Chap 1 #Dirumah Aja

5.6K 225 16
                                    

Saat ini dunia tengah di hebohkan dengan yang namanya Virus korona. Membuat semua negara terlihat khawatir akan hal itu. Dan oleh karena itu, semua dikerahkan untuk tetap menjaga diri dengan ' Dirumah Aja ' .  Apa-apa meski dilakukan di dalam rumah, harus menjaga jarak dengan orang lain. Dan lain sebagainya. Dan Axelle yang dulu sibuk bolak balik kantor dari pagi hingga larut malam. Sekarang harus mendekam diri didalam rumah.

Tapi dibalik itu semua, ada hikmahnya sih bagi Axelle sendiri. Salah satunya dia bisa meluangkan waktu untuk kedua anaknya. Semacam mengajak kedua anaknya bermain. Sang Anak sulung, Kenzo yang kini berusia 4 tahun, dan si Anak bungusu, Kirana yang sudah memasuki usia 2 tahun.

Saat ini bapak dengan dua anak ini tengah berbaring di sofa panjang yang berada di ruangan khusus dimana Kenzo dan Kirani bisa bermain. Axelle sedikit meregangkan ototnya sembari memperhatikan kedua anaknya sudah sibuk bermain sendiri-sendiri setelah memperalat dirinya menjadi berbagai macam. Contohnya tadi, Kenzo yang memperalat Axelle sebagai Kuda, dan Kenzo harus menaiki punggungnya. Puas menjadi Kuda, Axelle harus kembali merelakan diri untuk diperalat oleh anak bungsunya menjadi, seorang anak. Gak berat sih. Tapi Axelle harus merelakan wajah tampannya menjadi bahan percobaan ketika Kirana ingin mendandani mukanya dengan spidol atau crayon.
Kalian bertanya kemana sang Ibu Negara? Aluna tengah sibuk di dapur menyiapkan untuk makan malam nanti.

Baru saja Axelle mencoba menutup matanya, namun tindihan berat dirasakan Axelle diperutnya. Axelle menghela nafas ketika melihat dua buah hatinya kini tengah menduduki perutnya.

" Sekarang kalian ingin apa? " Tanya Axelle dengan kembali menutup matanya. Axelle lelah cuy, pingin tidur rasanya.

" Papiiiii.... ayooo ainnnn..... " Kirana yang berada didepan wajah Axelle memukul-mukul wajah Axelle dengan tangan kecilnya. Namun Axelle berpura-pura tetap tertidur sehingga membuat Kirana menoleh kearah belakang dimana kakaknya berada.

" Akakk.... Papii tidull.. " Ucap Kirana dengan mengembungkan pipinya kesal.

" Adek turun turun dulu ya... Kakak punya ide.. " Kirana cuma mengerjap-ngerjapkan matanya lucu. Kemudian mulai merentangkan tangannya kearah sang kakak yang sudah lebih dulu turun dari tubuh Axelle untuk membantu sang adik turun dari tubuh Axelle. Axelle merasakan tubuhnya yang sudah tidak tertindihpun mulai bernafas lega. Mungkin kedua anaknya mengerti kalau dia memang butuh istirahat dan membiarkan ia tertidur sejenak.

" Akakk auu aapaaa?? " Kirana menatap bingung sang Kakak yang kini mulai menaiki sandaran sofa yang di tempati Axelle.

" Shhtttt... " Kenzo meletakkan jari telunjukynya didepan bibirnya seakan menyuruh Kirana tidak mengatakan apapun walaupun bingung dengan tingkah sang Kakak. Kirana tetap menganggukkan kepalanya mengerti.

" 1... 2...3.. "
Pada hitungan ke-3 Kenzo mulai mengambil ancang-ancang untuk melompat dan sadarannya adalah..

Ke....

Buggghhhhh

" Aaaarrrgghhhh... "
Axelle yang terkejut dan juga merasakan ngilu diperutnya dengan refleks terbangun mengambil posisi duduk. Ia menatap kearah Kenzo yang duduk manis diatas perutnya. Namun Kenzo tidak menatap kearah dirinya, namun kearah Kirana seraya mempertemukan jari telunjuk dengan ibu jarinya sehingga membentuk simbol Ok.

" Papiiii sudah bangun.. Ayo main petak umpet sama Kakak dan Kilanaa... " Kenzo kini sudah menghadap kearah Axelle yang terlihat tidak bisa melakukan apapun. Perutnya terasa sangat keram.

" Papiiiii... " Panggil Kenzo

" Baiklah... "Pasrah Axelle

" Tapi Kakak dan Kilana yang jaga ya.... Bial aja Papi yang sembunyi '' kata Kenzo sembari turun dari atas perut Axelle.

" Kok gitu?? " Tanya Axelle bingung

" Bialll Papiii cepat ketemuu " Cengir Kenzo

Axelle cuma menghela nafas doang.

" Iya-in aja biar cepet '' batin Axelle

Akhirnya mereka mulai memainkan permainan petak umpet tersebut. Kenzo dan juga Kirana mulai menghadap tembok dan menutup mata mereka, kemudian mulai berhitung angka satu sampai sepuluh.

Axelle yang terlihat mondar-mandir bingung harus ngumpet dimana. Melihat sisi sofa di ujung, tapi kemudian menggeleng pelan. Axelle kembali berlari kecil dan arahnya adalah dapur. Axelle sempat menghentikan langkahnya saat melihat Aluna yang tengah sibuk didapur dengan menggunakan daster. Walau hanya berbalut daster aja, Aluna tampak menggoda dan selalu sukses membuat Axelle harus menelan ludahnya. Saat mendengar suara teriakan kedua anaknya yang telah menyelesaikan hitungan dan Axelle sama sekali belum menemukan tempat bersembunyi dari anak-anaknya. Axelle terlihat mondar-mandir bingung harus sembunyi dimana. Aluna yang memang sejak tadi juga melihat Axelle mondar mandir malah jengah duluan. Pusing ngeliat Axelle kayak setriakan aja.

" Yangg, ngapain sih?" Tanya Aluna setelah berbalik menghadap Axelle

" Capek tau gak liat kamu kek setrikaan gitu " Sambung Aluna, kemudian mulai berjalan kearah meja makan untuk menyususn makanan yang sudah jadi ia buat tadi. Karena emang acara masak untuk makan malam udah selesai dilakukan oleh Aluna.

" Duhhh Yangg, Aku lagi main petak umpet nih sama anak-anak, aku bingung mau sembunyi dimana " Ucapan Axelle malah membuat Aluna mengernyit heran

" Ya udah ngumpet di--- "

Belum selesai ucapan Aluna Axelle lebih dulu menarik Aluna saat mendengar suara teriakan kedua anaknya yang memanggil namanya, saat suara itu sudah terdengar dekat dari dapur. Sudah di pastikan kedua anaknya akan mencari keberadaannya di dapur. Dan benar saja, tak lama kemudian Kenzo dan Kirana terlihat celingak celinguk mencari sosok sang Papinya saat mereka sudah memasuki dapur.

" Mamiiii... Liat Papi gak? " Tanya Kenzo sembari ngeliat sekeliling dapur dan itu juga diikuti oleh Kirana yang juga sibuk mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Eza disetiap sudut dapur. Yaa, siapa tau sang papi ngumpet disini kan.

Aluna yang terlihat duduk di kursi meja makan terlihat mengerutkan dahinya.

" Papi?? Emm tidak "

" Yahhh.... Kakak dan Kilana dahh cari kemana-kemana, tapi gak ketemu Mamiii.. " kesal Kenzo, Karena ga nemuin papinya

" Ehh..? emm.. mungkin papi sembunyi di kamar.. " Ucapan dari Aluna tadi membuat Kenzo dan juga Kirana berlari keluar dari dapur menuju kamar. Suara derap langkah yang menjauh dari dapur membut Aluna menghela nafas lelah. Hendak ingin bangun dari duduknya namun sepasang tangan sudah menahan pinggangnya. Membuat Aluna merenggut kesal.

" Axelle.... jangan macem-macem yaaa.. " Aluna mulai terlihat kesal ditambah merasa bulu kuduknya mulai merinding ketika merasakan hembusan nafas yang tengah menerpa area bawahnya yang masih tertutup kain segitiga itu.

" Axelle....!! "

" Yang... Punya kamu wangi banget sih... Kamu pakai apa sih, kok bisa wangi gini.. Aku betah loh menghirup aromanya.. "

" Axelle... udah lepas tangan kamu dan sekarang keluar... "

Bukannya menuruti ucapan Aluna, Axelle malah semakin mengeratkan pelukan tangannya dipinggang Aluna. Bahkan awal yang hanya sedekar mengendus sekarang mulai ketahap yang, hekmmnn.. Ya gitu deh.

Aluna menggigit bibir bawahnya ketika merasakan Axelle mulai nakal dibawah. Iya, Axelle tengah bersembunyi di bawah dasternya Aluna.

" Axelleee keluaarrr sekarangggg... "Aluna sengaja mengeraskan teriakannya

" Yangg, entar malemm, lagi yukkk... " Ucap Axelle dibawah sana sembari terus sibuk dengan aksinya. Bahkan tangannya sudah menjalar kearah dadanya yang memang, Aluna tidak menggunakan BH.

Entah harus seberapa stok tenaga yang harus Aluna sediakan. Karena sejak ada himbauan ' Dirumah Aja ' Axelle selalu mencari kesempatan dalam kesempitan. Dan tentu saja, tidak pernah absen 'memakan ' Aluna.

Keluarga Gaje [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang