6.Commute

35 7 12
                                    

Happy Reading 😉

____________________________________

Percayalah kalau benci awal dari cinta

  Sekarang Asyila sedang menanti seseorang yang sangat sangat penting dalam hidupnya eeeaaa nggak kok canda;v.
Asyila sedang berdiri didepan gerbang sekolah sambil memegang penyandang tasnya Asyila terlihat seperti sedang menunggu seseorang siapa lagi kalau bukan abangnya.

    Sambil menunggu Asyila memainkan hanphone nya dengan ekspresi datar andalannya, sudah 1 jam Asyila menunggu dan ekspresi wajahnya yang tadi nya datar berubah menjadi jengkel dan Asyila berusaha menutupinya dengan kembali berekspresi datar andalannya, emang dasar tembok ni orang.

    "Mana sih si Virgo katanya mau jemput"monolog Asyila masih dengan ekspresi datar andalannya.
'Minta ditabok ni Virgo udah 2 tahun gue nunggu dua jemput belum datang juga ni anak, nggak 2 tahun sih baru 1 jam kan lama, awas aja kalau ketemu gue tendang ni anak, kok bisa ya gue dapat abang kayak dia, mungkin bunda salah lahirin orang, huh nyeselin'~batin Asyila kesel tapi dia tetap saja bisa menutupi  ekspresi kesalnya dengan ekspresi datar andalannya.

     Karena malas memikirkan abangnya yang lucknut itu lebih baik Asyila memain kan hanphone nya, sambil menunggu abangnya itu siapa lagi kalau bukan Virgo, abangnya yang paling nyeselin, tapi dia  baik kok orangnya, bukan hanya baik dia juga peduli dan perhatian sama adeknya mungkin kali ini dia khilaf, emang dasar laki laki.

      Oh iya aku belum dijelaskan ya tentang Virgo.
Nama panjangnya Virgo Norlando Alexander biasa dipanggil igo atau virgo.
Dia adalah abangnya Asyila Febrosi Alexander, ganteng, termasuk most wanted di kampusnya, nyeselin, abang lucknut menurut Asyila,sebenarnya dia baik, perhatian, agak waras.
Dia abang terbaik kok dan status masih jomblo.
Masih ada yang mau ditanyakan tentang Virgo? Nggak ada?  Ok kita lanjut.

    "Bukannya itu Asyila ya?, kok masih disini?, nungguin siapa ya"tanya Angkasa kayaknya ngomong sendiri emang gila ni orang.
      "Nungguin gue kalik ya"pede Angkasa sambil mengeluarkan motor ninja kesayangannya dari paekiran lalu pergi menuju tempat Asyila berdiri.

  "Lagi nungguin siapa?, nungguin gue ya? " tanya Angkasa ke pede an. Karena Asyila malas meladani orang yang ke pedean kaya Angkasa jadi dia diam saja, tidak menjawab pertanyaan Angkasa, jangankan ngejawab noleh aja nggak apalagi jawab.
Asyila menganggap pertanyaan Angkasa itu hanya angin lalu yang mengganggu.

     "Naik gih, biar gue antar pulang, sambil bisa kenalan sama calon mertua! " suruh Angkasa sambil menyodorkan helm ke Asyila. Asyila menatapnya dengan tatapan datar.
    "Nggak  usah! " jawab Asyila masih dengan tatapan datarnya seraya pergi meninggal kan Angkasa yang masih di depan gerbang sekolah.

     "Cepat atau lambat lo akan luluh dan bersikap hangat sama gue Asyila "monolog Angkasa pasti. Dan pergi dari depan sekolah dengan menggunakan motor ninja kesangannya.

       Sekarang Asyila sedang berjalan menuju halte untuk naik bus, abangnya yang lucknut itu pasti lupa menjemputnya, jadi Asyila naik bus saja dengan segala keterpaksaan.

       Sesampainya di halte dia menunggu bus datang sambil memain kan hanphone nya. Setelah beberapa saat bus pun datang, jadi Asyila langsung naik dan masuk kedalam bus, Asyila mencari kursi yang kosong, dam setelah menemukan kursi yang kosong Asyila langsung duduk di kursi bus tersebut aerophone nya dan dan di tancapkan pada hanphonenya dan aerophone nya tersebut dipasangkan ditelinganya. Dan memutar lagu kesukaannya yang ada di hanphone nya tersebut. Sambil mendengarkan musik Asyila memperhatikan jalan menuju rumahnya dengan menoleh kearah jendela bus tersebut, dengan tatapan datar andalannya.

No matter what we bread~
We still are made of gread~
This is my king dom come~
This is my king dom come~

When you feel my heat~
Look into my eyes~
It's where my demons hide~~

    Asyila menikmati alunan musiknya, sehingga tidak terasa sudah sampai di halte yang agak dekat dengan rumahnya.
Asyila turun dari bus dan berjalan santai menuju rumahnya dan dengan ekspresi datar andalannya.

Tanpa ia sadari ada seseorang yang memperhatikannya dari kejauhan dan dengan tatapan benci.


"Ternyata dia masih hidup".......

*******

    Angkasa sampai di depan rumahnya dan hendak masuk kedalam rumahnya. Angkasa segera memarkirkan motor ninja kesayangannya itu di depan rumahnya, tepatnya tempat motor nya bisanya.

  Clek

   "Angkasa yang ganteng ini pulang!!!"saut Angkasa serayanya masuk kedalam rumahnya.

    "Loh nggak ada orang dirumah, pada kemana semua orang" monolog angkasa dan berjalan menuju kamarnya untuk langsung tidur.
Sesampainya dikamar ankasa langsung merebahkan badan nya di kingsize miliknya.

   "Oh iya pasti orang yang ada dirumah ini pada sibuk semua dengan pekerjaannya itu " monolog Angkasa lagi. Karena merasa bosan Angkasa ingin langsung tidur.

Brakk

Belum jadi Angkasa menutup matanya , suara gebrakan pintu menbuat Angkasa tergelonjak kaget. Siapa lagi kolo bukan para curut yang bisanya cuma mengganggu hidup orang.

   "HAI BROOO!!!" ucap si curut sambil berteriak siapa lagi kalau bukan Rafka.
"Apaan sih lo ganggu orang aja!!"ucap Angkasa karena merasa terganggu karena makhluk astral itu.

     "Ih kok kasar nggak suka"ucap Rafka dengan nada dimanja manjakan.
    "Udah hapis ya obat lo"saut Dirga yang datang dari dapur dan membawa segelas minuman Neo Coffe Mocacino.

      "Ngapain sih lo berdua datang kerumah gue? " tanya Angkasa karena sebenarnya Angkasa malas meladeni dua curut yang berbentuk maluk astral ini.

    "Gue? " tanya Rafka bertele tele.
     "Bukan"jawab Angkasa
    "Trus siapa dong?" tanya Rafka semakin bingung.
     "Kucing gue" jawab Angkasa ngaur
     "Ooooo" ucap Rafka sambil mengagukkan kepalanya mengerti.
      "Ya elo lah!!!, masak gue tanya sama kucing gue!!!!!"ucap Angkasa emosi.

   "Gue keseini mau promosi, Neo Coffe Mocacino, cobain kuy"ucap Rafka sambil mengambil minuman yang ada ditangan Dirga dan menirukan gaya lucas.
Angkasa hanya memutar bola matanya malas berurusa dengan makhluk astral kayal Rafka.

    "Kalau lo? " tanya Angkasa ke Dirga.
    "Gue mah ngikut aja sama Rafka"jawab Dirga seadanya. Angkasa hanya ber 'oh' ria. Sedang Rafka mengambil stick PS punya Angkasa dan disusul oleh Dirga.

     "Rafka! " panggil Angkasa ke Rafka yang sedang sibuk main PS miliknya itu
     "Hmmm"jawab Rafka yang sibuk main.
   "Pulang gih! " suruh angkasa dengan teganya.
     "Lo ngusir gue? " tanya Rafka menghentikan mainnya melihat kearah Angkasa.
    "Iya" jawab Angkasa pendek.
     "Kok kamu tega sih sama aku, emang aku salah apa sama kamu? " ucap Rafka dramatis.
      "Najis"jawab Angkasa dengan ekspresi menjinikan.
      "Kok-"

Drtt drttt

      Kalimat Rafka tepotong karena ada yang menelfon Angkasa.
     "Bentar"ucap Angkasa mengankat telfon tersebut seraya berjalan menjauh dari teman temannya.



*******



Ingatin kalo typo ya guys:)
Hargai autornya
Jangan lupa vote dan comen:)






Next?

   

Angkasa [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang