FAKE #3

178 23 0
                                    

Jam pelajaran sudah berakhir beberapa menit yang lalu. Di kelas sudah kosong tak ada siswa kecuali Kyujin. Gadis itu masih sibuk membereskan buku-bukunya.

Yang biasanya Kyujin pulang bersama Jiwoo, hari ini tidak. Kata Jiwoo dia akan ada acara keluarga. Dan jika biasanya tak bersama Jiwoo, Kyujin bersama kekasihnya. Dan Junghwan juga ada kumpulan dengan organisasinya diluar sekolah. Berakhir Kyujin pulang sendirian. Tak apa sih, sudah biasa jika tak ada dua orang terdekatnya itu, Kyujin jalan sendirian.

Saat sampai di lorong terdengar suara gemuruh di langit. Dan benar saja, langit sudah menghitam pertanda akan turun hujan.

Kyujin menatap langit. Hampir gelap sekali.

"Sepertinya aku harus cepet-cepet pulang," ucapnya.

Baru saja ia akan melangkahkan kakinya untuk berlari suara gemuruh terdengar lagi, lebih keras dan membuat Kyujin terperanjat.

Selang beberapa detik air dari langit bagaikan keran air yang langsung dihidupkan dengan volume besar. Sangat deras sekali.

"Sial," umpatnya.

Gadis itu melanjutkan perjalanan untuk menuju ke pintu gerbang. Karena dari dimana ia berpijak sekarang hingga pintu gerbang tak ada atap yang menutupinya. Hanya ada pohon-pohon didepannya. Tak mungkin ia nekat berlari. Kyujin tak ingin sakit, lagipula besok ia akan ada ulangan lisan.

Kyujin menunggu. Dia sendirian saat ini. Keadaan sekolah sudah sepi. Yang tadi masih ada tiga sampai empat orang kini tinggal dirinya saja.

Hujan semakin lebat tak kunjung terang. Hari semakin sore dan suhu mulai dingin. Kyujin mengeratkan tangannya agar ia tak kedinginan.

Dia menelepon ibunya beberapa kali namun tak ada jawaban. Lalu ia menelepon Jiwoo, dan Jiwoo ada di panggilan lain. Kyujin berinisiatif menelepon Junghwan, tapi saat ingin memencet tombol hijau ada seseorang menghampirinya.

"Belum dijemput?" kata orang itu.

Kyujin mendongakkan kepalanya, dan dia terkejut siapa yang berada didepannya sekarang.

"Hmm, b-belum kak," jawab Kyujin.

Lelaki itu pindah di samping Kyujin dan ia memasukkan tangannya di saku jaketnya.

"Bagaimana kalo kamu bareng sama aku. Aku akan mengantarmu pulang," ucap pria itu.

"Ng-nggak usah kak Asahi," kata Kyujin terbata karena orang disampingnya adalah seniornya.

"Sudahlah, ayo," ucap pemuda itu seraya menarik pergelangan tangan Kyujin. Kyujin menahan pergerakannya. Dia sedikit takut tiba-tiba ada seorang laki-laki memegangnya. Jadi, Kyujin melepas pegangan pemuda Hamada Asahi itu.

"Ah, maaf. Aku hany–"

"Tak apa kak, aku akan menunggu terang aja," ucap Kyujin.

"Kamu mau nunggu hujan terang? Lihat, langit sangat gelap, besar kemungkinan menunggu reda akan lama," ucap Hamada Asahi.

Kyujin menundukkan kepalanya sambil memainkan kakinya yang terpijak di lantai.

"Aah aku tahu..." ucap Kyujin.

"Mungkin kamu takut kepada orang tak dikenal. Aku Hamada Asahi, kamu bisa panggil Asahi atau.. Sahi, entah darimana teman-temanku memanggilku begitu," ucap Asahi memperkenalkan diri dengan menjabat tangannya.

Mendengar laki-laki itu memperkenalkan diri dan mengulur tangannya, Kyujin menerimanya.

"Aku Jang Kyujin, kakak bisa panggil Kyujin, teman-temanku memanggilnya seperti itu. Aku kelas 12.2," ucap Kyujin memperkenalkan dirinya juga.

FAKE • jang kyujin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang