9.Melanjutkan Aksi

22 6 0
                                    

Happy Reading guys 😉💚

____________________________________

Kamu itu seperti pisau indah,cantik,mengkilat, lembut,dan bisa bikin jantungku menggebu-gebu

Angkasa dan Jesyka keluar dari club untuk pergi ke apartemen Angkasa. Mereka menaiki mobil Angkasa. Jesyka hanya senyam senyum kegirangan kayak tante tante kurang belaian dan tidak tau hidupnya akan terancam.

Hening

Mereka berdua sibuk dengan pikiran masing masing. Sehingga beberapa saat.

"Kita mau kemana?" tanya Jesyka penasaran. Sambil menoleh kearah Angkasa.

"Apartemen gue"ucap Angkasa singkat tanpa menoleh sedikit pun dia lagi focus menyetir mobil.

Sesampainya didepan apartemen milik Angkasa. Mereka langsung turun dari mobil dan Angkasa langsung meraih tangan Jesyka dan membawa Jesyka masuk kedalam Apartemennya tersebut.

Ketika sampai didalam ,Jesyka melihat isi apartemen Angkasa ia melihat ruang tengah,disana hanya ada 1 sofa 1 televisi Angkasa membawa Jesyka kedalam kamar dan menghempaskan tubuh mungil milik Jesyka. Jesyka tidak sabar menunggu apa yang akan dilakukan Angkasa.

"Kita mulai dari kuis baby"ucap Angkasa mulai mendekati Jesyka.

"Hah?"tanya Jesyka tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Angkasa.

"Gue akan kasih lo kemudahan baby"ucap Angkasa.

"Gue akan kasih lo satu pertanyaan satu irisan, gimana? " ucap Angkasa sambil mengeluar pisau lipat yang ada didalam sakunya. Jesyka mulai gemetar ketakutan.

"Tenang baby ini hanya sakit sedikit"ucap Angkasa seranya menindih tubuh Jesyka.

"Ok kita mulau soal pertama"ucap Angkasa memulai aksinya,tanpa menunggu jawaban dari Jesyka.

"Soal pertama, lo apain adek gue? " tanya Angkasa seraya mendekatkan pisau lipat tersebut kewajah Jesyka.

"Adek lo?, gue nggak kenal sama adek lo"jawab Jesyka.

"Boong"ucap Angkasa seraya menggoreskan pisau lipat tersebut pipi kanan Jesyka,darah mengalir di pipi Jesyka.

"Akhhh sakit bangsat!!"ucap Jesyka yang merasakan perih pada pipi kanan.

"Gue suruh lo cuma ngejawab baby bukan gelawan, JAWAB!!"ucap Angkasa sambil membentak Jesyka. Air bening mengalir dipipi Jesyka.

"Baru segitu lo udah nangis dasar lemah!!,buruan jawab!!"bentak Angkasa lagi.

"Gu... gue... ng... gak.. tau.. siapa adek lo" ucap Jesyka terbata bata karena takut.

"Alic" jawab Angkasa singkat. Jesyka membelakkan matanya kaget.

"Ja....jadi l... lo.. ab.. angnya... Alic? " tanya Jesyka terbata bata.

"Iya, kenapa?! " ucap Angkasa masih membentak Jesyka.

"Buruan jawab!!"bentak Angkasa lagi, seraya menggoreskan pisau lipat ke pipi kiri Jesyka, yang tadinya digunakan untuk menggores pipi kanan Jesyka.

"Akhhh, nggak gue apa apain adek lo"ucap Jesyka sambil merintih kesakitan.

"Alah bacot"ucap Angkasa sambil mengoreskan pisau lipat tadi kedagu Jesyka.

"Jawab!!!! "desak Angkasa. Sambil memindahkan pisau lipatnya ke paha mulus cewek tersebut dan menekannya dalam.

"Aaagghhh...  Sakit anjing lepasin gue hiks.. Hiks.. "teriak Jesyka sambil merintih kesakitan.

"Jawab!!!!! DULU BARU GUE LEPASIN!!!! "

"IYA FINE, GUE YANG BUNUHNYA PUAS LO!!!! TAPI BUKAN GUE AJA ANJING!!!!!, UDAH KAN LEPASIN GUE"

"Oke, tunggu "Angkasa pergi kelemarinya lalu mengambil senar gitar,paku.

"Gue lagi mau nyanyi nih, lo mau nggak jadi gitar gue? "

"Tunggu katanya lo bakalan LEPASIN GUE!!!! "

"Iya bakal lepasin lo"

"Terus ngapain lo bawak-bawak senar gitar sama paku? ,lo boong ya? "

"Lepasin dari dunia ini maksudnya,HAHAHAHA....."

Angkasa langsung menancapkan satu paku besar kekepala Jesyka dan diikuti beberapa paku besar disampingnya. Pergi kebagian kaki Angkasa membagi dua bagian yang sama. Jadi senar yang dibuat menjadi 4 senar. Jesyka kehabisan suara gegara terlalu banyak berteriak.

Angkasa membuat tali senar menjadi seperti gitar. Tali senar gitar tersebut bukanlah tali senar gitar yang tadi, dia menukarnya dengan tali yang berduri. Biar seru katanya.

"Eh kok suaranya nggak keluar sih baby, katanya mendesah keenakan tadi. Katanya ditungguin"

"Jadi  gue tukar senarnya biar mantap. Cara mainnya bukan kayak gitar tapi kayak Akordeon.Badan lo gue gabungin terus nanti keluar suara merdu ok are you ready baby? "

Angkasa memulai aksinya dengan menggabungkan badan Jesyka dengan kakinya.

"AAAAAGGGHHH..... "

Angakasa melakukan itu secara berulang-ulang.

"Terus cantik, suaramu merdu, kayak toa "

Darah cantik berceceran di aparteman Angkasa dia memainkan Jesyka disekeliling apartemen.

"Yah nggak seru ah. Lo mati duluan padahal niatnya tadi mainnya sampai pagi. Yaudah deh lo tinggal disini dulu. Nanti ada cowok ganteng yang ketemu lo terus lo ketemu deh sama kucing imut"monolog Angkasa dan langsung berlalu pergi .

*******













____________________________________






Makasih buat yang udah baca cerita ini:)

Jangan lupa vote and coment :)
Hargai authornya XD




Next?

Angkasa [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang