(6) Nerd Vs Mean

29 8 1
                                    

"Woi, Ben, ngapain nganter Yuna?" teriak seseorang dari kejauhan.

Sekitar 5 meter dari situ, berdirilah pria dengan kaus hitam yang basah terkena keringat dan celana selutut. Matahari sore melukiskan siluetnya dengan begitu indah. Rupanya itu Alex.

Alih-alih menyapa, dia memeluk Ben dari belakang, lalu menggeretnya menjauh. Napasnya terenggah-enggah seusai memindahkan Ben dengan paksa. Kala itu selisih tinggi mereka tidak ekstrem, tapi tetap saja Ben lebih berotot dan berat.

"Santuy gan. Kuantar karena dia tadi kayak anak hilang,"jelas Ben.

"Ya jangan dekat-dekat dong!"tegur Alex yang over proktetif.

Alex yang emosi membuat Yuna ikut-ikutan geram. "Nyamuk aja enggak ganggu, anak ini kok malah berlagu,"gumamnya sebal.

Hari berganti pekan, sejak kejadian itu Yuna dan Alex tak seakrab dulu. Padahal tempo hari, mereka baru mengikrarkan janji persahabatan kepompong. Mungkin nasib pertemanan ini bagaikan baterai smartphone yang tidak awet.

Pagi ini, SMA Center kedatangan anak didik baru, panggilannya Ava. Berdasar kabar burung, otaknya lumayan encer. Sekilas background kehidupannya mirip Yuna, tapi cewek ini bisa dibilang versi culunnya.

Jeng jeng! Fantasi Yuna menjadi reality

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeng jeng! Fantasi Yuna menjadi reality. Meski dibilang cupu, Yuna mengakui gadis ini cukup manis. Karena cerita Yuna waktu itu, Ben jadi salah tafsir kalau Ava ini adalah perempuan yang dia cari sehingga dia mulai dekat dengan Ava.

Hal ini membuat gempar satu sekolah berkat ice boy dekat dengan nerd girl. Kumpulan gadis yang mengidolakan Ben langsung berlomba-lomba mengusik ketenteraman Ava.

*ice boy: bocah pendiam, biasanya cukup terkenal dengan sebayanya.
**nerd girl: perempuan yang terkenal cerdas tetapi kurang mampu bersosialisasi.

Bisa jadi Yuna baru ketemu cat noir, alhasil Ava satu kelas dengan Ben juga. Yuna masih murka pada Alex sebab Ben jadi menjaga jarak. Yuna keki karena dua sejoli itu bisa jadian dalam hitungan hari.

Hari berikutnya, Bu Diman selaku guru matematika mengajar di kelas 11 IPA-3, yakni kelas di mana cinta segitiga bersemi bagaikan bunga sakura.

"Selamat pagi, Dik,"sapa Bu Diman.

"Pagi, Bu tapi kita kan bukan anak kecil lagi,"protes Dede yang terkenal sebagai Malin Kundangnya para guru.

"Kan saya mengajar tidak separuh hati. Jadi saya anggap kalian sebagai adik."

"Memangnya hati bisa diparuh kayak durian, Bu?"bantah Dede.

Untung, Bu Diman punya iman. Kalau enggak Dede sudah ditulis di batu nisan. "Sudah ya, De. Nanti pelajaran saya kepotong."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MirageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang