian itu, Aku dan bang Andi udah gak kontekan lagi semua sudah kembali seperti bagaimana awalnya. Aku dan bang andi bersikap biasa saja jika kebetulan berpapasan dengan dia di kantor, hingga masa PKL ku telah sampai di bulan ke 6. Tepat hari ini aku sudah menyelesaikan kegiatan PKL ku dan senin esok udah balik lagi ke sekolah sebagai siswa senior alias kelas 3 SMK.

Sementara itu hubungan ku dengan Arka juga semakin baik dan kian hari aku kian sayang dan menaruh hati padanya. Dia makin akrab dengan nenekku dan aku juga makin akrab dengan orang tuanya. Aku sedang menunggu di depan gerbang sekolah siapa lagi kalo bukan Arka yang dengan setelan seragam siswa pelayaran yang khas begitu gagah mencetak lekukan tubuhnya.
Hari ini aku diajak Arka ke rumahnya karena hari ini katanya ibunya ulang Tahun dan dia mengadakan acara makan-makan kecil bersama anak yatim.

"Ayok Fan naik" ajak Arka yang tersenyum manis
"Bener nih gak papa langsung ke rumah kamu kita gak singgah dulu ke rumahku buat ganti baju?" Tanyaku
"Iya gak usah nanti kamu pakai baju aku aja" jelas Arka
"Hem" jawabku dengan anggukan pelan
Lalu motor Arka pun melaju dengan kecepatan sedang ke rumah dia dan tak lama karena saat itu gak macet aku udah sampai di rumah Arka.

"Acaranya jam berapa Ka?" Tanyaku saat membuka sepatu di depan pintu rumah Arka
"Jam 3 sore, udah kita naik ke kamar aku aja dulu, istirahat dulu " ucap Arka
"Assalamualaikum " sapa Arka
"Walaikumsalam salam" jawab mama Arka kemudian Arka mencium tangan namanya begitupun dengan aku
"Ayo nak, masuk kalian ganti baju aja dulu yah habis itu istrihat aja dulu nak fandi kan acaranya masih dua jam lagi" jelas mama Arka

"Iya mah" jawabku. Oh iya aku sudah terbiasa memanggil ibu Arka dengan panggilan mama karena dia sangat baik dan sayang padaku bahkan dia punya rencana ingin mengangkat aku jadi anaknya.
"Ya udah kalo gitu mama kebelakang dulu masih banyak yang harus disiapkan" jelas mama Arka sambil pergi ke dapur lagi.
Lalu aku dan Arka juga naik ke kamar Arka untuk istirahat.

Saat tiba di kamar Arka aku langsung menyimpan tasku di atas meja belajarnya lalu ku rebahkan badanku ke kasurnya yang lebar dan empuk.
"Kamu gak mau ganti baju dulu ?" Tanya Arka
"Gak nanti aja, kalo udah bangun tidur" jelas ku
"Kamu gak gerah tidur siang pake baju seragam ?" Tanya Arka
"Ya gaklah kan ac kamu dinyalakan itu" jelas ku
"Iya, tapikan masa kamu gak ngerasa risih sih ?" Tanya arka lagi
"Gak Arka lagian udah biasa kok di rumah aku aja gak ada Ac tapi tetap aja aku bisa tidur siang dengan nyaman" jelasku

Lalu aku pun tidur dengan menghadap ke jendela sambil menatap langit yang di penuhi awan yang bergerak pelan di tiup angin.
Sedangkan Arka samar samar aku dengar dia sedang berganti pakaian dan gak lama dia ikut berbaring di belakang ku.
"Udah tisur ?" Tanya Arka pelan
"Hem " jawabku
"Boleh peluk gak ?" Tanya dia
"Hem " jawabku
Lalu Arka mendekati punggung ku dan mulai memeluk tubuh ku dari belakang.
"Aku sayang sama kamu fan" ucap Arka pelan di belakang telingaku
"Hem, geli Ka" jawabku

Fandi Sang Penakluk (End) 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang