"Dimana aku..?"
Sosok gadis dengan piyama yang ia pakai sedang berdiri di, entah ruangan apa ini. Sangat gelap sekali hingga membuat tubuhnya meringkuk ketakutan.
"Aku takut.." ucapnya memeluk tubuhnya sendiri.
Tapi tiba-tiba ada secercah cahaya menghampirinya, seorang paruh baya dengan pakaian serba putih.
"Ujin..." panggil orang yang memakai pakaian serba putih itu.
Yang dipanggil pun mendongakkan kepalanya melihat siapa yang memanggilnya.
"Ibu..?" ucap Kyujin dengan bibir yang bergetar karena rasa takutnya tadi.
Langsung saja Kyujin menegakkan tubuhnya berlari menuju ke arah wanita paruh baya yang baru saja dipanggil ibu tadi. Tapi sesaat ingin memeluk orang itu, Kyujin gagal dan pada akhirnya ia terjatuh.
"Maaf sayang, kamu nggak papa?"
Kyujin menangis melihat orang yang didepannya itu mirip ibunya. Tidak, itu pasti ibunya, terka Kyujin. Kyujin tidak menghiraukan pertanyaan ibunya itu, lagi-lagi dia berusaha memeluk ibunya itu.
Tapi tetap saja Kyujin gagal dan terjatuh kembali. Ia bertambah menangis histeris karena ia tidak bisa memeluk ibunya sendiri.
"Sayang, maafin ibu. Kamu nggak bisa peluk ibu sayang."
"Ibu akhirnya ibu kembali, ibu tahu hiks, aku kesepian," ucap Kyujin.
Sejujurnya ia merasa iba melihat gadis kecil yang berantakan itu. Tapi dia sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
"Aku nggak kembali, Ujin."
"Apa kata ibu? Tetep disini ibu, aku takut sendirian, hiks," ucap Kyujin yang masih tetap menangis.
Orang itu tersenyum tulus pada Kyujin, "Mulai saat ini Ujin harus berani sendirian di rumah ya, jangan takut, masih ada orang disekitar Ujin. Ujin jadi anak yang baik dan mandiri ya, ibu berharap kayak gitu Ujin."
Orang itu menghentikan ucapannya sejenak, tiba-tiba ada seseorang lain datang dan membisikkan sesuatu pada telinga ibunya, dengan cepat orang hitam yang membisikkan ibunya tadi menghilang. Jangan tanyakan Kyujin, dia sudah bergetar hebat karena takut dan menangis.
"Untuk terakhir kalinya, Ujin boleh meluk ibu," lanjutnya dengan nada lembut.
Kyujin langsung menghambur ke wanita paruh baya itu, dilihat dari mata Kyujin kulit ibunya sangat putih dan bercahaya dan ia merasakan kulit ibunya juga halus dan lembut.
"Hiks, apa yang ibu katakan?!!" Kyujin meluapkan emosinya pada saat berpelukan.
Ibunya pun mengelus puncak rambut Kyujin, sudah lama ia tidak menyentuhnya, lalu mengecupnya.
"Ibu sayang Ujin."
"Ujin juga sayang ibu! Jangan pergi, hiks.."
Tapi sesaat kemudian pelukan ibunya meregang dan pada akhirnya tubuh ibunya itu bagai debu yang berterbangan. Kyujin bingung bukan main, dia menjerit dan menangis hebat kembali.
"IBUUUUUU!!!"
•°•°•°•°•
Seorang pemuda kini tengah berjalan disebuah lorong menuju suatu tempat. Di bibirnya ia terus menggumamkan kata '12.2'.
Dia mencari kelas 12.2, tak banyak siswa disana terus berteriak histeris apalagi yang perempuan. Melihat wajah kerennya dan kulit putih pucatnya, siapa yang tak ingin berteriak melihat pemuda tampan yang sedang berjalan mencari sesuatu.

KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE • jang kyujin ✓
Fanfiction"dunia serasa palsu hanya karena kalian berdua! hiks, aku benci kalian!" - kyujin "maaf" - junghwan & jiwoo "aku akan selalu berada disampingmu" - asahi ________________________________ fake friend, fake love, fake world. ___________________________...