Menyembah Kuburan

34 2 0
                                    

Saat di tengah perjalanan Namira dan Adel kecopetan dan tidak memiliki harta yang tersisa lagi padahal mereka sudah menahan haus dan lapar sampai siang.Dengan tenaga yang tersisa mereka terus berjalan mencari tempat peristirahatan terdekat. Mereka pun sampai di sebuah gubug di pemakaman.Karena bingung harus meminta uang dari siapa dan berhubung juga tidak ada orang disana maka mereka menghabiskan waktu dengan melamun dan memikirkan ide agar dapat pergi dari sana tanpa tangan kosong.Setelah merenung kurang lebih 5 menit, Namira mengusulkan ide untuk mengikuti ajaran film azab kubur di indosiar yaitu menyembah kuburan agar mendapatkan uang. Adel yang tidak mengerti tapi tidak memiliki jalan keluar lain pun mengikuti ide aneh Namira. Mereka pergi menuju sembarang kuburan dan menemukan nisan yang berukirkan nama batasa bin jimhakho. Karena namanya bagus, Namira memutuskan untuk meminta uang pada kuburan tersebut. Adel pun meniyakan hal tersebut dan mulai sujud di depan kuburan itu."Mbah, kami capek mbah gak punya uang." Namira mengatakan hal tersebut dengan suaranya yang naik 1 oktaf. Tak ingin kalah adel pun menaikkan suaranya 2 oktaf."Mbah, saya bakal lakuin apa aja deh yang penting kasih kami uang Mbah."Namira pun menjadi kompetitif dan menaikkan suara 3 oktaf."Mbah, kasih uang dong mbah, dihujanin, dijatohin, dilemparin, diapain terserah Mbah deh caranya yang penting saya punya uang."Mereka pun meminta minta sekitar setengah jam sampai akhirnya seseorang berteriak dari sebrang. Orang tersebut berjalan menuju Namira dan Adel dengan muka yang ditekuk.
"Kalian kalo nyembah itu ya sama Gusti Allah. Ini malah nyembah di kuburan, gaada akhlak kalian ini!"
Namira dan Adel pun bingung harus berkata apa. Apalagi Adel yang hanya menjalankan misi yang diberikan Namira. Untung mereka tidak hidup di jaman Naruto berada, kalau tidak gagal mereka menyelesaikan misi dan tidak dapat lulus dari ujian chunin.
"Kalian, pergilah ke lembah yang tidak jauh dari sini, sekiranya 40 km. Kalian akan cepat sampai jika berlari ke sana. Temukanlah masjid dan bertobatlah. Sungguh perbuatan kalian ini termasuk perbuatan orang-orang yang keji."
Adel dan Namira masih memproses kejadian tersebut setelah kepergian orang itu. Dengan kesadaran yang tersisa, Namira dan adel keluar dari pemakaman tersebut dan menemukan foto di depan gapura pemakaman tersebut.
Terpampanglah wajah orang yang menemui mereka tadi dan bertuliskan "The Best Tukang Gali Kubur 1997" Lalu dibawahnya terpampang foto dengan orang yang sama namun dengan pose yang berbeda, kali ini lebih formal dan bertuliskan "Meninggal tahun 1998" Adel yang membaca itu pun merinding, berbanding terbalik dengan namira yang sangat mengagumi tukang gali tersebut karena memenangkan kategori "The Best Tukang Gali Kubur"
"Andai tu orang masih hidup dan gua tau tadi tu orang siapa pasti dah gua minta diajarin biar jago juga."
Namira berseru dengan semangat. Adel yang melihat hal tersebut hanya menggelengkan kepala.
"Ayo del, kita harus ke mesjid di lembah sana, yang ngerekomendasiin gak main main."
Walau begitu, mereka masih belum makan dan minum dari pagi dan harus menempuh jarak 40 km dengan berjalan kaki dengan tangan kosong? Memang tukang gali kubur itu sudah menghipnotis pikiran mereka.


RAHUDLANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang