Pertemanan dan Sosialita

532 62 0
                                    

Bagi yang berkuliah di tempat jauh dari keluarga, teman sepergaulan akan menjadi keluarga kedua.

Pertemanan akan mempengaruhi bagaimana kamu bergaya hidup.

Dapat teman yang mayoritas high class, otomatis kamu akan mengeluarkan banyak budget dari mulai makan, ngekos, dan nongkrong. Karena mereka---mereka ini pasti makan di tempat mewah, ngekos di tempat layaknya apartemen, dan nongkrong di starbacks. Dan mau nggak mau kamu pasti kebawa juga. Jiwa nalurimu yang ingin menyesuaikan diri dengan teman-teman baru ini akan membuatmu juga harus mengikuti gaya hidup mereka.

Dapat teman yang mayoritas biasa-biasa saja; makan ayam geprek 10 ribu gratis es teh atau nongkrong di emperan kampus demi wifi gratis, tinggal di kos sepetak dengan kamar mandi luar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dapat teman yang mayoritas biasa-biasa saja; makan ayam geprek 10 ribu gratis es teh atau nongkrong di emperan kampus demi wifi gratis, tinggal di kos sepetak dengan kamar mandi luar. Kamu tidak harus berglamor untuk menyesuaikan diri dengan mereka.

Tulisan ini bukan berarti mengajak untuk menjauhi yg kaya---dekati yang bergaya hidup biasa.

Boleh-boleh saja berteman dengan yang mewah, tapi semoga yang sederhana bisa jadi dominan. Sebab prinsip pertemanan ialah mayoritas akan mempengaruhi minoritas.

Jika dalam satu kelompok pertemanan didominasi oleh mahasiswa yang bergaya hidup sederhana, maka yang memiliki gaya hidup mewah lambat laun akan menyesuaikan dengan yang sederhana. Begitupun sebaliknya.

Menuju MahasiswaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang