🕊dia yang ku abaikan pada akhirnya mendapat ucapan terimakasih dari mulutku Yang selalu diam seribu bahasa🕊-Dn
~~
"Sial! gue rasa defano suka sama tu cewek! Awas aja, gua nggak akan ngebiarin satu cewek pun deket sama Lo def! Inget itu" batinya berjanji.
Ini adalah hari pembukaan awal pelajaran di sma graha nusa, para murid baru boleh melihat lihat lebih detail area sekolah baru mereka, dan ketika semua murid sibuk men survey sekolah baru mereka tidak dengan aletha Yang justu lebih sibuk dengan buku diary dan novelnya.
Aletha sedang duduk menyendiri dikelasnya, sedang sibuk memainkan buku dan pulpen bertinta merah miliknya.
Disisi lain seseorang sedang memperhatikan kesibukan aletha di ambang pintu kelas.
"Eh adek ketemu lagi" ucap seseorang yang berhasil mengagetkan aletha. Ia mendongak menatap kesal wajah pria di hadapanya ini.
"Ada apa kak?" Tanya aletha dengan ekspresi datarnya.
"gapapa cuman mau kenalan aja sama kamu boleh?"
Aletha masih terdiam menatap pria Yang ada di depanya ini "Aletha anjani Ricardo" ucap aletha singkat tanpa ekspresi sedikitpun
"Namanya cantik, kenalin nama kakak Defan... " belum selesai dengan kalimatnya aletha sudah lebih dulu berlalu pergi dari bangkunya, Ya benar pria Yang menghampiri gadis cantik Yang sibuk dengan bukunya adalah Defano Narendra.
"Yang gini nih gua suka, ngelawan"ucap defano dengan senyum simpul khasnya kemudian berlalu keluar kelas, menyusul aletha Yang pergi keluar kelas itu.
Sedangkan aletha yang kurang merasa nyaman atas kehadiran kakak kelasnya itu mulai bernjalan jalan seorang diri menyusuri koridor sekolah barunya, kaki kiri dan kaki kananya berjalan seimbang beriringan menyusuri koridor sekolah Yang mungkin jarang di lewati oleh para siswa, karena cukup sepi saat itu.
Saat pertengahan berada di koridor sekolahnya tiba tiba saja aletha mendapati 3 orang pria mengenakan seragam Yang sama denganya "12Ips3" batin aletha saat melihat Salah satu logo kelas di seragam mereka.
Karena takut dengan segera aletha membalik badanya berniat kembali kedalam kelasnya aletha mulai berjalan perlahan
Tetapi Salah satu dari mereka bersiul "Cewek ngapain balik" ucap Salah satu dari mereka bertiga.Aletha tak menggubrisnya langkah kakinya mulai bergerak cepat, tetapi sepertinya 3 orang pria di belakangnya itu justru berlari dan mengejarnya, sedangkan aletha tak bisa mengimbanginya ingin berlari dirinya sudah terlebig dahulu dihadang oleh ketiga kakak kelasnya.
"Mm.. Maafkak" umpat nya ketakutan karena sebelum nya aletha tak pernah menghadapi situasi seperti ini, dikelilingi oleh tiga kakak kelas Yang tidak dikenalnya.
"Eessttt...,Bukan kata maaf Yang gua mau sayang" ucap Salah satu dari mereka bertiga, Yang mungkin dia adalah ketua dari kedua temanya ini.
"Siapa nama Lo?" Tanya nya lagi terhadap aletha dengan nada suara sedikit membisik.
"Aal.. Aletha kak!"
Setelah mendengar ucapan aletha kakak kelas Yang bertanya padanya tadi tersenyum simpul kemudian membelai rambut aletha Yang tergerai lurus dengan perlahan.
Aletha Yang benar benar tidak merasa nyaman itu pada akhirnya memberontak dengan mendorong kasar dada bidang kakak kelasnya itu kemudian menerobos Salah satu dari mereka Yang menghalangi jalan aletha.
"ck! jangan lari Lo" ucap 3 orang itu bersamaan kemudian ikut berlari mengejar aletha.
Koridor Yang sepi itu menambahi kesan bahwa aletha harus segera pergi dari tempat sialan itu.
Ia terus berlari hingga tiba tibaDuk...
Aletha tersungkur ketanah luturnya teluka akibat gesekan Yang sangat kasar dengan tanah dan sedikit batu krikil disana, bahkan rok bagian sampingnya juga ikut sobek.
"Auuwhh" umpatnya kesakitan
"Tuhkan udah dibilangin nakal sih!" Suara itu membuat aletha mendongak menatap wajah ketiga kakak kelasnya tadi.
Aletha mengesot mundur saat 3 kakak kelasnya itu berjalan mendekati dirinya
Rasa panik menyelimutinya jantungnya mulai berdegub kencang "help, siapapun aku mohon tolong" batinya dengan memejamkan matanya.Beberapa saat kemudian "Apa apaan nih!!" Teriak seseorang Yang tak asing didengar oleh aletha dari belakang dirinya dengan jarak beberapa meterdarinya.
Aletha menengok kebelakang, kemudia matanya kembali bertemu dengan mata sosok Defano Narendra.Dia mengulurkan tangan untuk membantu aletha bangkit setelah dia berjalan mendekati aletha.
Tanpa ragu aletha menyambut uluran tangan defano, kemudiam bersembunyi dibalik punggung pria Yang mengulurkan tanganya tadi.
"Wehh ada yang mau jadi jagoan nih!" Ujar Salah satu diantara mereka.
"Rey! Gua udah peringetin berapa kali sih sama lo?,jangan pernah buat ulah lagi di sekolah ini!" Ucap defano ringan namun tetap terdengar tegas.
"Halah banyak bacot Lo!!!" sahut pria yang bernama reyhan itu dengan diiringi ayunan tangan Yang siap mendarat di pipi Defano.
Aletha memejamkan matanya dari balik punggung defano.
Sesaat kemudianBuk...
Bukan defano Yang terjatuh akibat tonjokan, justru malah sebaliknya dengan sigap defano melakukan pembelaan dengan tangan kirinya menahan tangan kanan rey Yang hendak menonjoknya dan tangan kanan defano menonjok bagian bawah bibir rey hingga mengeluarkan cairan merah segar.
Rey tersungkur ketanah kemudian dibantu bangkit oleh teman temanya "Hari ini Lo boleh menang, Tapi Tunggu aja Lu harus Bayar Semua ini" ujar rey sebelum meninggalkan aletha dan defano berdua di koridor sekolah Yang sepi itu.
"Lo gak papa?" Tanya defano terhadap aletha yang terlihat masih ketakukan itu.
"Sorry maksut gue Kamu nggak papa?" Lanjutnya mengulangi kalimatnya.Aletha hanya menggeleng pelan "M.. Makassih kak" sambungnya gugub dengan memegangi rok bagian kirinya Yang sobek akibat jatuh tadi.
"Rok Lo kenapa?" Tanya Defano sambil melihat bagian rok Yang sedari tadi De pegang oleh aletha.
"Nggak apa apa kak cuman sobek sedikit" sahut aletha dengan ekspresi datarnya kembali.
"Ayo ikut gue" ucap defano menggandeng aletha pergi dari koridor tadi dan membawanya ketaman sekolah.
"Mau ngapain kak" tanya aletha saat dibawa ketaman oleh defano.
"Udah tunggu aja disini nanti gue balik lagi" sahut defano dengan nada suara berpesan pada aletha, sedangkan aletha hanya menjawabnya dengan anggukan,sungguh sikap defano padanya memberi begitu banyak pertanyaan untuknya.
~~~~~~
Sesaat kemudian defano kembali dengan membawa kotak obat jaket hoodie berwarna hitam dan satu botol air mineral, "nih" ujarnya seraya menyondorkan air minum ke aletha, aletha pun langsung menerima dan meminumnya seteguk kemudian menaruh air itu di samping ia duduk.
Setelah itu defano berjongkok dan mulai mengobati luka di lutut putih aletha. Sungguh baru kali ini ada orang Yang mau peduli padanya.
Setelah selesai dengan luka aletha tiba tiba "Berdiri" perintah defano terhadap aletha,tanpa banyak bicara aletha menuruti perintah defano.
Dia memakaikan jaket hitam itu diantara pinggang ramping aletha kemudian mengikatnya diantara tengah bagian perut aletha "Nah ginikan aman!" Ucap defano kemudian berdiri dihadapan aletha.
"Makasih ya kak" ucapan itu terlontar kesekian kalinya dari mulut aletha untuk defano.
"Makanya jangan cuek "ucap defano dengan menepuk puncak kepala adik kelasnya itu dan berhasil membuat pipi aletha menjadi merah meskipun aletha masih menatap defano dengan wajah datarnya.
~~~~~~~~~~~~
Cekrek..
Suara jepretan kamera ponsel itu berhasil memotret dua orang Yang sedang beradu pandang di taman sekolah.
Lanjot vote dulu✨

KAMU SEDANG MEMBACA
DEFANO NARENDRA
Teen Fiction☄️having you is my goal aku izinkan alam semesta menelan tubuhnya tapi izinkan aku untuk selalu merasakan hadir jiwa nya. [HIATUS]