Ayam Jinjja Sedapp

29 2 2
                                    

Mereka yang kesakitan mulai goleran di kaki gunung. "Del." "Apa?" "Cape!" Adel menabok punggung Namira, "Jangan rebahan mulu, Ayo cari sesuatu yang bisa berguna." "Contohnya?" "Makanan atau kendaraan gt, hehehe." Namira yang mulai lapar pun mengelus perutnya, dan balas menabok Adel. "Lah, lu daritadi juga rebahan doang. Klomang lo noh, dah teriak-teriak." "Emang klomang bisa teriak?" "gatau juga sih hehe." "YEU, DODOL!!"

Tiba-tiba datang backsound ala-ala di Upin&Ipin. "Ga kaleng2 ya nih dunia, Kita bisa masuk dunia kartun juga." Adel hanya bisa menggelengkan kepala melihat Namira yang makin ngelindur.

"Ayam dua ringgitt!!!!!" Mail yang paling ganteng sedunia lewat dengan sepedanya dan meneriakki jualannya. Adel yang memiliki akal cerdik pun menghampiri Mail. "Heh bocah, bagi dong tuh sepeda." "Nak ditampar rupenyeu?! Ini sepeda kubeli dengan Uang Ayam!" Mail yang kesal segera ingin pergi menjauhi Adel.

"Wait, heh ganteng, kiw kiw." Namira pun mengedipkan mata ke arah Mail. Mail yang jijik pun berkata, "Heh, aku dah punya pacar." "Siapa yg mau ama lo?" "Mei-mei lah siape lagi." "Oh yang saya suka, saya suka itu ya?" Namira yang emang dah jiwa sokap sejak brojol pun pdkt ke Mail.

"Iye lah, siapa lagi. Nah, Mo apa kau berdua? Nak cari ribut denganku?" Mail pun memasang muka sangar walaupun tetap tampan. "Gua mau sepeda lo yg fancy kaya Twice itu.", Adel mulai angkat bicara. Mail yang udah otak bisnis sejak brojol pun bertanya, "Mo kau barter dengan apa ini? Sepedaku ga murah, bisa beli rembo." Namira yang bingung pun bertanya, "Hah? Rembo? Lamborghini kalii." Mail yang gamau disalahin pun menyaut, "Ya apapun itu, mobil yang pintunya bisa terbang." Adel pun ketawa kencang sekali sampai sendawanya ikut keluar.

Nami yang selain bodoh, tapi juga licik pun menawarkan Klomang jelek itu. "Nih mau klomang ga? Beranak loh, ada pembantunya juga :)" Adel pun menatap tajam ke arah Namira, tapi dibalas dengan Namira lewat telepati."

Heh, mo apain kesayangan aku?!

Udahh, demi foods and bicycle. Ntar you bisa mukbang chicken kayak EatJin.

Adel yang pasrah pun menyerahkan semuanya ke Namira. "Gamau, Klomang murahan." Namira pun menghasut Mail yang jual mahal. "Ini klomang bisa kau beli Rembo." Mail pun mulai tertarik. "Bisa beli skinker ga?" Namira bingung. "Lah lu skinkeran?" "Iyalah, sebagai Oppa Mail yang tampan harus skinker 7x sehari biar kaya member bities." Adel pun mulai muntah, cape dengan bocah tk di depannya.

"Iya, bisa beli skinker yang mahal sekalipun. Yang macam punya selebrity pun bisa kau dapat." Namira mulai keikutan pake logat malay. Mail pun tergoda, dan setuju menukarkan sepeda fancy-nya. Adel pun senang dan segera memberi klomang itu kepada Mail.

Namira yang jinjja punya jiwa sokap pun bertanya, "Tadika mesra pakabs? Kaga lulus juga lo." Mail hanya menganggukan kepala, "Tau nih, kemaren mau cap tiga jari gajadi gegara karantina. Habislah sudah janji date-ku dengan Mei-mei." Adel tersenyum miris menatap dua mahkluk aneh dihadapannya. Ia menyadari bahwa dia yang satu-satunya normal di Rahudland ini.

Mail pun menatap ke arah Nami dan Adel yang pucat, kayak belom makan 7 tahun. "Nih, karena aku baik macam Kekeyi, kuberi kau Ayam yang jinjja sedapp!" Mail pun memberi bungkusan berisi 1 ayam bakar terlarisnya. "Satu doang nih?" "Takde rasa terimakasih pula kau ni, Sudah syukur ku beri atau besok makan rumput lah kau berdua." Namira hanya cengengesan.

Adel dan Namira pun berterimakasih ke Mail, dan melambaikan tangan mereka ke arah Mail yang pergi dengan Keranjang Ayam dan Klomang jelek.

"Nah itu baru yang namanya Oppa del, tampan + baik." Adel hanya memutar bola matanya dan mulai mukbang ayam, walaupun cuma satu. Nasib, nasib...

RAHUDLANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang