Chapter 06

2.5K 478 43
                                    

H - 14-10

Empat hari sudah Jisung menarik diri dari dunia, ia hanya fokus untuk mengerjakan novel terakhirnya, Jisung harus menamatkan kisah itu sebelum dirinya pergi.

Jisung mulai tidur tidak teratur, bahkan tubuhnya terlihat semakin kurus akibat pola makan yang berantakan. Sungguh, yang ia pedulikan sekarang hanyalah lanjutan dari kisah per-bab, membuat bab baru, merangkai kata hingga terciptalah sebuah buku.

Jangan remehkan kemampuan Jisung, bahkan lelaki manis itu bisa menyelesaikan sebuah novel dalam waktu seminggu, sungguh tak masuk akal, namun itu tak didapatkan dengan mudah, Jisung telah mengorbankan hal penting demi pencapaiannya saat ini.

"Astaga kepalaku sangat pusing." Jisung menghentikan kegiatan mengetiknya sebentar, membirkan layar laptopnya kosong pada bagian epilog. Sedikit lagi, padahal sedikit lagi lalu naskah itu tinggal dikirim sebelum akhirnya bisa terbit.

Jisung memegangi kepalanya yang berdenyut sakit. Tubuhnya terasa semakin lemah namun Jisung tetap memaksakan diri.

Tes...

"Ah sial." Jisung mengumpat pelan saat cairan hangat terasa mengalir dari hidungnya.

Jisung mimisan.

Tapi bak semua itu bukanlah hal yang besar, Jisung hanya beranjak untuk mengambil tisu lalu menyumpalkannya ke hidung guna menghentikan pendarahan.

Lelaki mirip tupai itu juga menyempatkan diri untuk meminum beberapa butir obat lalu menelannya supaya rasa berdenyut di kepalanya bisa menghilang.

Setelah semuanya beres, Jisung kembali duduk di hadapan laptop yang menyala, tanpa memberi jeda istirahat, Jisung segera mengetik bagian terakhir dari ceritanya itu. Jisung tak peduli, ia telah memiliki kemampuan membuat cerita di luar batas normal.

Naskah selesai, saat ini yang Jisung lakukan hanya perlu mengirim email ke penerbit yang selama ini menaungi namanya.

"Sedikit lagi...sedikit lagi..." Jisung berjuang mati matian melawan kantuk yang menyerang.

Klick...

Email berhasil terkirim, bersamaan dengan kesadaran Jisung yang menghilang.

Empat hari, bahkan selama itu pula Jisung mengabaikan pesan dari Minho, membuat yang lebih tua merasa sangat khawatir.

Meski baru mengenal Jisung tak terlalu lama namun Minho yakin jika Jisung itu bukanlah tipe yang suka menghilang secara tiba tiba. Sesuatu pasti terjadi padanya.

Oleh karena itu lah saat ini Minho berdiri di depan pintu apartement Jisung, lelaki manis itu sudah memberitahu alamatnya kepada Minho tempo hari lalu jadi Minho tak perlu repot repot saat ini.

Sudah beberapa kali ia memencet bel yang ada di samping pintu namun tak ada balasan apapun, Minho juga sempat mengetuk pintu tersebut dengan cukup keras, namun tetap saja tak ada jawaban.

Beberapa kali Minho mengecek ponselnya hanya untuk memastikan jika ia tak salah kamar, dan nihil, ini memang kamar yang sama dengan alamat yang dikirim oleh Jisung.

Minho menelfun Jisung berkali kali namun tak diangkat, membuat Minho mulai khawatir.

Sembari berpikir positif jika saja Jisung mungkin sedang berada di luar, Minho lalu membawa langkahnya ke ruangan yang menjadi pusat informasi di gedung apartement ini.

"Permisi, apakah lelaki atas nama Han Jisung yang tinggal di kamar nomor 25 lantai dua ada?" tanya Minho pada sosok wanita berumur yang terlihat berjaga di sana.

Wanita itu menoleh dan menganggukkan kepalanya. "Iya dia ada."

Kening Minho menyerngit bingung. "Aku temannya dan sejak setengah jam lalu aku telah memencet bel juga menghubunginya namun dia sama sekali tak keluar."

Wanita itu terlihat kebingungan juga.

"Aku khawatir sesuatu terjadi padanya." sambung Minho.

Wanita itu mengangguk mengerti lalu memanggil seorang satpam kemudian terlihat mendiskusikan sesuatu.

"Ikutlah dengannya."

Minho mengangguk dan mengikuti langkah si satpam yang berjalan ke kamar Jisung. Membuka pintu apartement tersebut menggunakan kunci cadangan.

Minho tak pernah menyangka jika hari ini ia akan menemukan Jisung yang tergeletak di atas lantai dengan wajah pucatnya.

Minho tak pernah menyangka jika hari ini ia akan menemukan Jisung yang tergeletak di atas lantai dengan wajah pucatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continue

Tertanda, 02/05/2020

Bee, ditemani lagu jadul

When? [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang