Tak terasa semalam sebelum liburan ke Paris pun tiba.
Sudah tengah malam namun Jungkook tak bisa tidur.Entah kenapa ia juga tak tahu,rasanya seperti ada perasaan tak enak di hatinya.
Ia pun berencana pergi ke dapur untuk mengambil sekotak susu pisang di kulkas,siapa tahu ia bisa mengantuk setelah minum susu.
Namun saat perjalanan ke dapur,Jungkook mendengar suara ribut dari kamar orang tuanya.
Karena penasaran,Jungkook malah mendekat ke kamar orang tuanya.
Semakin dekat,suara ribut semakin terdengar.
PRANG!!!
Jungkook terkejut saat medengar suara pecahan kaca.
Jungkook sangat takut,tapi entah kenapa ia malah semakin mendekat.
Pintu yang tak tertutup rapat pun sedikit di dorong oleh Jungkook.
PRANG!!!
Namun ia segera mundur saat ayahnya melempar vas bunga ke arah pintu hingga pecah.
Jungkook tak tahan lagi,ia sangat takut.
Ia pun berlari ke arah kamarnya sambil bercucuran air mata.
Jungkook bersembunyi di bawah selimutnya sambil menangis.
Hingga tiba-tiba terasa ada sentuhan dari luar selimut.
Jungkook menyibakkan selimutnya degan tangan yang bergetar karena masih takut.
Tapi hatinya tenang saat mendapati hyungnya.
"Hyung!!!"
Jungkook langsung memeluk hyungnya.
"Gwaenchana Kookie,jangan takut,ada hyung di sini."
Jungkook pun mengangguk dan tidur di pelukan kakaknya.
Keesokan harinya...
Jungkook dan Namjoon sama-sama tak berani keluar kamar.
Lebih baik mengantisipasi,takutnya orang tua mereka masih bertengkar.Toh biasanya kalau mereka tak kunjung keluar kamar,salah satu dari orang tua mereka akan mendatangi kamar mereka.
Tapi hingga pukul 10 pagi,tak ada seorang pun yang memasuki kamar mereka.
Apa yang terjadi?
Lalu bagaimana dengan liburan mereka?Padahal ayah bilang kalau mereka akan berangkat pada siang hari.
"Hyung?"
"Ne Kookie?"
"Lapar..."
Kemudian Namjoon membuang nafas kasar,sebenarnya ia juga sudah lapar daritadi.
"Arraseo,ayo kita keluar."
Namjoon dan Jungkook pun keluar dari kamarnya.
Jungkook mengekor di belakang Namjoon karena masih ketakutan.
Sebenarnya Namjoon juga takut,toh bagaimana pun juga ia masih berumur 9 tahun,ia takut karena ini pertama kalinya orang tuanya bertengkar.Namun di depan sang adik,Namjoon harus berani dan bisa melindungi adiknya itu.
Hingga keberadaan sang ayah yang tiba-tiba membuat mereka berhenti di tempat.
Namjoon dan sang ayah saling menatap dengan tatapan yang sulit diartikan.
Sementara Jungkook bersembunyi di badan sang kakak,ia tak berani melihat presensi ayahnya.
"Kita tak jadi berlibur karena eomma kalian kabur,appa akan pergi karena banyak urusan.Sarapan sudah ada di ruang makan,"Ucap Jongdae dengan nada datar kemudian pergi.
bruk!
Setelah bunyi pintu tertutup terdengar,Namjoon berusaha menenangkan adiknya.
"Gwaenchana Kookie,kita tunda liburannya ne,appa dan eomma butuh waktu untuk menyelesaikan masalah mereka.Sekarang kita sarapan dulu ne?"
Jungkook hanya mengangguk kemudian menyantap makanan yang sudah di sediakan di ruang makan.
Semenjak hari itu,Jisoo tak pernah pulang ke rumah.
Jungkook dan Namjoon juga tak merasa aman di rumah.
Appa mereka selalu pulang larut malam dan biasanya ia pulang dalam keadaan mabuk.
Jungkook dan Namjoon harus menjaga sikap di depan ayahnya,mereka juga harus menuruti setiap perintah appanya.
Hal tersebut dilakukan mereka karena mereka tak ingin membuat appanya emosi.
Ya, beberapa hari setelah kejadian itu Jungkook pernah membuat appanya emosi walaupun karena hal sepele namun berakhir ia hampir saja dilukai menggunakan pecahan kaca.Beruntung Namjoon menyelamatkan Jungkook,Namjoon juga berhasil meredakan emosi appanya.
Jungkook dan Namjoon pun merasa lebih nyaman saat di sekolah,mereka selalu tegang saat pulang ke rumah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me
FanficBerkisah tentang kebahagiaan Jeon Jungkook yang sirna karena ayahnya yang gila harta juga hyungnya yang hilang ingatan. Akankah hyungnya mengingat ia kembali? #9 btsfiction