Chapter 37

278 10 0
                                    

Author POV

"Panggilan kepada Sanaya Chandra Wijaya dan Rakha Bintang Pradipta untuk menuju kantor segera,"

Pengumuman tersebut membuat geger seluruh penghuni kelas. Sedangkan dalam hati Sanaya dan Rakha bersorak senang, pasalnya sekarang sedang jam pelajaran Matematika Wajib.

"Adakah yang bernama Sanaya dan Rakha di kelas ini??" tanya bu Herlin.

Lalu Sanaya dan Rakha pun mengangkatkan tangan mereka.

"ya sudah, silahkan pergi ke kantor," ucap bu Herlin.

Sanaya dan Rakha pun akhirnya sampai di kantor. Mereka di sana untuk menemui Pak Nugroho.

"Ada apa ya pak, panggil kita kemari," tanya Rakha sopan kepada pak Nugroho.

"Gini, bentar lagi kan ada popda Volly, dan ini adalah lomba terakhir kalian sebelum kalian kelas Xll. Ini mungkin mendadak buat kalian , tapi bapak yakin kalian bisa," ucap pak Nugroho.

"emang lombanya kapan pak?" tanya Sanaya.

"Dua hari lagi, sebelum kalian UKK," jawab Pak Nugroho.

"Bapak minta kalian, sebagai kapten tim menyemangati teman-teman kalian agar serius berlatih, supaya sekolah kita menang," sanbung pak Nugroho.

"Lombanya diadakan di mana pak??" tanya Rakha.

"InsyaAllah di sekolah kita," ucap pak Nugroho.

"Mulai besok dan lusa kalian harus bawa baju olahraga. Kalian mulai dari jam pertama KBM akan terus  berlatih sampai selesai. Dan saya sudah dispen kalian selama beberapa hari untuk tidak mengikuti pelajaran," jelas pak Nugroho.

"baik pak," balas mereka serempak

"ya sudah silahkan kembali ke kelas kalian masing-masing," ucap Pak Nugroho.

Sanaya dan Rakha pun keluar dari kantor guru dan pergi menuju ke kelasnya.

Di kelas sedang tidak ada guru, karena katanya tiba-tiba bu Herlin ada tamu dari luar sehingga terpaksa harus neninggalkan kelas, jadilah kelas itu kosong tidak ada guru.

"Kalian kenapa di panggil ke kantor??" tanya Zahra setelah Sanaya dan Rakha masuk ke kelas.

"Biasa, popda," jawab Rakha.

"Kapan??" tanya Ary.

"Dua hari lagi," jawab Sanaya.

"Buset!! Dikit amat waktunya," ucap Hendra yang selaku tim volly putra.

"makanya Ndra," balas Rakha.

"Gue yakin kaliam pasti bisa!! Semangat Sanaya, Rakha dan Hendra!!!" ucap Zahra menyemangati Sanaya, Rakha dan Hendra.

"Jangam bikin sekolah kita kecewa," ucap Kia pada teman-temannya yang akan mengikuti popda dua hari lagi.

"Lombanya di mana?" tanya Hendra.

"Di sekolah kita," jawab Sanaya.

"What the fuck!!! Gilaaa. Kenapa mendadak sih!! Kalau kita nanti kalah kan kita yang malu bangke!!" ucap Hendra kesal. Pasalnya, persiapannya cuma dua hari.

"Makanya, kita harus latihan dengan serius." balas Rakha sambil memasukkan tangan kanannya ke saku celananya.

"Dan mulai dua hari kedepan, kita bakal terus latihan dari pagi sampai sore," sambung Sanaya dengan nada lesu.

"Kok lo lesu gitu sih Nay, harus semangat dong!!" ucap Zahra berusaha menyemangati Sanaya.

"Iya, kalo kaptennya lesu gini gimana anggotanya??" ucap Hendra dengan nada sinis.

"Sinis amat tuh muka," semprot Rakha pada Hendra dengan nada dingin.

"Nah kan!! Kena lu sama pacarnya, hahahahaha," ucap Kia sambil tertawa.

"Lo harus semangat!! Kita berjuang bareng, latihan bareng," ucap Rakha sambil mengelus puncak kepala Sanaya lembut.

"ehm,"

"Ck. Ganggu lo," ucap Rakha kesal karena Hendra mengganggu moment nya bersama Sanaya.

"Di sini masih ada orang monmaap," balas Hendra sengit.

"Makanya buru ditembak tuh ceweknya, keburu di ambil orang lain nangis entar," sindir Rakha sambil melirik Hendra dan Kia.

"Babi lo Rak!!" umpat Hendra pada Rakha.

"Selow bro! Nggak usah ngegas juga kali," ucap Rakha Santai sambil merangkul Sanaya, sedangkan Sanaya hanya menunduk malu.

"Ck. Malu-malu kebo lo Nay hahahahaahahahah," ucap Zahra yang geli dengan Sanaya yang sok malu-malu di depan Rakha.

"paan sih lo!!" balas Sanaya sambil menutupi rona merah diwajahnya dengan tangannya.

"cieeee merah tuh pipinya," ucap Kia sambil terkikik.

Mereka tertawa bahagia mengabaikan seseorang yang mungkin berbahaya, dia adalah Lulu. Hati Lulu sangat sesak melihat pemandangan itu, dia seolah terlupakan.

"yang harusnya disana tuh gue!! Bukan Kia sialan!!" ucap batin Lulu menggebu, diiringi sorotan tajam penuh kebencian ke arah Kia.

















Hallo guys!!!! Ayo semangatin Sanaya dan Rakha dong, mereka bentar lagi mau popda nihh.

Lulu diem-diem menyimpan dendam yang dalam yah,

Jangan kemana-mana disini aja!😂
Jangan lupa follow ig author @julianrhdd_

See u😘

RakSa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang