Epilog BACA YA!!

28 2 2
                                    

and

THIS IS EPILOG

Di waktu yang sama keduanya membuka mata, menyesuaikan pengelihatan mereka dengan cahaya lampu kamar yang sepertinya berusaha membangunkan mereka sedari tadi.

Sembari menyingkirkan selimut, keduanya duduk di sisi tempat tidur.

'Jadi, nggak ada hadiah? Atau kejutan?' Batin keduanya saat telapak kaki mereka menyentuh lantai dingin.

Adel memutuskan untuk turun ke ruang tamu, hanya untuk disambut oleh ibunya yang memegang segelas jamu.

"Jamu lagi?" Keluh Adel.

"Iyalah! Daripada ngopi" jawab ibunya.

Adel menerima segelas jamu itu, menggumamkan terima kasih. Sebelum akhirnya duduk di sofa.

"Kayaknya gua mimpi panjang, kaya inget tentang... kopi?" Gumam Adel pelan. Gadis itu akhirnya menyalakan handphone nya. Membuka instagram, membaca pesan teman-temannya yang riang membahas hal tidak penting beberapa menit yang lalu.

Disisi lain, Namira tidak berniat meninggalkan kamarnya. Gadis itu meraih handphone dan novelnya, lalu kembali ke tempat tidur.

"Namira! Pinjem pulpen dong!" Seru papanya dari ruang tamu.

Namira bangun sambil menggerutu, berjalan gontai mendekati meja belajarnya lalu membuka tempat pensil babinya.

'Babi...? Kaya familiar' batin Namira sambil berjalan meninggalkan kamar.

"Kayaknya semalem gua mimpi panjang" gumam Namira sambil memasuki ruang tamu. Disambut Papanya yang sepertinya sedang berurusan dengan note book kecil.

"Pulpen papa masuk wastafel hehe" kekeh papanya. Namira hanya mengangguk bingung, menahan getaran tawanya.

Di saat yang sama, layar HP Adel dan Namira menyala saat sebuah pesan masuk.

Notification Line
Duhar lulus!

Shafa : Adel Nami ntar keluar ya, ada paket.

RAHUDLANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang