Chapter 47

227 13 3
                                    

"Tak tega rasanya meninggalkan orang yang dicintai sendirian,"
~Rakha Bintang P.

Author POV

Hari ini adalah hari terakhir mereka melaksanakan ujian nasional, yang berarti bahwa Rakha akan pergi ke luar negri untuk kuliah.

Setelah ujian mapel terakhir selesai, Rakha langsung membawa Sanaya untuk pergi ke rofftop, karena besok pagi Rakha akan langsung terbang menuju London untuk mengurus pendaftaran dan sebagainya.

"Nay," panggil Rakha lenbut pada Sanaya yang sedang memandang indahnya langit biru.

"iya," balas Sanaya lembut sambil menyenderkan kepalnya ke bahu Rakha.

"Jika aku pergi, apakah kamu akan tetap setia mencintai aku??" ucap Rakha sambil menangkup pipi chubby Sanaya.

"Kenapa kamu akan pergi?? Aku akan setia dengan kamu jika kamu juga setia sama aku," balas Sanaya sambil menatap Rakha sendu.

Rakha semakin tidak tega mengatakan soal kepergiannya besok kepada Sanaya. Sungguh, Rakha tidak tega jika Sanaya harus menangis kembali.

"Kita nggak akan tahu kedepannya kan?? Aku cuma minta, jika suatu saat aku pergi, Aku minta kamu tetap lanjutin hidup kamu, jangan pantang menyerah," ucap Rakha sambil mengecup kening Sanaya dengan lembut.

"Kok kamu ngomongnya gitu?? Kamu akan selalu disamping aku kan???" ucap Sanaya sambil mengarahkan dagu Rakha untuk menatap matanya.

"Iya," balas Rakha sambil memeluk Sanaya erat.

Tuhan, akankah aku kehilangan wanita yang kucintai ini?? Akankah kisah ini akan terus berlanjut?? -ucap batin Rakha.

Tuhan, semoga tidak akan terjadi apapun kedepannya terhadap kami -ucap batin Sanaya.

Ya, memang hanya Tuhan yang Maha mengetahui, semoga saja kisah cinta mereka belum berakhir, meskipun jarak kini memisahkan mereka, namun tidak dengan hati mereka.

_________***__________***_________***_

"Rak, lo udah ngomong sama Sanaya??" tanya Raffa pada adiknya.

"huuft, gue nggak tega kak," jawab Rakha sambil menghembuskan nafasnya lelah.

Malam ini adalah malam terakhir Rakha tidur di rumah ini, karena besok dia akan pergi ke London.

"Terus lo bakal biarin Sanaya?? Kasian dia," ucap Raffa menasihati adiknya.

"Tapi gue nggak tega ngasih taunya, gini, nih gue titip surat buat Sanaya. Gue harap lo kasih surat ini ke Sanaya langsung tanpa perantara," ucap Rakha sambil menyerahkan sebuah amplop berwarna biru dengan stempel bola volly.

"Ya udah, selamat tidur," ucap Raffa sambil berlalu dari kamar adiknya.

"Maafin aku, aku harap, kamu tetap jaga hati kamu demi aku, tetapi jika nanti kau mencintai orang lain, maka aku ikhlaskan, karena aku tidak mau memberimu harapan." ucap Rakha samnil memandang langit-langit kamarnya yang berakhir terlelap dalam mimpi indahnya.

RakSa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang