Terlalu sibuk meminta kejelasan,padahal selama ini sudah jelas.
****
Pukul 06.40
Karena hari ini hari terakhir mos ,caca sengaja berangkat lebih awal dari biasanya bukan hanya ituu aja,caca sengaja agar bisa bertemu dengan rangga,karena caca yakin kalau rangga pasti sudah berangkat lebih awal jadi ini kesempatan untuk caca agar bisa menyapa rangga.Tanpa harus mecari cari,rangga sudah ada di sudut lorong dengan kharisma dan sisi dingin yang melekat pada rangga.
"yaampun,kok jantung gue kayak lompat lompat gini sih,kak rangga sih pakek nelfon segala kan gue makin canggung kalau ketemu dia,apa gue jalan terus apa nunggu disini aja biar kak rangga nyapa gue? apa gitu aja ya,udah ah gue nunggu sini aja pura pura ga lihat". Dari sekian pertimbangan caca memutuskan untuk diam disana menunggu rangga sampai rangga menyapa caca.
"aduhh udah mau deket lagi,gue pura pura ngadep belakang aja deh,gue yakin dalam 3 detik kak rangga bakal nyapa gue, satu , dua seperempat dududua setengah,tititigaaaa,lah kok g ada suara apa apa ya". lalu caca segera membalikkan badanya dan ternyata rangga sudah jauh melewati caca tanpa menyapanya.
"ihhh jahat bangettt sih,dasar bunglonnnn kadang baik,kadang judes maunya apa sih,gue udah berangkat lebih pagi demi dia tapi nyatanya apa kayak eek deh". omel caca tanpa henti sambil menendang apapun yang ada di depannya,karena dalam kondisi marah caca tidak melihat apa yang ditendangnya ternyata caca tidak sengaja menendang kaki seorang cowo yang ada di hadapannya.
"astagfirullah maaf ya,gue nggak sengaja beneran biar gue bersihin ya sepatu loh". Dengan panik caca langsung membersihkan sepatu orang yang ditendang caca.
"eh ga usah gakpapa berdiri,jangan kayak gini". Ucap lembut laki laki itu dengan menarik tangan caca secara perlahan untuk segera bangkit."santai aja kali,lagi pula gue ga marah kok,lo lucu banget sihh".
Tawa itu membuat caca terpanah sejenak lalu tersadar kembali karena malu akan perbuatannya tadi."aduhh beneran sumpah demi apa punnn gue ga sengaja,jadi tadi tuh gue pikir itu botol atau apa gitu eh ternyata itu kaki lo,maaf yaa ishhh ini semua gara gara dia,gue malu kan jadinya,oh iya lo beneran gakpapa kan atau gmn? atau mau sepatunya gue cuci biar bersih". Cerocos caca tanpa henti membuat laki laki itu tertawa melihat tingkat cewek berambut pendek dengan wajah cantik yang ada dihadapannya. "lahhh kok ketawa,emang ada yang lucu,gue serius nihhh ".
"lo lucu sih jadi gue ketawa,oh iya gue rio kalau lo ketemu gue lagi nanti sapa aja nama gue,gue duluan ya soalnya lagi buru buru". Ujar rio dengan mengelus puncak rambut caca,sungguh itu perlakuan paling manis yang pernah caca alami,sampai sampai caca tetap mematung disana dengan dada berdegup kencang.
"dorrrr ,hayooo loh,lo ngapain disini". Bukan hal yang mengagetkan lagi,hampir di setiap caca melamun lovi selalu saja mengagetkan caca dengan cara apapun.
"ishhh bisa ga sih ga usah ngagetin,gue kan syok,lama lama gue jantungan beneran nihhh".Omel caca kepada lovi.
"ya maaf lagian lo sih ngelamun mulu,mikirin apaan sih,ahhh gue tau mikirin rangga ya?".
"sorry ya gue lagi males mikirin tuh cowok muka tembok,jadi ga usah bahas dia,yaudah yukk mending kita kumpul aja di lapangan,daripada telat lagi".
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Rangga
Teen Fictionsebuah kisah remaja yang menceritakan tentang seorang gadis periang dan seorang pria yang dia kagumi sejak SMP dan ternyata mereka dipertemukan kembali saat SMA. Cerita ini bukan hanya sekedar cerita romantis namun terdapat makna tersembunyi yang ad...