5◠DEFANO NARENDRA

395 119 93
                                        

🕊Jika rasa kecewa adalah racun, maka keindahan alam semesta adalah obat penawar🕊-Dn

~~

Aletha tersenyum ia sangat bersyukur karena mempunyai kakak seperti Nathan Yang selalu perhatian denganya.

"Makasih kak nathan! Udah ngehibur aku, meski Rasa sakit di hati ini belum hilang" gumamnya menatap kearah pintu kamarnya.

~~

Aletha memutuskan mandi, dan melupakan kejadian beberapa jam Yang lalu, Setelah ia selesai mandi, ia memutuskan untuk turun menuju meja makan, karena ia tau kakak kesayanganya telah menunggu kehadirah nya sejak tadi.

Gadis berambut lurus hitam itu menarik kursi makanya, sebelum pada akhirnya duduk dan menikmati makanan Yang dipesan oleh kakak Yang duduk di hadapanya itu.

"Gimana udah lebih enak kan?" Tanya pria di hadapan aletha itu, kemudian memasukan satu sendok nasi kedalam mulutnya.

Aletha menatap kakak nya datar kemudian mengangguk sebagai jawaban "Iya" seraya mengunyah makananya.

"Ooh, trus gimana sekolah baru Lo? Asik kan pasti" Tanya Nanthan dengan mengambil satu centong nasi dan meletakan dipiring makanya.

"Tetep ngga ada yang berubah kok, semuanya sama aja kaya dulu, semua anak anak pada ngomongin aku aneh" -sahut aletha dengan menuangkan air putih kedalam gelasnya.

Nanthan tersenyum tipis kearah adiknya "Mangkanya Hilangin tuh hati batu Lo!" Ucapnya setelah menelan nasinya.

"Trus gimana?" Tanya Nathan untuk kesekian kalinyan pada aletha.

"Apanya?" Sahut aletha dengan mengelap bibirnya dengan tissue Yang tersedia di meja makan.

"Ya gitu udah nemu cowok yang lu suka belom?" Tanya Nathan Yang membuat adiknya itu menjadi Salah tingkah seketika.

"Apaansih!" Sungut aletha kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya dengan wajah malu yang disembunyikanya, meninggalkan nathan duduk sendirian di meja makan.

Sedangkan nathan tersenyum puas karena ia telah berhasil membuat aletha tersenyum meskipun itu hanya sedikit, baginya membuat adik kesayanganya bisa kembali tersenyum itu adalah kebangaan tersendiri untuknya, mengingat sudah lama ia tak melihat aletha yang seperti itu.

~~

Aletha jalan memasuki kamarnya dengan langkah kaki yang tak seimbang karena luka di lututnya masih terasa sakit, maka dari itu sebelah kakinya masih sedikit sulit untuk digerakkan secara normal.

Aletha duduk di kursi belajarnya, tanganya meraih laci meja meja belajar miliknya, kemudian mengeluarkan kotak P3k, yang tersimpan di dalam laci. Kemudian ia mengganti kapas yang menutupi luka nya dengan kapas baru. Setelah selesai ia menaruh kotak P3k itu kembali ketempatnya.

Gadis itu termenung di meja belajarnya, menatap Jam weeker dengan jarum yang terus bergerak berputar kenanan.
Jemari gadis berambut hitam panjang itu, memutar jarum yang bergerak ke kanan menjadi ke kiri, "Akan lebih baik jika besok tidak terjadi" gumamnya, seraya menutup matanya sejenak. Kemudian membuka nya kembali.

Gadis itu mengambil sebuah buku diary yang berada di dalam tas, tak jauh dari tempatnya duduk.

Aletha membuka halaman bukunya yang masih kosong,tanganya yang membawa sebuah pensil hitam itu melukis diatas kertas kosong tersebut.
Aletha membuat sketsa wajah seorang Defano Disana, hanya dengan membayangkan meskipun tidak terlalu mirip dengan aslinya, namun cukup tampan jika dilihat. Butuh waktu selama 40 menit untuk menyempurnakan gambarnya. Aletha tersenyum simpul saat melihat gambarnya sendiri.

"Aneh..." gumamnya saat menatap hasil gambaranya sendiri.

Di sisi lain...

Defano Sedang menatap langit di tempat bersantai luar kamarnya, ditemani secangkir coffe coklat, yang ditaruh dimeja dekat laptop Silver miliknya.

Pria dengan wajah tampan itu sama sekali tidak mengalihkan pandanganya dari bintang bintang diatas langit sana. Dalam perlahan menurutnya bintang bintang itu, membentuk wajah sang pujaan hatinya Yaitu Wajah Aletha. Mungkin itu karena ia terlalu memikirkan sang Princcess es tersebut.
Sesaat pria itu tersenyum. "Aletha" gumamnya yang masih menatap langit penuh bintang itu.

#selanjutnya part enam
Vote jika anda menghargai karya seseorang

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEFANO NARENDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang