Chapter 08

2.5K 471 32
                                    

H - 6

Minho duduk termenung sembari menatap layar ponselnya, menampilkan sebuah foto yang sempat ia ambil saat pergi ke apartement Jisung untuk mengantar lelaki manis itu kemarin.

Anggap saja Minho lancang namun sungguh ia tak bisa menahan rasa penasarannya begitu melihat sebuah buku usang berwarna coklat dihiasi dengan ukiran antik di sampulnya.

Saat itu Jisung sedang mengganti pakaian di kamar mandi, membuat Minho dengan leluasa bisa memotret buku tersebut.

Ia sudah mencoba mencari informasi di internet namun satu artkel pun tak muncul kala Minho mengetikkan kata kunci pada kolom pencarian.

Pemuda Lee itu bingung, sungguh, ingin rasanya menganggap jika iu merupakan salah satu novel lama yang Jisung koleksi, namun entah kenapa hati Minho menolak untuk percaya.

"Hah...aku tak mengerti." direbahkannya tubuh lelah tersebut di atas tempat tidur. Pikiran Minho mulai mengawang ngawang, mengabaikan beberapa berkas yang menjerit untuk diselesaikan, sungguh, Minho sangat tak peduli dengan pekerjaannya saat ini, biar saja ia menyelesaikan semuanya kala hari esok tiba.

Yang sekarang menjadi fokus Minho hanyalah Jisung , lelaki manis yang mampu mengganggu pikirannya akhir akhir ini.

Jujur, semenjak pertama bertemu, Minho sudah berpikir jika Jisung itu menarik, namun saat itu Minho berpikir semuanya akan berlalu begitu saja, lagipula mereka hanya dua orang asing yang tak sengaja bertemu.

Namun siapa sangka, takdir justru kembali mempertemukan mereka, melalui peristiwa peristiwa tak terduga.

Dan sama halnya seperti misteri semesta, perasaan itu perlahan tumbuh, tanpa bisa Minho cegah.

Ya, hatinya telah terbawa oleh sosok yang sama.

Ia jatuh cinta, pada lelaki manis kesayangannya, Han Jisung.

Namun kenapa? Kenapa rasanya tidak semendebarkan seperti untaian kalimat yang Jisung tulis dibukunya? Rasa yang Minho terima hanyalah sesak, seakan ia sudah mengetahui jika Jisung tak akan pernah bisa digapai.

Minho peka dan dianugrahi dengan feeling yang kuat, ia membenci itu, karena terkadang feelingnya menjadi boomerang tersendiri, menghantui Minho dengan kemungkinan kemungkinan yang belum tentu terjadi.

Lalu inilah yang paling Minho benci, entah kenapa ia merasa jika Jisung akan pergi meninggalkannya, entah kemana.

Minho lagi lagi menghela nafas, selama dua puluh tiga tahun hidupnya, baru pertama kali Minho merasa jatuh cinta, dan ternyata semua tak seindah yang dibayangkan. Minho sempat berpikir jika dirinya menderita asexsual, tapi semua terpatahkan kala ia melihat Jisung hari itu.

Bagaimana wajah polos yang terlihat gugup namun berusaha untuk tenang, bagaimana senyum yang terulas kala Minho memberikannya permen dan juga bagaimana saat suara lembut Jisung menyapa indra pendengarannya.

Hati Minho tercuri, semudah itu, oleh sosok yang baru ia kenal kurang dari sebulan.

Dan saat ini Minho hanya berharap, semoga firasatnya tidak terjadi.

Kenapa Minho tiba tiba berpikir jika Jisung akan mati?

Kenapa Minho tiba tiba berpikir jika Jisung akan mati?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continue


Tertanda, 05/05/2020

Bee, bersama lagu Ridin

When? [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang