Do You Love Me?

#7. Basket

Alarm di ponsel adel pun berbunyi sehingga membangunkan adel yang sedang berada di mimpi indahnya.

Adel langsung mengambil ponselnya dan mematikan alarmnya itu. Adel lalu membangunkan reyhan yang masih terlelap.

"Woii kak..."

"Hmmmmzzzzzz"

"Bangun udah pagi nih. Ini hari senin ntar ada upacara kita telat nih kalo lo ga bangun-bangun!"

"Iya olive..5 menit lagi" ujar reyhan sambil matanya masih tertutup.

"Dasar. Yaudah gue ke bawah dulu"

Adel pun turun dari kamarnya menuju ruang makan. Disana sudah ada mama dan papanya.

"Pagi del" sapa papanya.

"Pagi papa, mama"

"Kakak kamu Belom bangun?" Tanya mamanya

"Belom ma. Dasar tuh anak emang udah tau ini hari senin malah masih molor" jawab adel dengan sebel

Mama dan papanya hanya tertawa kecil melihat 2 anaknya ini.

Akhirnya reyhan pun bangun dan ikut bergabung sarapan dengan keluarganya

"Lho reyhan sudah bangun" ujar papanya.

"Iya pa...." jawab reyhan dengan nada malasnya itu.

"Yaudah ayo sarap rey keburu siang ntar telat"

"Iya ma"

Mereka pun sarapan bersama. Setelah mereka sarapan dan siap-siap. Akhirnya reyhan dan adel berangkat ke sekolah

"Ma, aku berangkat dulu ya!!"

"Iya del hati-hati dijalan. Rey jangan ngebut-ngebut ya jaga adeknya"

"Ngga mau ma, ntar aku ngebut aja hahaha" ujar rey sambil ketawa

"Ahhh serah lu deh kak"

Mereka berdua pun sampai sekolah dengan selamat tanpa lecet sedikit pun. Meskipun reyhan tadi ngeboncengnya ngebut banget.

Mereka berdua masuk kelasnya masing-masing dan menunggu dimulainya upacara.

"Pagi sasa, cantika!!!" Sapa adel dengan sangat ceria di pagi hari yang cerah.

"Pagi sayangkuuuu" cantika memeluk adel. Ya begitulah seorang cantika. Selalu ceria di manapun dia berada. Mungkin meskipun ntar dia punya pacar dan putus pasti dia masih terlihat ceria. Mungkin dia punya kisah sedih tapi itu semua ditutupi olehnya dengan sikapnya itu.

"Pagi adell" sapa sasa. Beda dengan cantika. Sasa juga ceria tapi dia tidak segan-segan untuk bersedih dan menangis jika dia mengalami hal yang buruk.

"Eh del, gue kok ga disapa sih?" Ujar ari

"Ngga mau, wekk" ujar adel sambil menjulurkan lidahnya.

"Tuh ri, adel aja males sapa lu. Apalagi lu berharap di sapa sama kakak kelas yang lu taksir itu hahaha" ujar januar.

"Ahhh lu kok gitu sih jan. Ga malah bantuin gue!!" ujar ari dengan nada ketus.

Bel berbunyi tandanya upacara akan segera dimulai. Semua siswa berjalan menuju lapangan yang dibuat untuk menyelenggarakan upacara setiap hari seninnya itu ataupun hari penting yang harus menggunakan upacara.

Semua anak berbaris dengan tertip dan tertata rapi tapi ada juga anak yang tidak memakai atribut lengkap dan akhirnya disuruh baris di sebelah bapak dan ibu guri.

Hari ini pembina upacaranya yaitu pak andi saputro. Guru sejarah yang paling dibenci murid-muridnya karena pak andi kalau memberi tugas terlalu banyak. Pak andi menjelaskan tentang membuang sampah pada tempatnya dan kebersihan yang harus selalu dijaga.