Jungkook pov on
Omong kosong huh bilang nya dia hanya suka padaku tapi tadi dia berpegangan dengan suga.
Dan dari tadi dia tidak mencari ku padahal biasanya dia mencariku. Apa dia lupa tentang kejadian kemarin.Sial kenapa aku malah memikirkan cewek gila itu ck ngapain juga buang buang waktu. Ada apa sebenarnya dengan ku.
"Oyy kook"aku menoleh kearah sehun ck si anak ayam itu ngapain kesini pasti dia bertanya seperti tadi tentang kejadian di gazebo.
Sehun sudah duduk di depan ku
"Ngapain manggil gue kook" sungguh rasanya ini waktu yang tepat untuk meninju sehun.
"Lo yang manggil gue" ucap ku yang mulai mengcontrol kesabaran ku.
"Masa sih? Salah denger kali orang tadi gue manggil danie kok." Ucap sehun tertawa garing. Sabar sabar orang sabar jodoh nya banyak.
"Kemana si daniel? "
"Tuh lagi pesen minum" tunjuk sehun kearah daniel tapi mata ku terarah kepada gerombolan yeri sepertinya aku tidak asing dengan cewe itu. Bukan kah dia teman si cewek gila itu. Kenapa sekarang jadi berteman dengan yeri dan kawan kawanya. Huh masa bodo aku.
"Baaa hai kak jungkook!" oh ini dia si cewek gila itu. Inget pulang dia. Eh apa yang tadi aku ucapkan. Lupakan saja.
Aku menatapnya sinis.
Tiba tiba dia duduk di depan ku padahal aku tidak mempersilahkan nya untuk duduk.
"Aku duduk sini ya kak"
Setelah itu dia menatapku dengan wajah khawatir nya.
"Hai mbak lilis" sapa sehun yang hanya disenyumin lisa.
"Eh kak sehun bisa geser gak? Ini temen ku mau duduk" aku menoleh sebentar kearah teman lisa. Lalu lisa menyuruh teman nya itu untuk duduk.
Setelah itu lisa beralih menatap kearahku.
"Kak jungkook aku minta maaf ya" bagus lo emang harus minta maaf ke gue.
"Buat?" Tanya gue sebenarnya gue tau tapi gue pura pura gak tau.
"Tadi, jujur kak aku gak ada apa apa sama kak suga"cihh udah tau nama suga ternyata.
"Gak peduli gue"
"Kook gue mau ke daniel dulu ye" ujar sehun lalu pergi kearah daniel.
"Pasti kak jungkook marah" pakai ditanya lagi.
"Ngapain gue marah. Bodo amat"
"Ya kan kak jungkook marah. Maafin aku ya ka-" tiba tiba lisa menatap kearah sebelah ya kearah gerombolan yeri. Lisa sperti menatap tak percaya.
"Itu somi kan? Jennie itu somi kan?" Tanya lisa kepada teman nya itu oh nama nya jennie.
"Iya lisa itu bener somi aku tadi lihat dia berjalan sama golongan kakak kelas yang mau ngeroyok kamu itu, tadinya aku mau ngasih tau kamu tapi gajadi"
Lisa pernah di keroyok yeri? Kapan? Dan kenapa?.
Jungkook pov off.
Lisa seperti tak percaya sahabatnya itu malah bermain dengan musuh nya. Penghianat.
"Somi!" Teriak lisa kepada somi. Somi terkejut lalu menatap lisa dengan sinis.
"Kak jungkook aku pergi sebentar nanti kita lanjutin lagi" jungkook hanya mengangguk dia melihat lisa yang sudah menahan amarahnya.
"Jen lo disini aja ya." jennie mengangguk.
Lisa berjalan ke arah somi tapi somi malah tertawa
"Maksud lo apaan som?" Teriak lisa kepada somi
"Yah gue udah ketauan deh kak yeri" adu somi ke yeri.
"Iya som haduh gimana ini" setelah yeri berkata itu meraka langsung tertawa.
Lisa geleng geleng tak percaya dengan keadaan ini.
"Ngapain lo sama mereka som!" Lisa berkata dengan tertahan lisa seperti akan menangis. Tapi dia tidak boleh menangis di depan musuh.
"Terserah gue lah apa hak lo!" Ucap somi dengan santainya.
"Jadi ini kenapa lo ngejauhi gue sama mina?"
"Yup betul"
"Kenapa som kenapa!"teriak lisa yang sudah kesal.
Lisa tidak perduli jika sekarang dirinya di tonton oleh banyak siswa dan siswi.
"Apa salah gue sama mina?"
"Sebenernya si mina gak ada salahnya tapi lo yang banyak salah nya!"
"Gue kenapa gue? Gue salah apa sih sama lo?"
Somi mengerbrak meja kantin lalu berdiri menampar lisa.
Plak
Itu membuat yeri dan teman teman nya tertawa puas.
Sedangkan jungkook masih menatap kejadian itu dengan tenang berbeda dengan jennie dia ingin kesana tapi dia disuruh lisa harus disini.
Lisa terkejut bukan main pasalnya ini pertama kalinya dia ditampar bahkan keluarganya saja tidak pernah menamparnya.
"Salah lo karena lo itu jadi cewek ke ganjenan, lebih tepat nya gatel ke semua cowok! Dari dulu gue masih ngempet sabar sama lo tapi lama kelamaan jijik gue lihat tingkah laku lo apalagi sama kak jungkook! Untung kak yeri nyadarin gue kalau cewek kayak lo gini harus di jauhi!" Teriak somi kepada lisa. Runtuh lisa kalah lisa sudah menangis
Somi tertawa sinis melihat lisa yang sudah menangis.
"Lo inget hanbin inget gak! Dulu gue suka sama dia tapi apa lo ngerebut dia dari gue lisa!"
Lisa terkejut bukan main.
"Gue gak ngerebut hanbin gue gak jadian sama dia"
"Iya tapi lo udah buat hanbin jauh dari gue tau dan dia malah perhatiaan sama lo. Sejak itu gue muak sama lo tapi bodoh nya si mina selalu nyabarin gue dan dia selalu bilang ke gue 'gapapa kan masih banyak cowok lain'tapi semua cowok lo embat lisa! Gue muak sama lo muak! Apalagi sekarang lo gatel ke kak jungkook. Murahan lo lisa!"
Saat somi akan menampar lisa tiba tiba tangan nya di cengkram oleh seseorang. Somi menoleh.
"Gue peringatin satu hal ke lo! Lo sentuh dia sekali lagi lo bakal berurusan sama gue!" Jungkook berkata kepada somi dengan wajah datar nya lalu jungkook melihat seisi kantin.
"Siapa aja yang cari masalah sama lisa berarti sama dengan cari masalah ke gue!" Teriak jungkook kepada semua siswa dan siswi di kantin ini.
Lisa terkejut bahkan bukan hanya lisa tapi semua orang terkejut dengan ucapan jungkook. Bayangkan jungkook loh yang ngomong kek gitu.
Jungkook melepaskan cengkraman tangan nya di tangan somi sambil menatap somi dengan aura dingin nya.
Jungkook melihat lisa. Lisa menunduk jungkook tau lisa pasti masih menangis.
"Ayok" ajak jungkook dengan mengandeng tangan lisa.
"Sial" teriak yeri saat tau jungkook membela cewek gila itu.
-TBC-
Gila kurang ajar ya si somi ternyata dia penghianat! Dan uhuyyy jungkook kenapa tiba tiba ngomong kek gitu ya ke lisa♡Jika ingin tau kelanjutan nya vote yak dan coment♡ makasih♡
Okay love u #mylupreaders♡
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fave Boy (LIZKOOK)
FanfictionSebelum baca follow dulu yak:) -------------------------- "Sumpah!! kok gua baru tau sih disini ada kakak kelas se-cakep dan se-keren dia, fix gua bakal dapetin tuh kakak kelas! Pokok nya!" -LS- "Ogah banget gua jatuh cinta sama dia sampai kapan pun...