Cerpen Horor : Mystery Glass Cabinet

17 4 0
                                    


Sebuah keluarga sedang sibuk mengemas barang-barang bergegas untuk meninggalkan rumah yang terbilang megah ini. Dengan raut wajah yang sangat panik bercampur takut disertai bercucuran keringat membasahi pelipis mereka. Satu keluarga ini membawa barang bawanya keluar dan dimasukkan ke dalam mobil. Akhirnya mereka semua pergi meninggalkan rumah itu.

2 bulan kemudian.
Klarina adalah anak pertama, mempunyai paras wajah yang sangat cantik dan baik dengan semua orang, ia mempunyai kembaran yang bernama Klara,

Klara, ia berbeda sekali dengan anak lainnya. Klara memliki kelebihan yang tak semua orang dapat memlikinya. Kelebihannya itu ialah mempunyai Indra ke-6 atau bisa melihat sosok di luar nalar.

Hari ini adalah hari pertama mereka masuk sekolah.

"Ka, udah siap?" sahut Klara.

"Bentar, ini lagi pakai baju!" jawab sang kakak yaitu Klarina. "Ayo, dah siap kita berangkat." Klarina keluar dari ruang pengganti pakaian.

"Ka, kakak di sana hati-hati yah?" Klara memejamkan mata.

"Kenapa de?" Klarina langsung melirik Klara.

"Entahlah, mungkin ini hanya firasatku saja." seru Klara sambil memejamkan matanya.

"Yasudah, kita berangkat yo." Klarina langsung menarik lembut tangan sang Adik.

Sekolah baru kakak beradik ini adalah sekolah favorit didaerah ini, karna hanya orang tertentu yang bisa diterima disekolah ini. Klarina dan Klara yang didampingi oleh Lelaki separuh baya yaitu Papahnya yang bernama Afrizal berjalan menuju ke ruang kepala sekolah.

Ruang kepala sekolah!

Papah Afrizal membuka pintu dan masuk bersama Klarina dan Klara. Kepala sekolah itu sedang menulis sesuatu namun seketika ia berhenti menulis saat menatap pintu terbuka. Papah Afrizal dan kepala sekolah yang bernama David, berbincang-bincang tentang sekolahan ini.

Tiba-tiba Klara ketakutan dan memegang tangan sang kakak dengan erat sekali "Kenapa de?" Klarina langsung memeluknya. Papah sangat terkejut melihat Klara.

"Ka, aku takut!" sahut Klara yang masih dalam pelukan kakaknya.

"Kita keluar yah dari sini?" jawab Klarina sambil membelai rambutnya, "Pah, kita keluar ya?" seru Klarina untuk meminta izin keluar.

"Kamu kenapa de?" tanya sang kakak, mereka sudah diluar.

"Aku lihat dia ka, dia bener-bener marah sama kita. karena kita telah meninggalkan rumah itu!" jawab Klara memegang tangan Klarina dengan sangat erat.
Klarina hanya terdiam mendengar ucapan Klara.

Papah Afrizal dan kepala sekolah David keluar dari ruangannya, untuk mengantarkan Klarina dan Klara ke kelas. Sampai dikelas, kelas itu pelajaran sedang berlangsung.

"Ayo masuk," ucap Bapak kepala sekolah.

"Ka, ingat yah ucapan aku saat kita di rumah?" bisik pelan Klara sambil tersenyum. Klarina menganggukkan yang berarti mengiyakan dan membalas senyum manis.

Malam tiba, suasana yang sangat sunyi sekali terderang suara burung hantu semakin jelas.
"Aaaaaaaaaaaa."

"Kakakk!!!" teriak Klara.

The Literasi Cerpen (Complicated)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang